Kaskus

Regional

ormarrAvatar border
TS
ormarr
Bagaimana Menjadi Guru Yang Ideal di Era Millenial (Bagian Satu)
Menjadi guru yang ideal salah satu impian setiap pendidik. Mencetak peserta didik yang berakhlak, cerdas, kreatif, jenius dan mampu menerapkan pengetahunnya dalam kehidupan sehari-hari salah satu tujuan pembelajaran dalam jangka waktu panjang di dalam maupun di luar lingkungan Sekolah. Akhlak yang buruk dengan kemampuan berpikir yang jenius dan kreatif dapat menyebabkan manusia melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain, pergaulan bebas salah satunya. Era globalisasi ditandai dengan komunikasi yang dapat dilakukan manusia di tempat yang berbeda dengan zona waktu yang sama dan berbeda melalui teknologi. Pergaulan bebas tanpa didasari norma-norma agama dapat menjerumuskan manusia kepada hal-hal yang dapat mendatangkan dosa, seperti hamil di luar nikah dan hubungan asmara yang tidak jelas statusnya.
Salah satu unsur tubuh dalam raga manusia yang dapat mendorong mereka melakukan perbuatan yang dapat mendatangkan dosa dan merugikan diri sendiri dan orang lain adalah nafsu. Plato berteori dalam raga manusia terdapat tiga elemen, yaitu roh, nafsu dan rasio. Roh bagaikan kuda putih yang menarik kereta bersama kuda hitam (nafsu) yang dikendalikan oleh kusir yaitu rasio yang berusaha mengontrol laju kereta. Dalam kajian studi Islam nafsu identik dengan kosa kata emosi, qalbu, hati, kemauan kuat dan lain-lain.

Manajemen qalbu yang baik dan sesuai dengan ajaran agama dapat memudahkan manusia mengendalikan diri dan membentuk karakternya menjadi kepribadian yang berkualitas dan bermutu sebagaimana dalam ajaran agama dan norma sosial.
Menghadapi perbedaan pola hidup atau gaya hidup, pola pikir dan circel pergaulan dan karakter peserta didik di era globalisasi yang beraneka ragam sebagai tantangan bagi guru. Dengan bantuan teknologi yang serba instant dan cepat dapat merubah pola pikir sebagian manusia menjadi serba cepat dan tidak sabar dengan proses dalam mencapai tujuan. Termasuk di dalamnya proses belajar dan mengajar. Sebagian peserta didik yang memiliki pengetahuan yang jauh lebih banyak daripada guru salah satu fenomena yang mungkin terjadi dimanapun dan kapanpun. Hal ini dikarenakan teknologi yang dapat memudahkan kita mencari, mengembangkan dan melahirkan berbagai pengetahuan melalui teknologi informatika. Memiliki pengetahuan yang jauh lebih banyak daripada peserta didik salah satu kewajiban yang harus dimiliki guru karena tugas guru tidak hanya menyampaikan ilmu pengetahuan, tetapi juga berperan dalam hal-hal lainnya yang berhubungan dengan perkembangan kognitif, pembentukan karakter dan kesehatan mental atau kecerdasan spiritual peserta didik.
Beberapa dari peran guru sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih,penasehat, pembaharu, motivator, inspirator, model dan teladan, peneliti, pendorong kreativitas dan lain-lain.
Bersambung .....

Daftar Pustaka Sementara

Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islami Integritas Jasmani, Rohani dan Kalbu Memanusiakan Manusia. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2017.
Enco Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2017.


Diubah oleh ormarr 28-09-2024 14:02
meowmoeAvatar border
iskrimAvatar border
aokisitorusAvatar border
aokisitorus dan 2 lainnya memberi reputasi
3
685
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan