Sumber Gambar

Selamat Datang di Thread TS!



Aksi berbagi yang dilakukan oleh Iben Ma, seorang seleb TikTok dan pengusaha restoran Sambal Bakar, dalam konten TikTok-nya menuai perhatian publik. Dalam salah satu videonya, Iben Ma secara spontan melunasi cicilan iPhone milik salah seorang pegawai yang dipilih secara acak. Video ini memperlihatkan sisi empati dan kemurahan hati Iben yang ingin membantu orang-orang di sekitarnya. Namun, meskipun banyak yang memuji aksinya, tidak sedikit pula yang merasa aksinya kurang tepat karena dianggap berlebihan atau tidak menyasar kebutuhan pokok. Aksi ini pun memancing berbagai reaksi dari netizen, yang akhirnya memperdebatkan makna dari tindakan berbagi tersebut.

Dari satu sisi, tindakan Iben Ma patut diapresiasi karena ia menunjukkan kepedulian terhadap orang lain, terutama para pegawainya. Sebagai seorang pengusaha sukses, ia menggunakan platform media sosialnya untuk berbagi dan menginspirasi orang lain agar lebih peduli terhadap sesama. Tindakan spontan seperti ini bisa memotivasi orang lain untuk melakukan hal serupa, yaitu berbagi rezeki dan membantu mereka yang mungkin membutuhkan dukungan finansial. Dalam masyarakat yang semakin konsumtif, aksi berbagi di media sosial seperti yang dilakukan Iben Ma bisa dianggap sebagai upaya positif untuk menciptakan budaya filantropi di kalangan pengusaha muda.


Sumber Gambar

Namun, di sisi lain, ada pandangan bahwa aksi melunasi cicilan iPhone mungkin bukanlah bentuk bantuan yang paling relevan atau tepat sasaran. Sebagian netizen menganggap bahwa membantu seseorang melunasi cicilan iPhone lebih mencerminkan gaya hidup konsumtif dan hedonis daripada memenuhi kebutuhan dasar yang lebih mendesak, seperti sandang, pangan, dan papan. Bagi banyak orang, iPhone adalah barang mewah, bukan kebutuhan pokok. Kritik ini penting karena dalam konteks berbagi, yang idealnya fokus pada meringankan beban kehidupan seseorang, membantu dengan hal-hal yang lebih esensial mungkin akan lebih dihargai.

Selain itu, konten semacam ini dapat memunculkan pertanyaan tentang motif di balik aksi berbagi tersebut. Beberapa netizen meragukan apakah tindakan Iben Ma benar-benar murni karena empati, atau lebih didorong oleh keinginan untuk meningkatkan popularitasnya di media sosial. Di era digital, di mana konten viral sering kali menjadi sumber pengaruh dan keuntungan, aksi berbagi seperti ini bisa dianggap sebagai bagian dari strategi branding pribadi. Meski tidak ada yang salah dengan memanfaatkan platform untuk memperluas jangkauan, tetap penting bagi seorang influencer untuk menyeimbangkan antara motivasi altruistik dan pencitraan diri.


Sumber Gambar

Konten berbagi di media sosial sering kali dilihat dari kacamata yang berbeda oleh berbagai pihak. Ada yang menilainya sebagai langkah positif untuk menularkan kebaikan, sementara yang lain mungkin melihatnya sebagai bentuk kapitalisasi atas empati. Dalam kasus Iben Ma, meski tindakannya membantu pegawai melunasi cicilan iPhone patut dihargai, diskusi tentang relevansi bantuan ini menjadi topik yang penting untuk dipikirkan lebih lanjut. Ada banyak cara berbagi yang bisa dilakukan, dan mungkin akan lebih bermakna jika bantuan tersebut lebih diarahkan pada kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendasar.

Pada akhirnya, yang lebih penting dari perdebatan ini adalah bagaimana aksi berbagi dapat diinternalisasi oleh masyarakat secara lebih luas. Iben Ma, sebagai seorang seleb TikTok dengan jutaan pengikut, memiliki peran yang besar dalam membentuk tren berbagi di kalangan penggemarnya. Jika aksinya dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk berbuat baik, terlepas dari bentuk bantuannya, maka dampaknya tetap positif. Namun, di sisi lain, aksi berbagi yang lebih memperhatikan konteks kebutuhan orang yang dibantu tentu akan menghasilkan efek yang lebih mendalam dan berkelanjutan bagi penerima bantuan tersebut.

Sumber Valid (baca baik-baik):
Sumber 1

Terima Kasih Sudah Mampir, Jangan Lupa Komen danCendolnya Gan!