- Beranda
- Komunitas
- News
- Citizen Journalism
Mengapa Menkominfo Terlalu Bela Anak-anak Jokowi?


TS
harrywjyy
Mengapa Menkominfo Terlalu Bela Anak-anak Jokowi?

Sumber Gambar
Selamat Datang di Thread TS!

Kontroversi akun Kaskus Fufufafa yang diduga milik Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka telah menimbulkan kegaduhan besar di media sosial. Dalam pusaran isu ini, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi turut menjadi sorotan warganet. Meski Budi telah melakukan klarifikasi bahwa akun tersebut bukan milik Gibran, tanggapan tersebut tidak cukup untuk meredam kemarahan publik. Sebagai Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo), pernyataan Budi dianggap bias dan tidak obyektif, memunculkan spekulasi bahwa ia lebih cenderung melindungi kepentingan politik Gibran daripada menyelesaikan polemik secara transparan.
Pernyataan Budi yang menyatakan akun Fufufafa "bukanlah milik Gibran" dianggap tidak berdasar oleh banyak pihak, termasuk pakar telematika Roy Suryo. Roy Suryo bahkan menyebut bahwa Budi Arie Setiadi tidak lagi layak menjabat sebagai Menkominfo, melainkan hanya sebagai "Menteri Komunikasi Omong Doang". Kritik ini mencerminkan kekecewaan publik atas ketidakmampuan Budi memberikan penjelasan ilmiah terkait siapa sebenarnya pemilik akun Fufufafa. Dalam konteks ini, Menkominfo dinilai gagal menjalankan tugasnya dalam melindungi ruang digital dan menjaga integritas informasi di tengah masyarakat yang semakin curiga.

Sumber Gambar
Salah satu masalah utama yang diangkat dalam kritik Roy Suryo adalah kurangnya kajian ilmiah yang dilakukan oleh Budi. Pernyataan yang terkesan defensif dan tidak didukung oleh bukti kuat memperburuk kepercayaan publik terhadap pemerintah. Warganet mempertanyakan mengapa, setelah berbagai pendalaman yang disebutkan Budi, identitas pemilik akun Fufufafa masih tetap menjadi misteri. Menkominfo seharusnya berperan aktif dalam mengungkap fakta, bukan hanya memberikan jawaban normatif tanpa substansi yang jelas. Jika tidak, publik akan terus meragukan transparansi pemerintah dalam menangani isu-isu digital yang sensitif seperti ini.
Selain itu, reaksi Gibran ketika ditanya mengenai akun Fufufafa semakin memperkuat spekulasi bahwa ada sesuatu yang disembunyikan. Roy Suryo mencatat bahwa gestur wajah Gibran saat menjawab pertanyaan wartawan menunjukkan ketidaknyamanan yang mencolok. Ini mengindikasikan bahwa Gibran merasa tertekan dengan tuduhan yang mengaitkan dirinya dengan akun tersebut. Meskipun belum ada bukti konkret, ekspresi Gibran ini semakin memancing kecurigaan publik, dan ketiadaan jawaban tegas dari Menkominfo hanya memperburuk keadaan.
Budi Arie juga membela Kaesang Pangarep, saat melakukan perjalanan ke Amerika Serikat bersama istrinya, Erina Gudono menjadi gunjingan publik. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) itu memberikan tanggapan terkait isu tersebut, dengan menekankan bahwa penggunaan jet pribadi itu merupakan urusan pribadi Kaesang. Menurut Budi, jet pribadi yang digunakan merupakan milik teman Kaesang, dan tidak ada hal yang perlu dipersoalkan dari segi hukum maupun etika. Namun, tanggapan ini justru menimbulkan berbagai pendapat di kalangan masyarakat.
"Pokoknya udah, lah. Istrinya Mas Kaesang itu kan hamil sudah 8 bulan. Kan gak boleh naik angkutan umum, pesawat umum mana boleh?" kata Budi Arie.

Sumber Gambar
Kritik terhadap Budi Arie Setiadi bukan hanya soal respons yang lamban, tetapi juga soal ketidakmampuan institusional dalam menjaga keamanan informasi digital di Indonesia. Sebagai Menkominfo, Budi seharusnya mampu memastikan bahwa setiap klaim yang dia sampaikan didukung oleh data yang valid dan dapat diverifikasi. Ketika seorang menteri tidak bisa memberikan penjelasan yang solid dalam kasus sebesar ini, maka akan ada dampak jangka panjang terhadap kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Lebih buruk lagi, hal ini bisa memengaruhi persepsi publik terhadap integritas pemilu dan pejabat terpilih.
Secara keseluruhan, polemik akun Fufufafa dan keterlibatan Menkominfo dalam memberikan klarifikasi yang tidak memuaskan menunjukkan adanya kelemahan dalam tata kelola informasi publik. Budi Arie Setiadi sebagai Menkominfo harus mengambil langkah yang lebih tegas dan ilmiah dalam menangani kasus ini, jika tidak ingin terus dirundung kritik pedas dari pakar seperti Roy Suryo dan warganet yang semakin frustrasi. Di era digital ini, ketidaktransparanan pemerintah hanya akan memperburuk kepercayaan masyarakat, yang pada akhirnya bisa mengancam stabilitas politik dan sosial di Indonesia.
Sumber Valid (baca baik-baik):
Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3
Terima Kasih Sudah Mampir, Jangan Lupa Komen danCendolnya Gan!









billy.ar15 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
74
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan