- Beranda
- Komunitas
- News
- Citizen Journalism
Miris! Punya Laut Luas, Kenapa Indonesia Masih Impor Ikan dari Norwegia dan China?


TS
harrywjyy
Miris! Punya Laut Luas, Kenapa Indonesia Masih Impor Ikan dari Norwegia dan China?

Sumber Gambar
Selamat Datang di Thread TS!

Indonesia yang dikenal sebagai negara maritim dengan wilayah laut yang sangat luas ternyata masih harus mengimpor ikan dari sejumlah negara untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri. Hal ini mengundang pertanyaan besar mengapa negara yang memiliki sumber daya laut yang melimpah masih bergantung pada pasokan ikan dari luar negeri. Sebagai negara yang seharusnya mandiri dalam sektor kelautan, ketergantungan pada impor ikan ini menjadi ironi yang memperlihatkan adanya masalah mendasar dalam tata kelola sumber daya kelautan. Di satu sisi, kekayaan laut Indonesia dipandang sebagai salah satu yang terbesar di dunia, namun di sisi lain, ada celah besar dalam pemanfaatan dan pengelolaannya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), impor ikan Indonesia mencapai nilai yang signifikan, yaitu US$ 130,039 juta atau sekitar Rp 1,99 triliun selama periode Januari hingga Agustus. Jumlah tersebut mencakup sekitar 56,80 juta kilogram ikan yang diimpor, angka yang cukup besar untuk sebuah negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia. Fakta ini menyoroti adanya ketidakseimbangan antara potensi sumber daya laut yang dimiliki dengan kemampuan untuk memanfaatkannya secara efektif. Alih-alih menjadi eksportir ikan yang dominan, Indonesia justru harus mengambil langkah untuk memenuhi kebutuhan domestiknya dari negara lain.
Sumber Gambar
Negara-negara seperti Norwegia, China, Rusia, Korea Selatan, dan Amerika Serikat menjadi pemasok utama ikan impor ke Indonesia. Jenis-jenis ikan yang diimpor juga bervariasi, mulai dari ikan makarel pasifik, ikan beku, trout, tuna skipjack, hingga salmon Atlantik. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan ikan tertentu di pasar Indonesia mungkin tidak dapat sepenuhnya dipenuhi oleh industri perikanan domestik, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Namun, ketergantungan pada impor ikan jenis ini seharusnya menjadi perhatian serius, karena dengan pengelolaan yang tepat, Indonesia sebenarnya bisa memproduksi banyak dari jenis ikan tersebut.
Salah satu faktor yang mungkin berkontribusi pada tingginya impor ikan adalah kurang optimalnya infrastruktur perikanan di Indonesia. Permasalahan mulai dari teknologi tangkap yang kurang maju, distribusi yang tidak merata, hingga lemahnya regulasi terkait pengelolaan perikanan menjadi kendala besar dalam memenuhi permintaan ikan di dalam negeri. Di banyak wilayah, nelayan masih menggunakan metode tradisional yang tidak efisien, sementara di sisi lain, praktik penangkapan ilegal (illegal fishing) masih sering terjadi, merugikan potensi hasil tangkapan lokal. Selain itu, kondisi cuaca ekstrem dan perubahan iklim juga mempengaruhi hasil tangkapan di berbagai kawasan perairan Indonesia.

Sumber Gambar
Pemerintah sebenarnya telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah ini, termasuk dengan memperkuat pengawasan terhadap illegal fishing dan mendorong industrialisasi sektor perikanan. Namun, upaya tersebut tampaknya masih belum cukup untuk mencapai swasembada ikan, terutama dalam memenuhi kebutuhan ikan tertentu yang memiliki nilai ekonomi tinggi di pasar internasional. Ke depan, perlu ada kebijakan yang lebih strategis dan terintegrasi untuk meningkatkan kapasitas perikanan domestik, termasuk melalui inovasi teknologi, peningkatan kesejahteraan nelayan, dan pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan.
Ironi besar dari impor ikan di negara maritim seperti Indonesia juga seharusnya mendorong masyarakat dan pemerintah untuk lebih peduli terhadap keberlanjutan ekosistem laut. Penangkapan berlebih, pencemaran, dan eksploitasi sumber daya laut yang tidak berkelanjutan bisa berujung pada krisis perikanan yang lebih serius di masa depan. Oleh karena itu, Indonesia harus mulai fokus pada pengelolaan laut yang lebih baik, baik dari segi produksi maupun konservasi. Dengan potensi laut yang begitu besar, Indonesia seharusnya tidak hanya mampu mencukupi kebutuhan domestiknya, tetapi juga menjadi kekuatan utama di pasar perikanan global.
Sumber Valid (baca baik-baik):
Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3
Terima Kasih Sudah Mampir, Jangan Lupa Komen danCendolnya Gan!









b0c4h.n4k4l dan 18 lainnya memberi reputasi
19
1.3K
49


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan