Sumber Gambar

Selamat Datang di Thread TS!



Kritik yang dilontarkan oleh Jaime Bennington, putra dari mendiang Chester Bennington, terhadap pemilihan Emily Armstrong sebagai pengganti ayahnya di Linkin Park menimbulkan diskusi yang cukup panas di kalangan penggemar. Jaime merasa bahwa keputusan Mike Shinoda dan anggota band lainnya untuk memilih Emily mencederai warisan musik Chester serta menyakiti perasaan penggemar setia Linkin Park. Mengingat bahwa Emily Armstrong pernah mendukung Danny Masterson, aktor yang terlibat dalam kasus rudapaksaan, Jaime menilai bahwa langkah ini sangat kontroversial dan tidak sejalan dengan nilai-nilai yang seharusnya dijunjung oleh Linkin Park.

Persoalan ini menyentuh aspek yang lebih dalam, yaitu bagaimana sebuah band besar seperti Linkin Park, yang telah memiliki basis penggemar global, memutuskan untuk melanjutkan perjalanan musik mereka setelah kehilangan figur sentral seperti Chester Bennington. Pemilihan anggota baru atau pengganti vokalis pasti akan selalu menjadi perdebatan besar, terutama jika penggemar merasa bahwa keputusan tersebut tidak tepat. Dalam kasus ini, kontroversi masa lalu Emily Armstrong menjadi sorotan utama, karena banyak yang berpendapat bahwa seseorang yang terlibat dalam dukungan terhadap pelaku kejahatan tidak seharusnya menjadi bagian dari band yang memiliki pengaruh besar terhadap kaum muda dan penggemar.


Sumber Gambar

Namun, yang lebih menyedihkan adalah respons negatif yang diterima Jaime Bennington setelah meluapkan kritiknya. Alih-alih mendapat dukungan atau ruang untuk berdiskusi secara terbuka, Jaime justru diserang oleh para penggemar yang mengaku mencintai Linkin Park. Komentar jahat, bahkan ancaman bunuh diri, adalah bentuk perilaku yang sangat tidak pantas dan menunjukkan betapa buruknya dinamika dalam fanbase ketika ada perbedaan pendapat. Padahal, Jaime sebagai putra dari Chester tentu memiliki hak untuk memberikan pandangannya, terutama jika dia merasa bahwa keputusan band tersebut merugikan citra ayahnya.

"Beberapa penggemar meminta saya bunuh diri, dan mereka berkata hal-hal buruk lainnya,"ujarnya, melansir berbagai sumber, dikutip Senin (16/9/2024).

Kritik Jaime Bennington juga memperlihatkan bahwa dunia musik tidak hanya tentang karya seni, tetapi juga melibatkan tanggung jawab moral dan etika, terutama ketika figur publik terlibat. Pilihan band untuk melanjutkan hidup tanpa Chester tentu adalah hal yang wajar, namun memilih seseorang yang memiliki kontroversi masa lalu terkait kejahatan seksual menjadi pertanyaan yang sah. Terlebih lagi, Linkin Park selama ini dikenal sebagai band yang mengusung tema-tema tentang perjuangan, ketidakadilan, dan kesakitan emosional, sehingga keputusan ini dianggap bertolak belakang dengan pesan moral yang mereka bangun selama bertahun-tahun.


Sumber Gambar

Reaksi keras yang diterima Jaime juga membuka wacana lebih luas tentang budaya fanatisme di kalangan penggemar. Banyak penggemar cenderung lupa bahwa selebriti, musisi, atau anak-anak dari mereka yang terkenal juga manusia yang berhak mengekspresikan perasaan dan pandangan mereka. Fanatisme buta yang menolak kritik justru bisa merusak komunitas penggemar dan menyebabkan perpecahan di dalamnya. Daripada saling menyerang, para penggemar seharusnya membuka ruang untuk dialog dan saling memahami perspektif yang berbeda.

Di sisi lain, langkah Linkin Park dalam memilih Emily Armstrong mungkin adalah upaya mereka untuk menjaga kelangsungan band setelah kepergian Chester. Meskipun keputusan ini mengundang kontroversi, penting bagi para penggemar dan anggota band untuk duduk bersama dan mengeksplorasi bagaimana mereka bisa melanjutkan warisan Chester tanpa mencederai nilai-nilai yang selama ini dijunjung. Pada akhirnya, isu ini bukan hanya tentang pengganti vokalis, tetapi juga tentang menjaga keseimbangan antara menghormati masa lalu dan menghadapi tantangan masa depan.

Sumber Valid (baca baik-baik):
Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3

Terima Kasih Sudah Mampir, Jangan Lupa Komen dan Cendolnya Gan!