- Beranda
- Komunitas
- Regional
- Makna Kehidupan
Merubah Pola Pikir dan Sikap Dalam Bekerja yang Tadinya Lelah Menjadi Lillah


TS
ormarr
Merubah Pola Pikir dan Sikap Dalam Bekerja yang Tadinya Lelah Menjadi Lillah
Bekerja salah satu sarana untuk mendapatkan kebutuhan materi berupa uang. Bagi sebagian orang bekerja merupakan hal yang melahkan karena menguras banyak waktu, tenaga dan pikiran. Namun, ada juga yang menganggap bekerja sebagai tantangan untuk merubah kualitas hidup dan pola hidupnya menjadi lebih baik dan berkualitas. Mereka yang bekerja di luar skill maupun bakat yang mereka miliki harus beradaptasi atau menyesuaikan diri di tempat mereka bekerja. Mereka yang bekerja sesuai dengan skill maupun bakat yang dimiliki akan merasa nyaman dengan zona nyamannya ditempat dia bekerja. Penyesuaian diri dalam lingkungan tempat dimana kita bekerja dimulai dari pola pikir, circel pergaulan, perilaku dan hasil kinerja kita tanpa harus mengurangi standar kualitas apa yang ada dalam diri kita. Beberapa dari problematika yang dapat terjadi di lingkungan kerja adalah rasa tidak nayman dengan karir yang dijalani karena beberapa sebab.
Bisa dikarenakan circel pergaulan yang mulai tidak nyaman, pola pikir yang bertolak belakang dengan atasan, tuntutan pekerjaan diluar kemampuan,penghasilan yang tidak mencukupi kebutuhan dan waktu yang minim bersama keluarga maupun anak. Dalam kajian agama bekerja bagian dari ibadah ghairu mahdah jika di niatkan untuk ibadah. Hal ini dikarenakan dimensi ibadah tidak hanya hubungan manusia dengan Allah, tetapi juga hubungan baik antara manusia kepada sesama. Seberapa banyak ibadah yang dilakukan dengan ikhlas menentukan seberapa dekat jarak antara manusia dengan Allah. Definisi ikhlas dalam salah satu matan hadith ialah ibadah atau amal shaleh yang dikerjakan karena tidak mengharapkan pujian dari manusia dan tidak meninggalkan ibadah atau amal shaleh tersebut karena takut hinaan atau cemoohan manusia.
Apabila jarak antara manusia dengan Allah jauh dapat mengakibatkan sikap kondisi emosional yang negatif dalam diri kita ketika menghadapi berbagai problematika yang terjadi dalam lingkungan kerja. Mulai dari pola hidup yang boros sampai keinginan di luar batas kemampuan dari segi finansial/materi disamping beberapa problematika kehidupannya. Tuntutan pekerjaan yang tidak sesuai dengan penghasilan salah satu fenomena yang dapat terjadi di sebagian lingkungan kerja. Meresa lelah, jenuh dan letih kondisi emosional yang dapat dialami oleh sebagian orang karena harapan yang sangat jauh dari kenyataan. Akibatnya kinerja menjadi tidak maksimal dan tidak ada motivasi dari dalam diri untuk menyelesaikan kewajibannya dengan profesi yang dijalani di luar jam dan lingkungan tempat dimana dia bekerja.
Menerapkan pola hidup sufistik satu dari sekian banyak solusi dalam menghadapi berbagai problematika yang terjadi di lingkungan kerja. Dalam bahasa Arab sufi memiliki beberapa makna, termasuk "suci" dan "wol" (para sufi terdahulu mengenakan mantel wol sederhana dan mencari kesucian batiniah). Beberapa persamkaan kata lainnya yang mengarah ke kosa kata sufi adalah faqir yang berarti orang miskin dalam bahasa Arab. Dalam tasawuf kata ini bukan berarti miskin harta benda duniawi, melainkan mereka yang miskin rohaniah, yang menyadari kebutuhan mereka terhadap Tuhan. Hati mereka hampa dari rasa cinta terhadap segala sesuatu selain Allah. Kecintaan mereka kepada Allah tidak menjadikan mereka enggan mengejar kebutuhan materi atau duniawi, tetapi ada keseimbangan di antara keduanya. Para guru sufi memiliki beragam pekerjaan.
Beberapa di dari mereka adalah pengrajin andal, seorang apoteker dan pemintal tenda. Sebagian lainnya adalah para pengusaha kaya dan pemilik tanah atau penasehat para sultan dan raja. Ajaran sufi mengajarkan kita untuk menggunakan tugas dan pengalaman kita setiabagai bagian dari perjalanan spiritual, bukannya menjadikan pekerjaan duniawi sebagai penghalang bagi kegiatan spiritual kita. Salah seorang sufi berkata, "Sibukkan tanganmu dengan melakukan pekerjaan duniawi dan sibukkan hatimu dengan Allah". Para sufi mengajarkan agar kita memenuhi tanggung jawab, bahkan melebihi masyarakat umumnya. Bukan justru menghindari tanggung jawab duniawi. Sebab kita berkewajiban untuk menggunakan kemampuan yang diberikan Tuhan dengan sebaik-baiknya. Salah satu ayat Al-Qur'an yang berhubungan dengan perintah agar manusia bekerja terdapat dalam surah At-Taubah : 105.
Dalam ayat tersebut Allah menegaskan bahwasanya Allah melihat apa yang kita kerjakan dan mengetahui apa yang nampak dan tersembunyi dari setiap tindakan kita. Apabila definisi ihsan sebagaimana dalam matan hadith dihubungkan dengan ayat tersebut manusia tidak akan berlaku curang, tidak banyak mengeluh, adil dan tidak merugikan orang lain dengn profesi yang mereka jalani. Dalam sebuah matan hadith disebutkan definisi ihsan adalah kita menyembah Allah seakan akan melihatnya, jika tidak maka Allah melihat kita. Dalam sebuah kisah diceritakan Syekh Junayd memiliki seorang darwis muda yang sangat ia cintai. Darwis lainnya yang lebih tua menjadi iri. Suatu hari, Junayd menyuruh para darwisnya untuk membeli seekor ayam.
Masing-masing disuruh menyembelih ayam itu di tempat yang tak seorang pun dapat melihatnya. Apa pun yang mereka lakukan, mereka harus kembali paling lambat pada saat matahari terbenam. Satu persatu para darwis kembali menghadap Junayd, masing-masing membawa ayam yang telah mereka sembelih. Terakhir, darwis muda itu kembali membawa seekor ayam yang masih hidup. Para darwis tua tertawa dan saling berbisik-bisik di antara mereka mengatakan betapa bodohnya darwis muda tersebut dan tidak dapat menjalani perintah syeknya. Junayd menanyakan setiap darwisnya bagaimana mereka menjalankan perintahnya. Darwis yang kembali pertama kali menagatakan bahwa ia membawa ayam tersebut ke rumahnya, mengunci pintu lalu menyembelih ayam tersebut. Darwis kedua mengatakan bahwa ia membawa ayam tersebut ke rumahnya, mengunci pintu, menutup tirai kemuadian masuk ke dalam lemari tertutup lalau menyembelehnya.
Darwis ketiga juga membawa ayam tersebut ke dalam lemari tertutup, namun ia menutup matanya dengan kain sehingga ia sendiri tidak dapat melihat proses penyembelehan tersebut. Darwis lainnya pergi ke daerah gelap yang terpencil di dalam hutan, untuk menyembelih ayamnya. Darwus terakhir pergi ke sebuah gua yang gelap gulita. Akhirnya sampailah pada giliran si darwis muda. Ia menundukkan kepalanya dengan malu. Ayamnya masih berkotek di dalam pelukannya. Dengan lirih ia berkata, "Aku telah membawa ayam ini ke dalam rumah, tapi Allah berada di segala sisi rumah itu. Aku pergi ke tempat paling terpencil di hutan, tetapi Tuhan tetap ikut bersamaku. Bahkan di gua paling gelap sekalipun, Tuhan berada di sana. Tidak ada satu tempat pun di mana Tuhan tidak dapat melihatku". Darwis lainnya pun kemudian mengetahui mengapa syekh mereka mencintainya.
Sabar, syukur, ikhlas, zuhud, wara' dan beberapa dari perilaku sufi dalam kajian tasawuf yang dapat merubah kondisi emosional manusia menjadi positif disaat menghadapi berbagai problematika dalam lingkungan kerja. Secara literal sabar berarti menahan atau menanggung. Dalam dunia tasawuf sabar diartikan dengan menahan diri dari sigat berkeluh kesah dan emosi negatif. Sabar dalam keadaan lapang lebih sulit daripada sabar dalam kondisi sempit. Sabar dalam keadaan lapang dapat memudahkan orang untuk memenuhi keinginannya. Menurut Imam Ghazali sabar terbagi menjadi dua. Pertama, sabar terhadap fisik yang melakukan berbagai pekerjaan yang membuat fisik cepat merasa lelah. Kedua, sabar ketika menjauhi karakter yang buruk dan tuntutan syahwat yang mengarah kepada hal hal yang dapat mendatangkan dosa.
Perilaku sufi lainnya yang dapat merubah kondisi emosional manusia menjadi positif disaat menghadapi berbagai problematika dalam lingkungan kerja adalah tawakkal dan zuhud. Secara literal tawakkal berarti pasrah, berserah diri kepada Allah dan merasa cukup dengannya. Dalam perspektif tasawuf tawakal diartikan menjaga diri dengan Allah. Definisi lain dari tawakkal adalah keteguhan hati dalam bersandar kepada Allah karena percaya terhadap janji, kemuliaan dan kasih sayangnya. Zuhud secara literal adalah meninggalkan, tidak tertarik. tidak menyukai sesuatu. Dalam terminologi sufi zuhud adalah kemampuan hati menahan diri dari keinginan yang tidak dimiliki. Imam Ghazali mendefinisikan zuhud seperti ungkapan atas ketidaksukaan terhadap segala hal yang diinginkan nafsu negatif. Definisi lainnya dari zuhud adalah tidak ada ketergantungan atau keterikatan hati dengan harta dunia. Sebagaimana kepribadian nabi Sulaiman, kekayaan dan kemegahan kerajaan yang dimilikinya tidak mengeluarkannya dari sifat zuhud.
Bahkan nabi Sulaiman mendapatkan gelar orang yang paling zuhud diantara golongan ahli zuhud. Imam Ghazali memberikan tiga tanda sifat zuhud dalam diri manusia. Pertama, tidak merasa bahagia dengan keberadaan harta materi dan tidak merasa susah apabila harta tersebut tidak ada. Justru merasa gelisah apabila terlalu banyak memiliki harta dan merasa senang apabila memiliki kebutuhan materi yang cukup. Kedua, tidak merasakan adanya perbedaan apapun disaat orang mencela atau memuji dengan kebutuhan materi yang dimiliki. Ketiga, hatinya merasa senang apabila hanya tertuju kepada Allah dan dapat merasakan manisnya iman ketika berbuat taat kepada Allah dengan kebutuhan materi yang dimiliki. Penerapan pola hidup sufistik dalam setiap tindakan kita dengan profesi yang dijalani bagaikan ibadah lahiriah yang dibarengi ibadah bathiniah.
Rumi mengilustrasikan ibadah lahiriah tanpa dibarengi aspek bathiniah seperti seekor ayam yang mematuk-matuk butiran padi. Orang yang shalat seperti ayam yang mematuki gandum mengira mereka mendapatkan sesuatu, padahal mereka hanya bergerak-gerak tanpa memperoleh apapun.
Daftar Pustaka Sementara
Forum Karya Ilmiah Purna Siswa 2011 RADEN, Jejak Sufi Membangun Moral Berbasis Spiritual. Kediri : Lirboyo Press, 2011.
Robert Frager, Heart, Self & Soul : The Sufi Psychology of Growth, Balance and Harmony terj. Hasmiyah Rauf. Jakarta Selatan : PT Qaf Media Kreativa, 2023.
Robert Frager, Sufi Talks : Teaching of an American Sufi Sheikh terj. Hilmi Akmal. Jakarta : Zaman, 2015.
Diubah oleh ormarr 28-09-2024 20:31




aokisitorus dan ghiffardana memberi reputasi
2
54
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan