- Beranda
- Komunitas
- News
- Citizen Journalism
Bharada E Bebas dan Kembali Bertugas Sebagai Polisi, Ayah Brigadir Yosua Kecewa!


TS
harrywjyy
Bharada E Bebas dan Kembali Bertugas Sebagai Polisi, Ayah Brigadir Yosua Kecewa!

Sumber Gambar
Selamat Datang di Thread TS!

Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu, yang lebih dikenal sebagai Bharada E, menjadi pusat perhatian publik setelah resmi bebas bersyarat pada 4 Agustus 2023, dan kembali bertugas sebagai anggota kepolisian. Foto-foto yang memperlihatkannya mengenakan seragam polisi sambil berfoto bersama rekan-rekannya saat bertugas di pertandingan antara Indonesia melawan Australia di Stadion Gelora Bung Karno memicu reaksi beragam di media sosial. Kehadirannya kembali sebagai polisi, setelah terlibat dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat, menimbulkan pertanyaan besar dari masyarakat terkait etika dan moralitas penerimaan kembali seorang mantan terpidana dalam lembaga penegak hukum.
Reaksi netizen terhadap kembalinya Bharada E bertugas sebagai polisi bervariasi, tetapi banyak yang mempertanyakan keadilan di balik keputusan tersebut. Munculnya komentar seperti "Hebat ya, tukang bunuh bisa pakai seragam polisi" mencerminkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap institusi yang seharusnya menegakkan hukum dan keadilan. Bagi banyak orang, kembalinya Bharada E dalam seragam polisi dianggap ironis, mengingat tindakannya yang terlibat dalam kasus besar yang mengguncang institusi kepolisian. Hal ini memunculkan pertanyaan tentang bagaimana standar disiplin dan akuntabilitas diterapkan di Polri, terutama dalam menangani kasus yang melibatkan internal mereka sendiri.

Sumber Gambar
Kekecewaan tidak hanya dirasakan oleh masyarakat, tetapi juga oleh keluarga Brigadir Yosua, khususnya Samuel Hutabarat, ayah dari korban. Samuel menyatakan bahwa dukungan keluarga terhadap Bharada E sebagai justice collaborator semata-mata bertujuan untuk mengungkap kasus pembunuhan anaknya, bukan agar Bharada E diterima kembali di institusi kepolisian. Kekecewaan ini sangat bisa dimengerti, mengingat harapan mereka adalah agar keadilan benar-benar ditegakkan, bukan hanya sebatas mengungkap kebenaran. Kembali bertugasnya Bharada E di kepolisian seolah mengaburkan batas antara hukum yang adil dan belas kasih yang tidak tepat sasaran.
Polemik ini juga memperlihatkan kompleksitas dalam kasus Bharada E. Di satu sisi, sebagai *justice collaborator*, Bharada E memberikan kontribusi signifikan dalam mengungkap skandal besar di tubuh Polri, yaitu kasus pembunuhan yang melibatkan Ferdy Sambo. Namun, di sisi lain, tindakan awalnya sebagai eksekutor dalam pembunuhan Brigadir Yosua tidak bisa diabaikan begitu saja. Publik merasa bahwa ada batas yang tidak seharusnya dilanggar ketika menyangkut kembalinya seseorang yang pernah terlibat dalam pembunuhan ke dalam lembaga yang tugasnya menjaga hukum dan keadilan.

Sumber Gambar
Kembalinya Bharada E ke Polri juga menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana reformasi kepolisian dilakukan pasca kasus Sambo. Sejak awal kasus ini mencuat, kredibilitas Polri menjadi sorotan publik. Harapan masyarakat bahwa Polri akan melakukan perbaikan internal yang signifikan pasca kasus ini ternyata masih jauh dari harapan. Dengan adanya keputusan ini, persepsi publik terhadap Polri menjadi semakin buruk, memperkuat anggapan bahwa institusi ini belum mampu bersih dari oknum-oknum yang mencoreng citranya. Bharada E mungkin telah membayar "dosa"-nya secara hukum, tetapi apakah kembalinya dia ke Polri adalah simbol keadilan atau justru kegagalan reformasi?
Pada akhirnya, kasus ini menyoroti ketegangan antara aspek legal dan moral dalam sistem peradilan dan kepolisian. Secara hukum, Bharada E mungkin layak mendapat pembebasan bersyarat dan kembali bertugas, tetapi secara moral, banyak yang mempertanyakan apakah hal tersebut pantas. Reaksi negatif dari publik menunjukkan betapa pentingnya transparansi dan kepekaan terhadap persepsi masyarakat dalam setiap keputusan yang melibatkan penegak hukum. Keadilan tidak hanya tentang menegakkan hukum, tetapi juga tentang menjaga kepercayaan publik terhadap institusi yang bertugas melindungi mereka. Jika kepercayaan ini rusak, maka seluruh sistem hukum bisa dipertanyakan.
Sumber Valid (baca baik-baik):
Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3
Terima Kasih Sudah Mampir, Jangan Lupa Komen danCendolnya Gan!









makamkuripan355 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.1K
30


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan