- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Italia Bakal Adopsi AI Sebagai Asisten Guru di Sekolah, Masuk Tahap Uji Coba


TS
mnotorious19150
Italia Bakal Adopsi AI Sebagai Asisten Guru di Sekolah, Masuk Tahap Uji Coba

Jakarta -
Italia mulai mengadopsi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) sebagai asisten guru di sekolah. Upaya ini merupakan cara pemerintah dalam mengeksplorasi cara-cara baru untuk menutup kesenjangan keterampilan digital Italia dengan anggota Uni Eropa lainnya.
Menteri Pendidikan Italia, Giuseppe Valditara, mengatakan jika perangkat lunak berbantuan AI akan diuji di 15 ruang kelas di empat wilayah mulai tahun ajaran baru. Alat AI pada tablet dan komputer di ruang kelas akan bertindak sebagai asisten virtual yang dapat mempermudah pembelajaran bagi siswa dan membantu guru mengidentifikasi metode pengajaran yang tepat.
Seperti diketahui, Italia memiliki salah satu skor keterampilan digital dasar terburuk di 27 negara anggota Uni Eropa. Menurut data Badan Statistik Blok Eurostat, skor keterampilan digital Italia hanya lebih baik dari Latvia, Polandia, Bulgaria, dan Rumania.
Namun, hanya sedikit rincian yang diberikan tentang program tersebut. Kantor Valditara tidak dapat mengonfirmasi nama-nama sekolah yang akan menguji teknologi baru dan memperluas cara kerjanya.
Kendati demikian, Kepala Penelitian di Lembaga Pemikir Pendidikan Fondazione Agnelli, Francesca Bastagli mengatakan uji coba ini dinilai menjanjikan.
"Mudah-mudahan ini akan memberi tahu kita apa yang berhasil dan apa yang dibutuhkan untuk peluncuran alat AI di masa mendatang di sekolah agar inklusif dan efektif," katanya dalam Bangkok Post dikutip Sabtu (14/9/2024).
Negara Lain yang Adopsi AI dalam Pendidikan
Italia bukanlah negara pertama yang mengadopsi AI dalam pendidikan. Menurut laman UNESCO, Jepang, Korea Selatan, dan Singapura telah mengintegrasikan AI dalam kurikulum sekolah.
Pada Juni lalu, China bahkan memanfaatkan AI sebagai pengawas ujian masuk kampus atau Gaokao. AI diminta menindak kecurangan dan pelanggaran lainnya.
Gaokao dianggap sebagai ujian paling penting yang dapat menentukan masa depan generasi muda. Persaingan yang sangat ketat ini membuat pihak berwenang mengambil langkah ekstra untuk mencegah kecurangan.
"(Kita harus) secara aktif mempromosikan pemeriksaan cerdas secara real-time di ruang ujian dan ruang rahasia, untuk lebih memperkuat sistem teknologi tinggi yang mencegah kecurangan," kata kementerian dilansir dari South China Morning Post pada Minggu (7/6/2024) lalu.
Meskipun pemeriksaan keamanan dan pengawasan online telah dilakukan di lokasi ujian sejak tahun 2013, masih ditemukan beberapa kasus kecurangan. Pada tahun 2021, seorang kandidat mengunggah foto soal matematika ke aplikasi pencarian selama masa ujian.
AI dipasang di 386 lokasi pemeriksaan untuk mendeteksi kecurangan, plagiarisme, dan perilaku abnormal lainnya melalui data gambar dan video. Jika kecurangan terdeteksi, sistem segera memicu alarm yang memperingatkan supervisor untuk mengambil tindakan.
Namun sistem AI tidak sepenuhnya menggantikan manusia. Informasi peringatan yang diberikan oleh AI akan diverifikasi secara manual, dan petugas pemeriksa akan menjadi pengambil keputusan akhir jika terjadi perselisihan.
detik.com


combustor memberi reputasi
1
85
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan