2 Aktivis HAM AS Telah Tewas Akibat Kecerobohan Tentara Israel, Amerika Tuntut Perubahan Mendasar untuk IDF!

Penggambarannya masih seperti yang kemarin ya gansist, yaitu jika TNI melihat di sebuah demonstrasi di Papua ada aktivis HAM Veronica Koman. Kalau untuk sekedar menangkapnya dan menuduh dirinya memprovokasi massa mungkin iya, namun tentunya sebagai tentara di negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, maka tentara republik ini nggak mungkin dengan begitu gegabah langsung tembak aktivis tersebut dengan senjata api. Sekalipun sikapnya di media sosial sangat menyakiti hati bangsa Indonesia, namun memang seharusnya kata dilawan dengan kata pula.

Tidak seperti keadaan yang terjadi di Tepi Barat wilayah kependudukan militer Israel nih gansist, kemarin ada beberapa yang mengungkap jika pembunuhan aktivis HAM AS berketurunan Turki belum tentu dilakukan oleh sniper Israel. Namun baru-baru ini, Tel Aviv pada (10/9) mengatakan kalau tentaranya telah dengan ceroboh menembak mati aktivis tersebut.







Dalam pernyataannya, IDF mengklaim bahwa tembakan yang mengakibatkan kematian Eygi tidak ditujukan langsung kepadanya, melainkan kepada "penghasut utama" dari kerusuhan yang terjadi. Meskipun demikian, Blinken dan pihak Amerika Serikat tetap menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak dapat diterima.

Kasus kematian Eygi bukanlah yang pertama kali melibatkan pasukan Israel dalam insiden tragis. Pada bulan April, tujuh relawan World Central Kitchen (WCK) dari berbagai negara juga tewas dalam serangan udara yang dilancarkan secara tidak sengaja oleh Israel di Jalur Gaza. Insiden-insiden semacam ini menunjukkan perlunya peninjauan mendalam terhadap tindakan pasukan Israel dalam menghadapi protes dan kerusuhan di wilayah konflik.

Kecaman dan permintaan perubahan yang disuarakan oleh Amerika Serikat menunjukkan betapa seriusnya dampak kejadian ini terhadap hubungan antara kedua negara. Peristiwa tragis ini juga mengingatkan akan pentingnya kehati-hatian dan penegakan hukum yang tegas dalam menanggapi situasi yang rentan terjadi eskalasi kekerasan.

Sumber Tulisan dan Gambar:

detik.com

Ilkha