Kaskus

Entertainment

aduhaisayangAvatar border
TS
aduhaisayang
Portugis: Awal Mula Penjajahan di Indonesia [Kompetisi KGPT]
Keberadaan bangsa Portugis di Indonesia bukan cuma soal pasteis de nata yang legit atau Cristiano Ronaldo yang jago di lapangan hijau, Agan dan Sista. Ada cerita seru dan panjang di balik nama besar mereka yang sempat menduduki beberapa wilayah di Nusantara. Kalau Agan mau tahu lebih jauh, yuk kita selami perjalanan mereka yang ternyata nggak semulus jalan tol!

Portugis: Awal Mula Penjajahan di Indonesia [Kompetisi KGPT]

sumber (Dibuat oleh AI DALL-E)


Awal Mula Petualangan Portugis

Semua dimulai ketika Raja Portugal, Manuel I, kepincut dengan rempah-rempah dari Timur yang waktu itu jadi komoditas paling laris manis di pasar Eropa. Bayangin aja, rempah-rempah kayak cengkeh, lada, dan pala di Eropa pada masa itu ibarat emas hitam. Saking berharganya, bangsa-bangsa Eropa berlomba-lomba buat nyari jalan tercepat menuju Maluku, pusat produksi rempah dunia.

Pada tahun 1511, di bawah komando Alfonso de Albuquerque, Portugis berhasil merebut Malaka dari Kesultanan Malaka. Dari situ, mereka mengalihkan pandangan ke timur, tepatnya ke Maluku. Setelah perjalanan panjang yang penuh lika-liku, pada tahun 1512 mereka akhirnya sampai di Maluku dan mulai menjalin hubungan dagang dengan kerajaan lokal. Awalnya sih baik-baik saja, kayak teman ngopi yang datang buat tukar cerita. Tapi sayangnya, niat mereka nggak cuma dagang, gan! Ada agenda tersembunyi yang bikin hubungan ini rusak seiring waktu berjalan.

Niat Dagang yang Berujung Penjajahan

Ketika pelaut Portugis tiba di Maluku, kerajaan-kerajaan di sana seperti Ternate dan Tidore menyambut mereka dengan terbuka. Kenapa? Soalnya orang Portugis datang bawa senjata canggih yang bisa dijadikan alat untuk melawan musuh-musuh kerajaan. Sayangnya, niat dagang yang awalnya harmonis berubah jadi penaklukan. Nggak lama setelah itu, Portugis mulai membangun benteng pertamanya di Ternate pada 1522. Benteng ini nggak cuma buat bertahan, tapi juga jadi simbol kekuasaan mereka di wilayah itu.

Kalau dibayangin, benteng Portugis ini kayak markas pusat yang mengontrol semua pergerakan perdagangan rempah-rempah. Portugis benar-benar berusaha menguasai jalur distribusi cengkeh dan pala yang punya nilai ekonomi tinggi. Mereka memaksakan monopoli perdagangan dengan harga yang bikin para raja dan rakyat lokal gerah.

Konflik dan Perlawanan Lokal

Raja-raja Maluku yang awalnya melihat Portugis sebagai partner dagang, mulai merasa resah. Sikap arogan Portugis yang ingin memonopoli perdagangan, ditambah dengan upaya penyebaran agama Katolik yang agresif, bikin hubungan mereka renggang. Sultan Baabullah, seorang raja dari Kesultanan Ternate, bahkan sempat mengusir Portugis dari benteng mereka pada 1575 setelah konflik berkepanjangan.

Perlawanan ini jelas menunjukkan bahwa meskipun Portugis punya teknologi militer yang lebih canggih, kekuatan lokal tetap nggak bisa diremehkan. Kolonialisme mereka di Maluku bukan tanpa perlawanan. Orang-orang Maluku nggak tinggal diam dan terus melakukan serangan balasan yang bikin posisi Portugis goyah.

Peran Rempah-Rempah dalam Sejarah Nusantara

Nggak bisa dipungkiri, rempah-rempah jadi pemicu utama kedatangan bangsa-bangsa Eropa, termasuk Portugis, ke Nusantara. Lada, cengkeh, dan pala punya nilai ekonomi yang luar biasa di pasar Eropa. Sejarawan bahkan menyebut kalau rempah-rempah jadi alasan utama terjadinya era penjelajahan samudra.

Keberadaan bangsa Portugis di Nusantara, meskipun nggak berlangsung lama dibandingkan Belanda, punya dampak besar dalam sejarah Indonesia. Mereka membawa budaya baru, teknologi, dan agama yang masih bisa kita lihat jejaknya hingga kini. Salah satu peninggalan penting dari mereka adalah beberapa kata dalam bahasa Indonesia yang serapan dari bahasa Portugis, seperti "gereja," "pesta," dan "meja."

Warisan Budaya dan Pengaruh Portugis

Selain warisan berupa kata-kata serapan, bangsa Portugis juga membawa beberapa elemen budaya yang masih bisa kita nikmati sampai sekarang. Di Pulau Solor dan Flores, misalnya, masyarakat lokal masih merayakan beberapa tradisi yang dipengaruhi oleh budaya Portugis. Musik keroncong, yang mungkin sering Agan dengar saat santai di sore hari, konon juga punya pengaruh dari musik Fado yang dibawa oleh Portugis.

Jadi, kalau kita ngomongin bangsa Portugis di Indonesia, jangan cuma ingat Cristiano Ronaldo atau pastel de nata. Ingat juga bahwa mereka punya peran dalam membentuk sejarah Nusantara, meskipun dengan cara yang penuh konflik. Penjajahan mereka nggak lepas dari niat menguasai perdagangan rempah yang bikin Indonesia jadi rebutan banyak negara kala itu.

Nah, sambil Agan ngemil pasteis de nata, nggak ada salahnya buat ingat bagaimana bangsa Portugis pernah mencoba meninggalkan jejak mereka di bumi Nusantara yang kita cintai ini. Sejarah panjang ini penting buat kita pahami karena punya pengaruh besar pada perkembangan identitas dan budaya Indonesia sampai sekarang.
==  

Sumber1
Sumber2
Diubah oleh aduhaisayang 05-09-2024 14:38
ananghermanAvatar border
anangherman memberi reputasi
1
118
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan