- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Sensor Game di Jepang Dilakukan Orang yang Tak Main Game


TS
mnotorious19150
Sensor Game di Jepang Dilakukan Orang yang Tak Main Game

Jepang memang merupakan negara yang terhitung aneh dan unik ketika kita bicara soal sensor.
Di satu sisi, kita bicara soal salah satu negara dengan “produk kreatif” film-film dewasa terpopuler dan terbesar di dunia. Namun di sisi lain, terutama jika bicara soal video game, mereka termasuk negara yang cukup sensitif dengan konten-konten kekerasan eksplisit seperti darah dan mutilasi.
Situasi ini kemudian membuat tidak sedikit game-game berujung disensor di Jepang dengan level brutalitas yang lebih rendah dibandingkan versi global. Situasi ini ternyata membuat seorang Shinji Mikami frustasi.
Shinji Mikami yang notabene merupakan otak di balik seri Resident Evil semasa kiprahnya di Capcom mengaku merasa frustrasi dengan kondisi sensor video game di Jepang.
Dalam wawancara terbarunya Mikami menyebut bahwa sistem sensor di Jepang adalah sistem yang aneh. Apa pasal? Karena menurutnya, game-game ini terikat dan dibatasi oleh peraturan- peraturan yang dibuat oleh orang-orang yang sebenarnya tidak bermain game.
Hasilnya? Mereka justru mematikan keseruan orang-orang yang menikmati hobi ini. Situasi yang sama juga disetujui seorang Suda51 yang bingung sebenarnya untuk siapa peraturan- peraturan ini dibuat, karena jelas menurutnya, ia tidak dibuat untuk para konsumen yang bermain game.
Jepang memang sempat beberapa kali melakukan sensor ke game survival horror karena konten mutilasi dan darah yang ia usung, yang membuat gamer Jepang mau tidak mau harus membeli versi Steam (Internasional) untuk konten yang sama dengan versi global. Bagaimana menurut Anda situasi yang satu ini?
jagatplay.com
Diubah oleh mnotorious19150 04-09-2024 12:59






servesiwi dan 8 lainnya memberi reputasi
9
932
18


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan