- Beranda
- Komunitas
- News
- Sejarah & Xenology
Revolusi Bolshevik


TS
GutSchreiben
Revolusi Bolshevik

Revolusi Bolshevik jadi titik balik pemerintahan Uni soviet. Awalnya Uni soviet itu belum ada. Yang ada tu kekaisaran Rusia yang punya sistem pemerintahan monarki. Disana waktu itu pemimpinnya seorang Kaisar yang bernama Tsar Nicholas II. Dia memerintah kekaisaran itu dengan cara sembrono. Masyarakat menderita banget. Pada waktu itu perang dunia I sedang berlangsung. Selain ngorbanin banyak jiwa negara-negara eropa juga pada dilanda kemiskinan. Situasi di Rusia waktu itu juga kacau balau. Pemerintahan otokrasi absolut Tsar Nicholas II nimbulin banyak ketidakstabilan, terutama di bidang sosial, politik dan ekonomi. Selama di bawah kekuasaan Tsar II, masyarakat masih menjalani semuanya dengan penuh penderitaan. Terus peristiwa Bloody Sunday bikin kemarahan rakyat makin memuncak. Suatu hari masyarakat ga tahan lagi. Mereka ga mau terus-terusan jalanin hidup yang gitu-gitu aja. Pada tanggal 8 Maret 1917 masyarakat ngadain protes besar. Cara Tsar Nicholas 2 sudah ga cocok lagi bagi mereka. Mereka ingin perubahan biar hidup mereka lebih berarti. Selama masa kepemimpinan Nicholas Tsar II mereka harus menjalani kehidupan yang suram. Masyarakatnya pada kelaparan.
Dengan punya kaisar sebagai pemimpin hidup mereka harusnya ga gitu. Mereka mestinya bisa tenang berdampingan dengan sesama. Tapi karena Tsar itu pemimpin yang bloon, dia malah bikin hal sebaliknya. Rakyat jadi pada ga bisa makan. Tsar II juga bikin kebijakan yang absurd. Sebagai kaisar, dia bikin keputusan yang mindblowing. Disini artian mindblowingnya negatif ya. Karena dia tu bikin kebijakan yang malah ngerugiin orangnya sendiri. Waktu Rusia perang sama Jepang dia ngambil alih kepemimpinan militer. Entah apa yang ada dalam pikirannya, dia tiba-tiba nyatain diri sebagai panglima tertinggi angkatan darat. Dia tu bukan orang yang ahli dalam komando. Dia ga punya kemampuan dalam pengaturan strategi perang tapi dia malah pengen maju. Aneh bukan? Yang lebih bikin rangorang pada tepok judat tu alesan yang bikin dia ngambil keputusan. Dia mutusin hal krusial itu dengan alesan yang gila. Katanya kalo dia jadi panglima dan maju sama prajuritnya bakal pebih baik. Itu bakal bikin prajuritnya lebih semangat dalam bertempur. Alesannya sungguh singkat, padat dan ga berguna. Ini tu sama aja kayak misalnya kalo presiden Indonesia yang sekarang ikut maju ke daerah konflik biar prajurit TNI bisa menang lawan pemberontak. Kan konyol banget, presiden Indonesia sekarang kan bukan dari militer yak. Jadi Tsar ini emang agak aneh. Bukannya nyelesaiin perkara, keputusan yang dia ambil malah nambah masalah.
Saat dia maju ke medan perang sama prajurit Rusia, otomatis pemerintahan di petrograd malah kacau. Rakyatnya malah kelaparan. Persediaan makanan waktu itu langka. Terus tentara yang perang lawan Jepang kan juga orang yak. Mereka juga butuh makan. Katanya tadi adanya Tsar di medan perang bakal nyemangatin prajurit. Tapi ini beda kasus ga sih. Sesemangat-semanganya orang dalam aktifitas bakal tumbang juga kalo perutnya kosong. Jadi kalopun kehadiran Tsar bawa bikin prajurit semangat, mereka juga bakal tetep lemes kalo ga makan. Alhasil Rusia pun kalah. Terus ada satu lagi kebijakan dari Tsar. Ini juga makin nunjukin kalo dia itu ga cukup cakap dalam pemerintahan. Masa perwakilan rakyat dibubarin? Jadi di kekaisaran Rusia itu ada yang namanya Damu. Mereka itu tugasnya kayak jadi corong suara rakyat. Kurang lebih kayak DPR di zaman sekarang ya, walaupun ga persis. Tsar Nicholas II ngelakuin ini agar ga dia berkuasa secara penuh. Dia ga mau ada yang ngeganggu kekuasaanya. Selain itu dia juga ngasingin liberalis. Rusia jadi kacau banget waktu itu. Situasi ini yang akhirnya biki masyarakat pada protes. Seenggaknya mereka punya beberapa tuntutan. Rakyat minta reformasi agraria. Mereka juga minta agar peperangan harus diakhiri dan pengalihan kekuasaan pada dewan-dewan pekerja, petani dan tentara. Rakyat yang udah muak itu ngadain demonstrasi hingga pada bulan maret 1917, pemerintahan Tsar Nicholas II berhasil digulingkan. Sejak saat itu pemerintahan dilanjutin sama pemerintahan sementara Alexander Kerensky. Tapi yang namanya pemerintahan sememtara berarti ga permanen. Umur pemerintahan ini juga ga lama. Masyarakat juga akhirnya ga suka sama pemerintahan Kerensky.
Tadinya mereka nuntut beberapa hal saat numbangin Tsar Nicholas II kan. Terus bentuk pemerintahannya juga udah berubah. Sebelum penggulingan Tsar Nicholas II pemerintahan Rusia berbentuk Monarki, dan setelah revolusi jadi Republik. Nah, pas pemerintahan Kerensky masalah-masalah yang ada masih ga diselesaiin. Tuntutan masyarakat di awal masih ga dijalanin. Sama juga boong kan. Yang ganti cuma individunya doang, kontribusi nya terhadap masyarakat tetep ga ada. Ini bikin masyarakat ngelakuin revolusi. Pada waktu itu ada kelompok yang namanya Bolshevik. Kelompok ini terdiri dari kaum radikal Partai Sosial Demokrat Buruh Rusia. Mereka akhirnya ngadain pergerakan Revolusi Sosialis. Kelompok bolshevik juga dapat dukungan dari banyak anggota Soviet. Dukungan ini sebagian besar datang dari kota-kota industri seperti Petrograd dan Moskow.
Semuanya akhirnya menyerbu markas pemerintahan sementara. Mereka mendatangi Istana Musim Dingin. Disana mereka ngejalanin rencananya dengan cukup mulus karena waktu itu bisa dibilang ga ada perlawanan. Mereka ga nemuin kesulitan yang berarti saat ngambil alih kekuasaan. Para pasukan revolusioner itu akhirnya menangkap para menterinya. Selain itu mereka juga nguasain gedung penting lainnya. Setelah mengkudeta pemerintahan mereka ngelakuin upaya lain. Ini tu buat ngewujudin semua yang awalnya jadi tuntutan mereka. Mereka ngebentuk Dewan Komisar Rakyat. Dewan ini dipimpin sama Lenin. Pembentukan DKR diiringi dengan dilayangkannya beberapa dekrit yaitu penghapusan kepemilikan tanah oleh gereja dan bangsawan, lalu ngasihin tanah itu ke petani terus ngakuin hak nasional negara non-Rusia, dan nawarin perdamaian tanpa aneksasi. Revolusi ini bikin wajah pemerintahan Rusia bener-bener berubah. Ga ada lagi pemerintahan yang serba sendiri ala Tsar Nicholas II. Revolusi Bolshevik juga mengawali terbentuknya RSSC yang menerapkan pemikiran Marksisme-Leninisme. Namun revolusi ini ga cuma mempengaruhi kondisi dalam kawasan Rusia. Di luar negara itu ada banyak negara yg berreaksi. Negara-negara tersebut nunjukin reaksi yang beragam. Ada yang ga suka sama ideologi itu. Negara-negara ini terdiri dari negara yang menjunjung tinggi kapitalisme. Mereka ga pengen paham yang diterapkan sama Uni Soviet menyebar dan ngeganggu mereka. Negara-negara kapitalis itu ngelakuin upaya buat ngegagalin revolusi Bolshevik. Mereka ngirim pasukan buat ngintervensi Rusia. Ga cuma itu, ada juga negara yang justru terinspirasi sama revolusi Bolshevik, sebut saja China, Vietnam, Kuba dan lain-lain. Negara-negara ini ga sama kayak negara kapitalis yang ga suka sama pemikiran marksisme. Mereka ngelakuin hal serupa dengan ngadain gerakan revolusioner juga.
Sumber: [url=[url]https://dunia.tempo.co/read/1613032/kilas-balik-hukuman-mati-kaisar-rusia-terakhir-tsar-nicholas-ii-hari-ini-104-tahun-lalu[/url]]tempo[/url]
[url=[url]https://www.kompas.com/stori/read/2021/07/08/114505879/kekaisaran-rusia-sejarah-sistem-pemerintahan-dan-keruntuhan?page=all[/url]]kompas[/url]
[url=[url]https://internasional.kompas.com/read/2019/05/17/22421751/biografi-tokoh-dunia-tsar-nicholas-ii-kaisar-terakhir-rusia?page=all[/url]]kompas[/url]
[url=[url]https://international.sindonews.com/read/1211703/45/sejarah-revolusi-bolshevik-rusia-penggulingan-kekuasaan-oleh-vladimir-lenin-1695802140[/url]]sindonews[/url]
Dengan punya kaisar sebagai pemimpin hidup mereka harusnya ga gitu. Mereka mestinya bisa tenang berdampingan dengan sesama. Tapi karena Tsar itu pemimpin yang bloon, dia malah bikin hal sebaliknya. Rakyat jadi pada ga bisa makan. Tsar II juga bikin kebijakan yang absurd. Sebagai kaisar, dia bikin keputusan yang mindblowing. Disini artian mindblowingnya negatif ya. Karena dia tu bikin kebijakan yang malah ngerugiin orangnya sendiri. Waktu Rusia perang sama Jepang dia ngambil alih kepemimpinan militer. Entah apa yang ada dalam pikirannya, dia tiba-tiba nyatain diri sebagai panglima tertinggi angkatan darat. Dia tu bukan orang yang ahli dalam komando. Dia ga punya kemampuan dalam pengaturan strategi perang tapi dia malah pengen maju. Aneh bukan? Yang lebih bikin rangorang pada tepok judat tu alesan yang bikin dia ngambil keputusan. Dia mutusin hal krusial itu dengan alesan yang gila. Katanya kalo dia jadi panglima dan maju sama prajuritnya bakal pebih baik. Itu bakal bikin prajuritnya lebih semangat dalam bertempur. Alesannya sungguh singkat, padat dan ga berguna. Ini tu sama aja kayak misalnya kalo presiden Indonesia yang sekarang ikut maju ke daerah konflik biar prajurit TNI bisa menang lawan pemberontak. Kan konyol banget, presiden Indonesia sekarang kan bukan dari militer yak. Jadi Tsar ini emang agak aneh. Bukannya nyelesaiin perkara, keputusan yang dia ambil malah nambah masalah.
Saat dia maju ke medan perang sama prajurit Rusia, otomatis pemerintahan di petrograd malah kacau. Rakyatnya malah kelaparan. Persediaan makanan waktu itu langka. Terus tentara yang perang lawan Jepang kan juga orang yak. Mereka juga butuh makan. Katanya tadi adanya Tsar di medan perang bakal nyemangatin prajurit. Tapi ini beda kasus ga sih. Sesemangat-semanganya orang dalam aktifitas bakal tumbang juga kalo perutnya kosong. Jadi kalopun kehadiran Tsar bawa bikin prajurit semangat, mereka juga bakal tetep lemes kalo ga makan. Alhasil Rusia pun kalah. Terus ada satu lagi kebijakan dari Tsar. Ini juga makin nunjukin kalo dia itu ga cukup cakap dalam pemerintahan. Masa perwakilan rakyat dibubarin? Jadi di kekaisaran Rusia itu ada yang namanya Damu. Mereka itu tugasnya kayak jadi corong suara rakyat. Kurang lebih kayak DPR di zaman sekarang ya, walaupun ga persis. Tsar Nicholas II ngelakuin ini agar ga dia berkuasa secara penuh. Dia ga mau ada yang ngeganggu kekuasaanya. Selain itu dia juga ngasingin liberalis. Rusia jadi kacau banget waktu itu. Situasi ini yang akhirnya biki masyarakat pada protes. Seenggaknya mereka punya beberapa tuntutan. Rakyat minta reformasi agraria. Mereka juga minta agar peperangan harus diakhiri dan pengalihan kekuasaan pada dewan-dewan pekerja, petani dan tentara. Rakyat yang udah muak itu ngadain demonstrasi hingga pada bulan maret 1917, pemerintahan Tsar Nicholas II berhasil digulingkan. Sejak saat itu pemerintahan dilanjutin sama pemerintahan sementara Alexander Kerensky. Tapi yang namanya pemerintahan sememtara berarti ga permanen. Umur pemerintahan ini juga ga lama. Masyarakat juga akhirnya ga suka sama pemerintahan Kerensky.
Tadinya mereka nuntut beberapa hal saat numbangin Tsar Nicholas II kan. Terus bentuk pemerintahannya juga udah berubah. Sebelum penggulingan Tsar Nicholas II pemerintahan Rusia berbentuk Monarki, dan setelah revolusi jadi Republik. Nah, pas pemerintahan Kerensky masalah-masalah yang ada masih ga diselesaiin. Tuntutan masyarakat di awal masih ga dijalanin. Sama juga boong kan. Yang ganti cuma individunya doang, kontribusi nya terhadap masyarakat tetep ga ada. Ini bikin masyarakat ngelakuin revolusi. Pada waktu itu ada kelompok yang namanya Bolshevik. Kelompok ini terdiri dari kaum radikal Partai Sosial Demokrat Buruh Rusia. Mereka akhirnya ngadain pergerakan Revolusi Sosialis. Kelompok bolshevik juga dapat dukungan dari banyak anggota Soviet. Dukungan ini sebagian besar datang dari kota-kota industri seperti Petrograd dan Moskow.
Semuanya akhirnya menyerbu markas pemerintahan sementara. Mereka mendatangi Istana Musim Dingin. Disana mereka ngejalanin rencananya dengan cukup mulus karena waktu itu bisa dibilang ga ada perlawanan. Mereka ga nemuin kesulitan yang berarti saat ngambil alih kekuasaan. Para pasukan revolusioner itu akhirnya menangkap para menterinya. Selain itu mereka juga nguasain gedung penting lainnya. Setelah mengkudeta pemerintahan mereka ngelakuin upaya lain. Ini tu buat ngewujudin semua yang awalnya jadi tuntutan mereka. Mereka ngebentuk Dewan Komisar Rakyat. Dewan ini dipimpin sama Lenin. Pembentukan DKR diiringi dengan dilayangkannya beberapa dekrit yaitu penghapusan kepemilikan tanah oleh gereja dan bangsawan, lalu ngasihin tanah itu ke petani terus ngakuin hak nasional negara non-Rusia, dan nawarin perdamaian tanpa aneksasi. Revolusi ini bikin wajah pemerintahan Rusia bener-bener berubah. Ga ada lagi pemerintahan yang serba sendiri ala Tsar Nicholas II. Revolusi Bolshevik juga mengawali terbentuknya RSSC yang menerapkan pemikiran Marksisme-Leninisme. Namun revolusi ini ga cuma mempengaruhi kondisi dalam kawasan Rusia. Di luar negara itu ada banyak negara yg berreaksi. Negara-negara tersebut nunjukin reaksi yang beragam. Ada yang ga suka sama ideologi itu. Negara-negara ini terdiri dari negara yang menjunjung tinggi kapitalisme. Mereka ga pengen paham yang diterapkan sama Uni Soviet menyebar dan ngeganggu mereka. Negara-negara kapitalis itu ngelakuin upaya buat ngegagalin revolusi Bolshevik. Mereka ngirim pasukan buat ngintervensi Rusia. Ga cuma itu, ada juga negara yang justru terinspirasi sama revolusi Bolshevik, sebut saja China, Vietnam, Kuba dan lain-lain. Negara-negara ini ga sama kayak negara kapitalis yang ga suka sama pemikiran marksisme. Mereka ngelakuin hal serupa dengan ngadain gerakan revolusioner juga.
Sumber: [url=[url]https://dunia.tempo.co/read/1613032/kilas-balik-hukuman-mati-kaisar-rusia-terakhir-tsar-nicholas-ii-hari-ini-104-tahun-lalu[/url]]tempo[/url]
[url=[url]https://www.kompas.com/stori/read/2021/07/08/114505879/kekaisaran-rusia-sejarah-sistem-pemerintahan-dan-keruntuhan?page=all[/url]]kompas[/url]
[url=[url]https://internasional.kompas.com/read/2019/05/17/22421751/biografi-tokoh-dunia-tsar-nicholas-ii-kaisar-terakhir-rusia?page=all[/url]]kompas[/url]
[url=[url]https://international.sindonews.com/read/1211703/45/sejarah-revolusi-bolshevik-rusia-penggulingan-kekuasaan-oleh-vladimir-lenin-1695802140[/url]]sindonews[/url]

Diubah oleh GutSchreiben 12-09-2024 07:50


gatozz memberi reputasi
1
150
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan