Kaskus

News

mnotorious19150Avatar border
TS
mnotorious19150
Tangis Pelajar Sukabumi yang Terlibat Tragedi Tawuran Berdarah
Tangis Pelajar Sukabumi yang Terlibat Tragedi Tawuran Berdarah

Sukabumi -

Ada kejadian menarik saat Satreskrim Polres Sukabumi melakukan rangkaian penyelidikan kekerasan pelajar yang menewaskan MG, remaja berusia 15 tahun. Pelaku pembunuh MG adalah dua siswa sekolah lainnya yang juga berstatus pelajar SMP.

Sekadar diketahui, dua kelompok pelajar yang sempat diduga terlibat dalam aksi tersebut dikumpulkan oleh polisi pada Kamis (29/8/2024) malam. Jumlah mereka ada 12 orang, lengkap dengan orang tua masing-masing.

Saat itu, hadir Kapolres Sukabumi AKBP Samian, Wakapolres Sukabumi Kompol Rizka Fadhila, dan Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Ali Jupri. Kapolres Samian saat itu memberikan nasihat kepada 12 orang yang ikut-ikutan dalam aksi yang berujung tragedi tersebut.

"Mereka yang dikumpulkan itu selesai menjalani pemeriksaan namun tidak terbukti terlibat. Jadi setelah kita melakukan pengungkapan, ada beberapa kelompok yang kita amankan lalu kita nasehati dan berikan edukasi," kata Samian kepada detikJabar, Sabtu (31/8/2024).

"Orang tuanya juga kita panggil, saya berikan nasihat kalau memang tidak bisa membuat prestasi, minimal tidak membuat masalah. Orang tua itu tidak meminta banyak, yang penting sehat, selamat, enggak ada masalah, itu sudah cukup minimal itu saja bagi orang tua," sambungnya.

Saat itulah kemudian para pelajar tersebut menangis, mereka memeluk dan sungkem kepada orang tuanya. Tidak sedikit juga yang meminta maaf kepada orang tuanya.

"Mungkin mereka tersentuh, ya, ada yang sampai menangis dan meneteskan air mata. Ada yang bersimpuh dan menyentuh kaki orang tuanya, apalagi mayoritas yang datang malam itu ibunya," tuturnya.

Menurut Samian, perlakuan kepada Anak Berkonflik dengan Hukum (ABH) berbeda dengan pelaku kejahatan dewasa. Kepolisian, menurutnya, mematuhi aturan perundang-undangan terhadap anak.

"Setelah saya lihat mereka bersungguh-sungguh bahkan sampai menangis, kita minta mereka buat pernyataan disaksikan orang tuanya. Selepas itu mereka pulang bersama orang tuanya," jelasnya.

Sementara itu, tidak ada tindak lanjut dari kepolisian terkait aksi kekerasan yang melibatkan pelajar. Hal ini menjadi tantangan bagi Kapolres Sukabumi AKBP Samian. Kurang lebih selama dua pekan menjabat, pria yang 'matang' dalam satuan Reserse ini sudah menyiapkan formula untuk persoalan tersebut.

Diketahui, Samian pernah menjadi Kanit I Subdit V Dittipideksus Bareskrim Polri. Samian juga pernah menjabat Kanit Krimsus Polres Metro Jakarta Timur, Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan (Tangsel), dan Kanit II Subdit II Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

"Pihak sekolah kita kumpulkan, kita minta rutin untuk melakukan pembinaan disiplin, nasihat, hingga menjadi teman curhat anak-anak yang memang perilakunya kurang tertib di sekolah. Ini harus terdeteksi oleh para guru, karena dalam lingkungan sekolah tanggung jawabnya ada di para pendidik. Undang Bhabinkantibmas kita," kata Kapolres peraih Adhi Makayasa 2005 yang bergelar Doktor tersebut.

Lebih jauh, Kapolres Sukabumi mengungkapkan bahwa kasus ini berkaitan dengan degradasi moral di kalangan remaja, yang menurutnya dipengaruhi oleh mudahnya akses informasi negatif.

detik.com

Quote:
Diubah oleh mnotorious19150 01-09-2024 06:59
aldonisticAvatar border
dnaltalfAvatar border
jedicatAvatar border
jedicat dan 4 lainnya memberi reputasi
5
771
48
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan