Kaskus

Story

janahjoy35Avatar border
TS
janahjoy35
HIDUP
HIDUP



Motorbebek yang di kendarai Aruna terlihat lucu. Aruna dengan perawakan kecil membonceng Diana yang perawakannya lumayan tinggi dan berisi.

"Lo kenapa,sih, pake beli mp3, gak sekalian aja beli hp BB?" tanya Diana sambil mendekatkan wajahnya pada Aruna yang tengah fokus mengendalikan laju motor.

"Gue mampunya beli mp3." jawab Aruna sedikit berteriak melawan angin.

"Masa, sih, lo ada motor tapi beli BB aja gak mampu?"

"Ini motor anaknya Ibu yang gue urus."

"Maksud lo ibu yang lo urus gimana?"

"Gue tuh di Jakarta ngurus orang sakit, makanya gue bisa kuliah. Kuliah gue tuh di biayain sama anak si ibu ini dan dua temennya ..."

"Eh,di depan belok kiri, ya. Bentar lagi sampe, nih" sela Diana yang sekaligus memutus obrolan mereka yang beradu dengan deru mesin-mesin kendaraan dan angin.

Tidak lama,mereka sudah sampai di basement sebuah mall besar di kota Depok. Aruna memarkir motornya tidak jauh dari pintu masuk area mall.

Begitu masuk mall, keduanya tampak lega menikmati udara sejuk di dalam mall. Diana memimpin jalan sambil sesekali menggandeng Arunayang lelet jalannya.

"Diana!!" Panggil seseorang dari salah satu toko merk pakaian yang lumayan terkenal. Diana yangdi panggil langsung mengenali orang itu lalu setengah berlari mendekatinya, mereka berpelukan selayaknya dua teman yang sudah lama tidak bertemu.

Arunamenunggu dengan sabar sambil sesekali memperhatikan Diana yang terlihat riang bertemu teman lamanya itu.

Tidak sampai lima menit, Diana berpamitan kepada temannya. Sambil tersenyum Diana mendekati Aruna. "Sorry,ya... itu tadi temen gue dulu waktu kerja disini. Dulu, pas lulus sekolah, gue penasaran pengen tau gimana rasanya kerja." Katanya sambil menggandeng tangan Aruna lalu kembali memimpin jalan.

"Dulu, gue sering banget dapet customer cewek tomboy sepertilo, dan biasanya mereka berpasangan." lanjut Diana tidak peduli dengan Aruna yang diam saja mendengarkan. "Masa, tadi temen gue ngira kalo Lo pasangan gue." Diana tertawa. "Tapi, beneran, lo belok, gak, sih?” tanya Diana sambil mengguncang tangan Aruna.

"Ntar juga lo tau sendiri." Jawab Arunacuek. Aruna lebih tertarik melihat sekeliling mall dari pada menanggapi pertanyaan konyol Diana. Untuk Aruna ini adalah kali pertama dia masuk mall besar.

"Nanti,gue ambil kosmetik pesenan gue dulu, baru kita cari mp3 buat lo, ya. Gue yang nawar entar."

"Emang bisa di tawar?"

"Bisalah, percaya aja sama orang cantik kaya gue mah." selorohDiana bangga yang di balas Aruna dengan memutarkan bola matanya, malas.

***

Sederet mp3, mp4 terlihatmenarik terpajang di dalam etalase. Mata Aruna berbinar melihat semua itu, dia sudah tidak sabar untuk menikmati musik. Musik lebih dari cukup untuk Aruna yang selalu menikmati kesendirian. Ya, Aruna itu penyendiri. Itu kenapa di kampus dia hanya terlihat dekat dengan Diana, itupun bisa terjadi karena Diana yang tidak pernah membiarkannya sendirian sekalipun Aruna tidak pernah memintanya untuk di temani.

"Lo mau yang mana?" Tanya Diana, membuat Arunamenoleh lalu tersenyum riang ke arahnya.

"Yang itu bagus gak,Din?" Aruna menunjuk sebuah mp4 berwarna orange dengan list hitam.

"Bang, boleh minta tolong liat yang itu?" Diana menunjuk mp4 yang dimaksud Aruna. Abang penjaga toko yang sejakawal mereka datang sudah sangat terpesona dengan kecantikan Diana dengan sigap mengambil mp4 yang di tunjuk Diana.

"Ini bagus, Neng.Bisa di tambahkan memory external juga." Kata Abang penjaga toko itu memperomosikan jualannya.

"Lo beneran suka yang ini?tanya Diana, memastikan.

"Iya,” Jawab Aruna sambil mengambil mp4 yang sangat menarik perhatiannya itu. “Berapa ini,Bang?" tanya Aruna.

"Gak di kasih mahal, 400.000 aja." Jawab Abang penjaga toko.

Untuk sesaat Aruna terlihat sedikit kaget. Arunamendekatkan wajahnya ke telinga Diana, "Gue cuma punya 200.000." bisiknya.

"200.000 aja,ya, Bang..." ucap Diana, tiba-tiba sambil tersenyum maniiiiiis sekali ke Abang penjaga toko membuat Aruna sedikit merasa malu.

"Aduh gimana,ya, nanti saya rugi. Saya juga cuma karyawan disini, Neng." Jawab Abangnya sambil garuk-garuk kepala karena salah tingkah dapet senyuman manis dari Diana.

"Yaudah,di kasih 200.000 tapi minta nomor hp nya, boleh?" tiba-tiba seorang laki-laki lumayan ganteng, berkulit putih bersih dengan mata sipit keluar dari balik pintu di dalam toko tersebut dan langsung mendekati Diana.

Senyum ramahlangsung terpancar dari wajah Diana, dia tidak tampak kaget dengan sikap laki-laki itu. "Tapi beneran, ya. Di kasih ke temen saya mp4 nya 200.000." kata Diana tenang.

"Iya, bungkus Ming!" perintahlaki-laki bermata sipit itu pada Abang penjaga tokonya. "Mana nomor hp nya?" tagihnya sambil menatap intens tepat ke mata Diana.

"0815xxxxx" Dengan cepat Diana menyebutkan nomornya. Beberapa saat kemudian ada bunyi dering telp didalam tasnya Diana.

"Itu nomor Abang, di simpan,ya." Ucap laki-laki bermata sipit itu, yang di balas senyuman oleh Diana.

***

"Makasih,ya, Din." Ucap Aruna di sela-sela perjalanan mereka yang kini sedang turun menggunakan eskalator.

"Iya,santai aja. Yang penting lo seneng gue, mah. Btw, lo mau makan soto, gak? gue kangen, nih, sama soto langganan gue." kata Diana sambil mengapit lengan Aruna.

***

Setelah memesan dua soto,Aruna dan Diana langsung duduk berhadapan. Aruna terlihat bahagia banget dengan benda baru miliknya itu, sebuah mp4 yang di dalamnya sudah ada beberapa video dan lagu. Tanpa henti-hentinya dia pandangi dan putar berulang kali video di mp4 nya itu. Diana tersenyum melihat temannya yang kini terlihat seperti anak autis.

"Hebat,kan, gue? Dari harga 400 bisa gue tawar sampe 200." Ucap Diana penuh kebanggaan pada dirinya sendiri.

"Mungkin,buat cowok, lo memang cantik, jadi susah buat ngehindar dari pesona lo." Jawab Aruna tanpa menoleh ke Diana dan tetep fokus ke mp4 nya.

"Menurut lo gue gak cantik gitu?"

Aruna mengangkat wajahnya,memperhatikan wajah Diana yang sudah manyun dan terlihat kesal. "Enggak," jawab Aruna membuat wajah Diana terlihat semakin kesal. "Tapi, lo baik hati dan selalu tulus sama gue." kata Aruna sambil menatap Diana dengan penuh rasa haru dan sukur karena ada orang secantik dan sebaik Diana yang mau menemaninya, menjadi temannya.

Mendengar itu, seulas senyum tersungging di bibir Diana


***

bukhoriganAvatar border
bukhorigan memberi reputasi
1
14
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan