Raden Rara Istiati Wulandari atau lebih akrab disapa Mbak Rara, Agan dan Sista tentu saja sudah tidak asing dengan nama pawang hujan yang satu ini.

Pernah viral dengan aksinya melakukan terang hujan di Sirkuit Mandalika pada beberapa waktu tahun lalu, belakangan ini nama Mbak Rara kembali viral karena mengalami insiden tidak menyenangkan di gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) yang diadakan di Tanah Rencong, Aceh.

Niat hati didatangkan untuk membantu melakukan terang hujan jelang diadakannya gelaran PON, kedatangan Mbak Rara ini ternyata tidak disambut baik dan secara terang-terangan pemerintah daerah Aceh mengusir dan meminta klarifikasi serta permintaan maaf atas didatangkannya Mbak Rara ke Aceh.

Siapa yang mengusir dan apa alasannya?
Berikut ini penjelasan singkatnya GanSis!

Dilansir dari Portal Islam dijelaskna bahwa pengusiran Mbak Rara pawang hujan dari gelaran PON Aceh yaitu dikarenakan kehadiran Mbak Rara tidak atas persetujuan pemerintah daerah setempat melainkan didatangkan oleh pihak BUMN selaku salah satu promotor penyelenggara PON Aceh.

Pemprov Aceh pun langsung memberikan surat kepada PT Wijaya Karya (WIKA) dan PT Nindya Karya untuk mengusir Mbak Rara pawang hujan dari Tanah Rencong Aceh karena aktivitas Mbak Rara dianggap menyalahi syariat Islam dan bertentangan dengan aturan pemerintah Aceh.

Adapun poin dari surat perintah dari Pemprov Aceh tersebut yaitu untuk meminta klarifikasi terkait aktivitas Mbak Rara di PON, klarifikasi permintaan maaf karena sudah melanggar aturan daerah, serta melakukan pemulangan terhadap Mbak Rara pawang hujan.

Diketahui surat tersebut telah dikeluarkan oleh PJ Gubernur Aceh Dr. Safrizal ZA pada hari Rabu, 28 Agustus 2024 kemarin.

Menanggapi pengusiran Mbak Rara dari gelaran PON Aceh ini tentu mengundang pro dan kontra dari warganet di media sosial GanSis. Tidak sedikit netizen yang setuju dengan keputusan pemerintah Aceh memulangkan Mbak Rara dari gelaran PON karena praktik yang dilakukan Mbak Rara tidak bisa dibuktikan secara ilmiah dan lebih cenderung melakukan aktivitas klenik.

Tentu pendapat kontra juga tidak sedikit disampaikan oleh netizen, dimana beberapa netizen juga membela Mbak Rara dan menganggap keputusan yang diambil oleh pemerintah Aceh terlalu berlebih-lebihan dan tidak bisa menerima sisi keunikan dari budaya Indonesia itu sendiri.

Namun perlu Agan dan Sista ingat bahwa Aceh adalah Daerah Istimewa yang memiliki hak untuk menerapkan aturan daerahnya yang mana itu berpegang teguh pada syariat Islam ya GanSis.
Itulah sebabnya segala bentuk aktivitas yang tidak sesuai dengan syariat atau aturan Islam itu dilarang untuk dilakukan di Tanah Rencong Aceh dan semua orang wajib untuk menghargai dan mengikuti aturan tersebut.

Bagaimana menurut pendapat Agan dan Sista terkait pengusiran Mbak Rara ini?
Silakan berikan tanggapan komentar kalian di bawah GanSis!