Kaskus

News

harrywjyyAvatar border
TS
harrywjyy
Ternyata Ini Perkataan Anies Baswedan yang Membuat Ahok Sakit Hati Hingga Saat Ini!
Ternyata Ini Perkataan Anies Baswedan yang Membuat Ahok Sakit Hati Hingga Saat Ini!
Sumber Gambar

Selamat Datang di Thread TS!

emoticon-Baby Boy

Setelah Pilkada Jakarta 2017, hubungan antara Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi tegang akibat kontestasi politik yang panas dan polarisasi sosial yang tajam. Dalam pemilihan tersebut, banyak isu sensitif yang muncul, termasuk agama, etnisitas, dan identitas politik. Kampanye Pilkada 2017 dianggap sebagai salah satu pemilu paling terpolarisasi di Indonesia, dan hal ini menciptakan jarak emosional dan politik antara Anies dan Ahok, terutama setelah hasil akhirnya menunjukkan kemenangan Anies. Kegaduhan di ruang publik, terutama yang berkaitan dengan sentimen agama, menjadi isu yang tak terelakkan dan meninggalkan luka yang mendalam pada hubungan kedua tokoh tersebut.

Anies Baswedan, dalam kampanyenya, sering kali menekankan pentingnya keadilan sosial dan kesetaraan. Narasi ini pada dasarnya adalah sesuatu yang universal dan relevan bagi warga Jakarta, terutama mereka yang merasa terpinggirkan. Namun, dalam konteks Pilkada, retorika ini sering kali dikaitkan dengan penggambaran Ahok sebagai pemimpin yang dianggap tidak cukup memahami kebutuhan rakyat kecil, khususnya mereka yang berasal dari kelompok agama mayoritas. Anies seolah berperan sebagai advokat bagi kelompok-kelompok ini, dan retorikanya, meskipun terlihat netral, diinterpretasikan oleh sebagian pihak sebagai kritik terhadap kepemimpinan Ahok yang dianggap terlalu berpihak pada modernitas dan elitisme.

Ternyata Ini Perkataan Anies Baswedan yang Membuat Ahok Sakit Hati Hingga Saat Ini!
Sumber Gambar

Salah satu momen yang paling kontroversial setelah terpilihnya Anies sebagai gubernur adalah pidato pelantikannya pada Oktober 2017, di mana ia menyebutkan bahwa "pribumi kini menjadi tuan rumah di negeri sendiri." Pernyataan ini menimbulkan kegaduhan dan dikritik oleh berbagai pihak, karena dianggap sebagai cara yang tidak perlu untuk menyulut perpecahan rasial. Meskipun pernyataan ini tidak secara langsung menargetkan Ahok, yang beretnis Tionghoa dan beragama Kristen, banyak yang melihatnya sebagai perpanjangan dari narasi politik yang digunakan selama kampanye. Pidato ini dianggap sebagai simbol retorika eksklusivitas yang mengesampingkan peran pemimpin yang berasal dari kelompok minoritas, seperti Ahok.

Pidato Anies tentang "pribumi" ini menjadi salah satu titik krusial yang mempertegas polarisasi yang terjadi selama Pilkada. Bagi Ahok dan para pendukungnya, narasi ini tidak hanya dianggap tidak adil, tetapi juga berpotensi merusak harmoni sosial di Jakarta, yang selama ini dikenal sebagai kota yang multikultural dan plural. Ahok, yang selama masa jabatannya dikenal tegas dan berorientasi pada pembangunan, tidak pernah terlalu menekankan isu-isu identitas seperti yang dilakukan Anies. Oleh karena itu, ketika Anies memfokuskan narasinya pada identitas pribumi, Ahok merasa narasi ini secara tidak langsung merendahkan kepemimpinannya dan menyinggung akar identitasnya sebagai pemimpin Tionghoa-Kristen.

Ternyata Ini Perkataan Anies Baswedan yang Membuat Ahok Sakit Hati Hingga Saat Ini!
Sumber Gambar

Meskipun Ahok tidak banyak bicara tentang perasaan pribadinya terhadap Anies setelah kekalahannya, ada beberapa wawancara di mana ia menyiratkan kekecewaannya terhadap cara isu SARA digunakan dalam kampanye politik. Ahok pernah menyebutkan bahwa dia merasa terluka karena pemilu yang seharusnya berfokus pada kebijakan dan pembangunan berubah menjadi ajang pembelahan sosial yang sangat kental dengan isu agama dan ras. Hal ini menunjukkan bahwa sentimen yang dimainkan selama kampanye telah meninggalkan bekas yang mendalam pada dirinya, dan ini mungkin merupakan salah satu alasan mengapa hubungan antara kedua tokoh ini tidak pernah sepenuhnya pulih setelah Pilkada.

Dalam konteks ini, pidato Anies tentang "pribumi" bukan hanya masalah retorika politik, tetapi juga menjadi simbol dari ketegangan yang lebih luas antara kelompok mayoritas dan minoritas di Indonesia. Pidato ini mempertegas bagaimana politik identitas dapat digunakan sebagai alat untuk mendapatkan dukungan, namun pada saat yang sama, juga berpotensi merusak persatuan dan kerukunan sosial. Anies mungkin telah berhasil memenangkan Pilkada dengan dukungan narasi ini, tetapi dampaknya terhadap hubungan dengan Ahok dan dinamika sosial di Jakarta menunjukkan bahwa luka politik dari Pilkada 2017 akan sulit untuk sembuh dalam waktu singkat.

Sumber Valid (baca baik-baik):
Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3

Terima Kasih Sudah Mampir, Jangan Lupa Komen danCendolnya Gan!

emoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Gan
luthfi68hAvatar border
mamukahmadiAvatar border
rinandyaAvatar border
rinandya dan 16 lainnya memberi reputasi
17
4.7K
91
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan