JAKARTA, investor.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 27,95 poin (0,37%) ke level 7.625,8 pada penutupan sesi I, Rabu (28/8/2024). IHSG hari ini bervariasi di rentang  7.581- 7.641. Ini melebihi catatan rekor penutupan tertinggi sepanjang masa atau all time high  (ATH).  Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan, IHSG melesat ditopang oleh banjir sentimen positif, baik eksternal maupun dalam negeri, apa saja?

Pilarmas menjelaskan, dari eksternal, indeks saham Asia mengalami tekanan koreksi yang tampaknya dipengaruhi sikap pelaku pasar yang merespon eskalasi di Timur Tengah, potensi perang dagang Kanada dengan China, dan rilis data inflasi Australia.

“Eskalasi di wilayah Timur Tengah masih menjadi perhatian pelaku pasar sehingga ini kemungkinan masih akan memberikan tekanan pada pasar keuangan,” tulis Pilarmas dalam risetnya, Rabu (28/8/2024).

Sentimen lainnya, lanjut Pilarmas,  Kanada mengatakan akan mengenakan tarif 100% pada impor kendaraan listrik China dan pajak tambahan 25% untuk aluminium dan baja mulai 1 Oktober tahun ini, Langkah kebijakan pemerintah Kanada tersebut tentunya mengikuti jejak Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa.

“Sehingga ini akan berpotensi tekanan pada ekonomi China kedepannya,” jelas Pilarmas.

Sedangkan dari Australia,  Pilarmas  menyebut, Consumer Prices Inflation (CPI) Australia pada Juli sebesar 3,5% atau lebih rendah dari bulan sebelumnya 3,8% tetapi sedikit di atas konsensus pasar sebesar 3,4%. Meskipun lebih rendah dari bulan sebelumnya, namun pasar menilai Bank Sentral Australia masih mungkinkan perlu tetap ketat untuk jangka waktu yang lama guna memastikan inflasi terkendali.

Sebelumnya bank sentral mengungkapkan tidak mungkin melonggarkan kebijakan moneter dalam waktu dekat, karena inflasi yang mendasarinya masih terlalu tinggi dan diperkirakan tidak akan kembali ke kisaran target 2–3% hingga akhir tahun 2025.

investor.id