

TS
anonymous987
Pramuriaku
Wahai kau pramuriaku...
Penyalur birahi sesaat di tempat yang sesat
Kau telanjang, aku pun telanjang
Menari-nari lincah bibirmu berpagutan lidah dengan lidah
Saling bertukar liur tanpa memikirkan najis dan jijik
Kau belai dan hisap putingku tuk bangkitkan gelora birahi yang memuncak
Kau sodorkan susumu meskipun aku bukanlah bayi untuk memuaskan dahaga
Kau pegang kejantananku...
Kau arahkan di depan lubang kenikmatanmu
Desahan nafas menggebu bagaikan lomba lari menuju puncak
Eranganmu di tiap kali hunjaman kejantananku di dalam lubang kenikmatanmu
Berulang kali gerakan maju-mundur kadang teratur, kadang tak teratur diiringi sayup-sayup desahan kenikmatan dari bibirmu yang bergincu
Kubenamkan sedalam mungkin kejantananku di dalam lubang kenikmatanmu
Terasa hangat berdenyut sampai tetes terakhir
Segenggam uang untuk cinta sesaat
Nikmatnya surga dunia untuk penikmat birahi yang tersesat
Wahai kau pramuriaku...
Adakah rasa sekejap tuk tobat kembali ke jalan yang lurus bukanlah jalan yang sesat?
Sumringah senyum ramahmu hanyalah sekejap, hilang dalam hitungan waktu
Bergegas secepatnya karena masih ada yang antri menunggu jatah menikmati kemolekan tubuhmu
Wahai pramuriaku...
Terimakasih sudah hadir sebai pemuas nafsu sesaatku di bilik-bilik bersekat tempat kita saling bergoyang&mengerang
Waktu yang memaksakan kita harus berpisah
Mungkin di lain waktu dan kesempatan kita akan kembali mendesah, basah sampai ajal datang memisahkan selama-lamanya
Penyalur birahi sesaat di tempat yang sesat
Kau telanjang, aku pun telanjang
Menari-nari lincah bibirmu berpagutan lidah dengan lidah
Saling bertukar liur tanpa memikirkan najis dan jijik
Kau belai dan hisap putingku tuk bangkitkan gelora birahi yang memuncak
Kau sodorkan susumu meskipun aku bukanlah bayi untuk memuaskan dahaga
Kau pegang kejantananku...
Kau arahkan di depan lubang kenikmatanmu
Desahan nafas menggebu bagaikan lomba lari menuju puncak
Eranganmu di tiap kali hunjaman kejantananku di dalam lubang kenikmatanmu
Berulang kali gerakan maju-mundur kadang teratur, kadang tak teratur diiringi sayup-sayup desahan kenikmatan dari bibirmu yang bergincu
Kubenamkan sedalam mungkin kejantananku di dalam lubang kenikmatanmu
Terasa hangat berdenyut sampai tetes terakhir
Segenggam uang untuk cinta sesaat
Nikmatnya surga dunia untuk penikmat birahi yang tersesat
Wahai kau pramuriaku...
Adakah rasa sekejap tuk tobat kembali ke jalan yang lurus bukanlah jalan yang sesat?
Sumringah senyum ramahmu hanyalah sekejap, hilang dalam hitungan waktu
Bergegas secepatnya karena masih ada yang antri menunggu jatah menikmati kemolekan tubuhmu
Wahai pramuriaku...
Terimakasih sudah hadir sebai pemuas nafsu sesaatku di bilik-bilik bersekat tempat kita saling bergoyang&mengerang
Waktu yang memaksakan kita harus berpisah
Mungkin di lain waktu dan kesempatan kita akan kembali mendesah, basah sampai ajal datang memisahkan selama-lamanya






bukhorigan dan 4 lainnya memberi reputasi
5
865
84


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan