Daerah: Peg. Cycloop(Papua)
Sebentar ane koreksi, hewan ini sebetulnya bukan udang ya, tapi sejenis hewan amfipoda. Karena amfipoda sering disebut "lawn shrimp" dalam bahasa Inggris makanya media juga menyebut hewan baru ini udang. Sebelumnya ane jelasin sekilas apa itu amfipoda.

Amfipoda adalah hewan krustasea yang ukurannya kecil dan hidup di air. Beda dari udang dan kepiting, bentuk dada amfipoda beruas-ruas dan kakinya tidak terlalu jelas bedanya mana capit, mana kaki untuk jalan, mana kaki untuk renang. Beberapa jenis amfipoda bisa hidup di darat tapi mereka rentan dehidrasi, contohnya hewan "sandhopper" atau kutu pasir. Umumnya bentuk mereka ya kayak gambar di atas dan ukurannya kayak semut, jadi gak perlu ane contohin gambarnya kali ya.

Nah amfipoda pohon yang ane bahas ini adalah spesies yang baru ditemukan tahun 2023. Saking barunya sampai genus dan spesiesnya aja belum ditentukan, makanya nggak ane tulis tuh di atas. Amfipoda pohon ini boleh dibilang nggak biasa, karena mereka bukan hidup di pantai tapi di tanah dan di pohon di wilayah pegunungan Cycloop.

Daerah: Indonesia Timur, Australia
Status: Least Concern
Yang dulunya suka nontonin pakde Steve Irwin dan Rob Bredl harusnya kenal sama nama nih uler . Ada 8 spesies death adder di dunia, semuanya ada di Australia tapi ada 2 spesies yang juga hidup di Indonesia.

Ular death adder punya badan pendek dan gendut mirip viper. Kepala lebar dan leher kecil mirip viper. Berkembang biak secara ovovivipar mirip viper. Dan punya bisa mematikan mirip viper.
Tapi mereka bukan viper! Death adder ini anggota famili Elapidae bukan Viperidae. Mereka berkerabat sama ular kobra, mamba, welang, pokoknya kebanyakan ular berbisa yang kita kenal. Badan mereka yang gendut dengan leher dan buntut yang kecil bikin mereka sekilas mirip bengkarung atau malah mirip mitos ular tsuchinoko. Buntut mereka yang kecil itu juga bisa digerakin buat mancing mangsa, kayak cacing.

Ada fakta unik dibalik nama mereka yang keren. Adder itu sebutan ular viper atau bandotan di bahasa Inggris. Sedangkan death disini adalah serapan dari kata deaf yang artinya tuli.
Kok bisa lucu gitu? Jadi konon orang2 pendatang di Australia sempat mengira ular ini budeg karena nggak mau kabur saat mereka dekati.

Meski gitu ular death adder sama kayak ular lain yang suka sembunyi dan takut manusia kok. Cuma mereka sering disebut sebagai ular dengan serangan tercepat di dunia (tergantung sumbernya ya).

Daerah: Indonesia Barat, Malaya
Status: Least Concern
Ular cabai besar punya bisa mematikan yang bisa melumpuhkan mangsanya dalam waktu singkat.
Kedengerannya klise ya?

Ane jelasin dikit dikit nih.
1. Ular cabai besar ini adalah ular nokturnal yang doyan makan ular lain, termasuk sesama ular berbisa. Makanya mereka harus bisa melumpuhkan mangsa sebelum mangsanya gigit balik.
2. Mereka punya kelenjar bisa terpanjang dibanding ular lain, yaitu bisa seperempat panjang badannya. Biasanya kelenjar bisa ular cuma seukuran kepalanya aja.
3. Bisa ular cabai besar boleh dianggap punya efek melumpuhkan paling berbahaya dari semua ular. Hewan yang digigit si ular akan lumpuh seluruh badan dan kejang-kejang sampai mati hanya dalam beberapa menit.
4. Untungnya dalam sejarah baru ada 2 kasus orang meninggal akibat gigitan ular cabai besar, 1 orang meninggal setelah 2 jam dan satunya lagi setelah 0,5 jam . Tapi salah satu Youtuber mengaku tangannya cuma bengkak seharian setelah digigit uler ini.
5. Efek bisa ular ini masih diteliti dan kabarnya bisa berpotensi menginspirasi obat peredam nyeri yang lebih ampuh karena kecepatannya reaksinya yang luar biasa. Lebih jelasnya baca di sumbernya aja ya.
6. Ada 2 ular lain di Indonesia yang bentuknya mirip banget sama ular cabai besar, ular alang-alang kepala merah(tidak berbahaya) dan ular welang kepala merah(sangat berbahaya). Tapi apapun spesiesnya pokoknya kalo nemu ular kayak gini jangan diinjek dan jangan dicolek ya.

Daerah: NTT, Indonesia Timur, Queensland (Australia), Kep. Solomon
Status: Least Concern (E. polychloros, E. roratus), Vulnerable (E. riedeli), Endangered (E. cornelia)
Bapak-bapak yang suka main burung mungkin udah tau burung nuri bayan. Tapi tau nggak kalau nuri bayan sebenernya termasuk burung endemik Indonesia . Seperti banyak jenis nuri dan kakatua, nuri bayan juga punya otak cerdas dan bisa niruin suara manusia.Keunikan lain nuri bayan ada di warnanya. Burung jantan warnanya ijo dan burung betina warnanya merah. Keren?
Tunggu dulu.

Biasanya, burung jantan itu lebih colorful dari betina. Supaya burung jantan gampang dapet pasangan sementara burung betina bisa kamuflase dari pemangsa. Tapi nuri bayan justru terbalik, warna si betina malah lebih mencolok. Ternyata fungsi warna merah ini buat mengusir burung-burung lain yang mau deketin sarang nuri bayan, karena burung betina sering berantem buat rebutan sarang di alam liar. Selain itu, burung nuri bayan betina akan tinggal terus di sarang buat jagain anak sementara burung jantan bakal bolak-balik bawain makanan. So sweet ya .
Tunggu dulu.
Nuri bayan betina bisa punya lebih dari 1 pasangan, dan semua pasangannya bakal bergantian bawain makan buat mereka. Di sisi lain, nuri bayan jantan juga bisa punya lebih dari 1 pasangan.

Daerah: Laut Timor(NTT), Filipina, Australia, Kaledonia Baru
Status: Least Concern
Salah satu ciri khas ular laut itu punya bisa yang sangat mematikan. Karena ular laut harus bisa nangkep ikan yang gerakannya lebih lincah daripada hewan darat. Tapi tidak dengan ular laut yang ini.

Ular kepala penyu punya bisa ringan yang tidak berbahaya, malah banyak sumber yang bilang ular ini nggak berbisa. Soalnya ular ini cuma makan telur ikan. Seberapa ringan bisanya ane kurang tahu ya, yang jelas ular ini nggak mau gigit kalau diganggu sama hewan lain. Mereka juga hampir ompong, gigi mereka ukurannya kecil dan cuma ada di bagian belakang mulut ditambah sepasang taring di depan.
Gak kayak ular lain yang makannya seminggu sekali, ular laut kepala penyu adalah ular yang hobi banget makan. Mereka bisa makan banyak telur ikan setiap harinya.


Betewe kayaknya belom ada foto ular ini dari Indonesia. Habitat utamanya di tengah2 pulau Timor dan Australia sih. Selain genus Emydocephalus cuma ada 1 spesies ular laut lain yang cuma makan telur ikan, yaitu Aipysurus eydouxii atau ular laut manik.

Daerah: Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua Nugini
Status: Least Concern
Ada kalanya, hewan yang sebenernya langka dan susah ditemui bisa mendadak viral dan jadi super terkenal. Kayak burung cenderawasih kerah nih, mereka kan hidup di dataran tinggi yang susah dijangkau manusia, tapi setelah masuk acara dokumenternya NatGeo mereka jadi terkenal banget bahkan hampir lebih ngetop dari burung mambruk dan cenderawasih merah.
Kebanyakan cenderawasih jantan punya kerah di depan dan belakang badannya, tapi yang bikin cenderawasih kerah ini beda adalah kerah belakangnya berwarna hitam pekat dengan 2 totol biru dan kerah depannya warna biru. Kalau kedua kerah ini dilebarin, akan nampak kayak muka smiley 🙂.

Ngapain ane bacot panjang lebar sih, kan bisa liat langsung di videonya ya.

Daerah: Indonesia Barat, Sulawesi, Filipina, Indocina
Ada beberapa spesies Lygosoma yang hidup di Indonesia, tapi cuma ini yang bisa ane dapet gambarnya (kok ane de javu ngomong begini ya). Kadal Lygosomajuga hidup di daerah perkotaan, cuma namanya kadal ya pasti pemalu dan susah dicari. Mereka punya badan yang panjang kayak uler tapi kakinya kecil. Nanggung amat ni hewan mau jadi kadal apa jadi uler.

Dalam keluarga Scincidae (kadal skink) memang banyak spesies kadal yang evolusi jadi wannabe ular kayak begini, bahkan sampai gak punya kaki. Di luar famili skink sendiri ada juga beberapa jenis kadal di Indonesia yang cosplay jadi ular kayak ini nih.

Daerah: Papua
Status: Least Concern
Kita cerita sejarah dulu bentar, karena ada sejarah unik dibalik nama si Manukodia.
Nama Manucodia adalah penggalan dari istilah latin manucodiata yang merupakan serapan dari "manuk dewata" atau burung dewa. Orang Eropa jaman dulu percaya bahwa manucodiata atau cenderawasih adalah burung yang tidak punya tulang, tidak punya kaki, dan cuma bisa hidup di udara. Anggapan ini muncul karena orang-orang Maluku jaman dulu menjual hiasan kulit cenderawasih ke orang Eropa tapi tanpa termasuk kakinya.
Burung cenderawasih akhirnya pertama kali ditemukan hidup-hidup oleh ilmuwan Eropa di tahun 1823.Nah di jaman sekarang, nama manukodia cuma dipake buat burung silagiamina. Burung silagiamina atau manukodia ini dari bentuknya sih nggak keliatan kayak cenderawasih biasanya ya. Mereka lebih mirip burung gagak karena ya cenderawasih emang berkerabat dekat sama gagak. Bentuk polos mereka mungkin berhubungan sama sifat mereka yang monogami. Karena si jantan gak perlu nyari pasangan sampe berkali-kali jadi gak perlu juga mereka punya tampang cakep-cakep kayak cenderawasih lain.

Tapi burung manukodia terkenal karena 1 hal, tenggorokan mereka!
Lebih lanjutnya ane jelasin di bawah 👇