Kaskus

Anime & Manga

azarionlifirsAvatar border
TS
azarionlifirs
Emiya Shirou: Pahlawan dari Fate Series
Emiya Shirou: Pahlawan dari Fate Series

Pahlawan, adalah konsep seorang yang berdiri berani melawan kejahatan dan menumpaskan semua penyimpangan yang ada di dunia. Konsep pahlawan sendiri sudah populer sejak zama dahulu kala. Konsep ini sekarang sudah banyak di gunakan pada berbagai macam media, seperti flim, anime, komik hingga music. Konsep pahlawan sendiri bisa populer karena mendukung beberapa pihak, juga dapat di terima masyarakat luas karena biasanya di gambarkan dengan ideal sebagai manusia yang dapat menompang banyak hal.

Dari berbagai macam konsep pahlawan yang ada dalam cerita, ribuan atau milayaran di antara itu terdapat karakter yabg juga memegang konsep pahlawan dengan erat yaitu, Emiya Shirou.

Emiya Shirou merupakan karakter dalam cerita fate series. Fate series sendiri pada originalnya adalah visual novel yang di kembangkan oleh studio Type-Moon lalu menjadi populer di pop-culture jepang dan meranjak mendapatkan berbagai adaptasi seperti anime dan manga.

Spoiler for Latar Belakang Shirou:


Emiya Shirou sendiri pada Visual Novel orignalnya memiliki 3 rute jalan cerita. Masing-masing rute jalan cerita memiliki konflik yang berbeda juga penyelesaian yang berbeda, di antar 3 rute di visual novelnya, rute Tohsaka Rin yang mendapatkan adaptasi anime dengan judul Fate Stay Night Unlimited Blade Work merupakan rute yang menantang Shriou untuk berhadapan dengan idealismebya sendiri.

Lalu selain 3 rute itu, ada versi alternatif atau dunia aleternatif dimana Shirou memiliki perkembangan yang kontradiktif dengan 3 rute utama dan paling mencolok adalah kontras dengan Rute Tohsaka Rin. Versi alternatif ini merupakan versi dimana Shirou juga berhadapan dengan idealismenya, namun dengan keputusan yang berbeda. Shirou versi ini berasal dari judul Fate Kalied Prima Illiya Movie Oath Under Snow.

Spoiler for Latar Belakang Shirou Alternatif:


Pada dasarnya Shirou merupakan anak yang hangat, dituliskan oleh scienedirect.com, perilaku hangat seseorang di nilai dari rasa kepercayaan, keramahan, dan rasa empati. Pada psychcentral.com menuliskan kalau orang hangat selalu memikirkan dirinya dalam posisi orang lain, hal ini di picu oleh rasa empati yang kuat, frontiers.com mengatakan kalau empati berhubungan langsung dengan pengalaman indvidu sebagai pendorong individu untuk melakukan sebuah tindakan pada orang lain, hal ini juga berhubungan dengan penilaian secara emosional dari pengalaman yang di miliki individu.

Perilaku empati merupakan salah satu inti dari kepribadian Shirou sebagai orang yang hangat, dictionary.cambrige.org menuliskan kalau perilaku empati merupakan rasa atau dorongan kalau suatu individu berhak mendapatkan attensi atau perhatian lebih. Perilaku empati Shirou sudah menjadi bagian dari kesehariaannya, di gabungkan dengan perilaku ramahnya, ia selalu menolong orang lain dengan kemampuannya.

Empati sendiri merupakan kemampuan dasar dari manusia, verywellmind.com mengatakan kalau empati merupakan kemampuan individu untuk memahami orang lain, ini merupakan kemampuan emosional seseorang yang ada untuk mendorong individu memahami orang lain. Eisenberg dan Strayer,1987; Omdahl, 1995; Hoffman, 2000; Stueber, 2006. Pada frontiersin.org menuliskan kalau empati meliputi penilaian emesioanl dan pengalaman seseorang, yang mengakibatkan perubahan tindakan, ini mendorong seorang individu melakukan tindakan prosocial, raisingchildren.net.au menuliskan kalau tindakan prosocial merupakan tindakan untuk melakukan suatu hal yang berbenefit pada seseorang yang di pedulikan.

An Appraisal Theory Of Empathy And Other Vicarious Emotional Experiences yang di tuliskan oleh Joshua D. Wondra adn Phoebe C. Ellsworth merangkum beberapa tentang empati. Salah satunya merupakan Huffman's Moral Development Theory. Teori yabg mencoba menjawab, mengapa kita berempati. Dalam teori ini proses kita dapat berempati di bagi menjadi beberapa komponen, yaitu:
1. Mimicry
2. Classical conditioning
3. Direct assosiation
4. Meditated association
5. Role-talking.

Semua komponen diatas melibatkan observasi dalam prosesnya. Shirou menggunakan pengalaman menyakitkannya setelah tertimpa bencana dan merefleksikannya dengan empati yang ia tunjukna kepada orang-orang dengan perilakukanya, baik (UBW) Shirou atau (Oath Under Snow) Shirou, keduanya menunjukan empati mereka pada orang sekitarnya. (Oath Under Snow) Shirou pribadi di bawa keliling oleh Kiritsugu dalam mimpinya menjadi pahlawan, dan Shirou mengobservasi banyak penderitaan orang, orang.

Teori Huffman menurut saya memiliki hubungan langsung dengan prosocial bahavior, tutorchase.com menuliskan kalau semakin tinggi tingkatan moral seorang anak maka ia akan semakin melakukan tindakan prosocial, berhubungan dengan empati, dikutip dari frontiersin.org observasi seberapa tertekan seseirang dapat menstimulasi individu untuk terdorong melakukan tindakan prosocial. Tindakan prosocial seseorang juga mendukung hipotesis empathy alturism.

Pada The Alturism—Empatgy Hypotesis, dituliskan salah aatu motivasi dari tindakan alturism merupakan personal gain. Sebagaimana Shirou melakukan tindakannya untuk menong orang-orang yang ia pedulikan untuk mendekati hal yang dia inginkan. (UBW) Shirou memiliki motivasi kuat untuk menjadi pahlawan karena masa kecilnya ia selalu melihat punggu Kiritsugu yang berusaha membantu orang dengan ramah, sementara (Oath Under Snow) Shirou memiliki motivasi sama, ia ingin membantu orang-orang yang ia pedulikan, tindakan dari kedua Shirou ini merupakan inti dari karaker Shirou yang keras kepala untuk menyelamatkan mereka yang ia pedulikan.

Tindakan keras kepala Shirou untuk menyelamatkan orang yang ia pedulikan merupakan respon ia dari bagaimana Shirou melihat Kiritsugu yang berusaha menolong orang lain, tindakan bagaimna Kiritsugu menolong orang yang di tunjukan pada kedua Shirou ini berbeda, satunya menolong dengan ramah, satunya menolong dengan obsesinya akan mimpinya.

Bagaimana Shirou melihat Kirirsugu merupakan bagaimana anak-anak melihat role-model mereka hal ini membuat Shriou mengembangkan karakter positifnya selama ia menobservasi Kiritsugu, Kiritsugu merupakan ayah angkat Shirou dalam jurnal global talent academy di tuliskan kalau hubungan orang tua dan anak merupakan hubungan yang amat spesial secara psikologis anak, pasalnya orang tua itu peran yang memberikan banyak efek bagi sang anak, di tulis pada euroschoollinda.com, orang tua memberika dampak yang besar pada anak, juga termasuk dampak secara emosional seperti, cinta, rasa mengerti dll. Juga pengendalian emosi dan perilaku penanganan stress, selain itu semua orang tua juga memberikan dampak pada perkembangan karakter anak, pada kasus Shriou, Kiritsugu merupakan orang tua sekaligus role-model yang ia pandanga dan jadikan sebagai sosok ideal masa depannya.

Dampak yang terjadi pada Shirou bagaimana ia melihat Kiritsugu membangun karakternya yang memang pada dasarnya orang yang hangat. Pembangunan karakternya makin meningkat saat ia menjadikan Kiritsugu sebagai sosok ideal yang ia kejar, pasalnya nfpy.org menuliskan kalau dampak role-model pada anak dapat mengajarkan anak rasa hormat juga rasa peduli, ini juga memberikan dampak pada kemampuan komunikasi anak lalu sebagaimana yang di tulis pada be-sorho.com, anak dapat mandiri dalam menangi masalah yang ia hadapi kedepannya.

Spoiler for Pahlawan Bagi Shirou:


Dalam karakter Shirou terdapat Alturism Egois yang melekat erat, berbeda dengan teori empati alturism, Alturism sendiri merupakan konsep pemikiran atau ideologi untuk menolong sesama tanpa memikirkan benefit untuk diri sendiri. Pada pendekatan sosiology yang tertukis di easysociology.com sendiri mengatakana kalau alturism merupakan konsep yang lebih mencemaskan orang lain di bandingkan diri sendiri. Tindakannya dalam menolong orang sehari-hari merupakan perbedaan yang agak tipis dengan heroism. Dalam pendekatan psikologis sendiri yang tertulis dari verywellmind.com tindakan heroism melibatkan elemnet prosocial jiga alturism. Shirou (UBW) menolong orang-orang dalam kegiatan sehari-harinya bagaikan hal wajar.

Dalam hal ini secara tak langsung Shirou me heroism, dalam pendekatan psikology tindakan heroism sendiri di bagi menjadi 2, yaitu small heroism dan big heroism. Tindakan keduanyan meruopakan tindakan untuk menolong yang masih sama dengan pemikiran alturism. Pada standfordmag.org sendiri yang di tuliskan dari The Psychology of Evil mendefinisikan sebagai tindakan mengambil resiko untuk diri sendiri untuk kebaikan, psychologytoday.com menuliskan kalau tindakan dari heroism alturism seseorang aktif saat adanya mara bahaya terjadi juga tindakan alturistic di duga memiliki hubungan dengan ego manusia untuk peduli satu sama lain, hal ini di dasarkan pada tindakan empati untuk melindungi orang lain dalam mara bahaya. Dikatakan pada Impact Of Alturism Heroism And Psychologicall Distress On Quality Of Life Amonh Social Workers During COVID-19 oleh Alishba Ishfaq dan Gulzar Ahmad, kalau empati memang memainkan peran penting dalam tindakan alturistic.

Sifat alturistic Shriou merupakan refleksi dari bagaimana ia melihat Kiritsugu menolong orang lain juga dirinya, ia melihat orang yang senang menolong orang lain agar dirinya merasa di selamatkan, hal ini membuat Shirou percaya kalau menolong orang merupakan hal yang baik, ia menginternalisasi perbuatan menolong orang lain tanpa mengerti sifat egois, di saat ia mengerti sifat itu ia tetap kekeh jadi pahlawan karena ia percaya kalau itu adalah hal yang benar. Di dorong oleh rasa percayanya kalau yang ia lakukan itu benar, ia juga tidak ragu menjadi figur yang di pandang sebagai penjahat jika itu adalah hal yang ia percaya benar. Sedari awal Shirou bukanlah pahlawan, ia adalah seorang egois alturistic yang bergerak karena motivasi pribadi.
0
15
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan