Joko Anwar Kritisi Tragedi yang Dijadikan Promo Film Dosen Ghaib, Netizen: Menjijikkan
 
- Senin, 19 Agustus 2024 | 08:47 WIB


Sutradara Joko Anwar (Imam Husein/Jawa Pos)

 
 
 
JawaPos.com-Sutradara kenamaan Tanah Air Joko Anwar melayangkan kritikan terhadap sebuah rumah produksi karena dianggap menjadikan tragedi sebagai bagian dari promosi film.
 
"Mau protes ke PH yang gunain tragedi buat materi promo filmnya tapi males," tulis Joko Anwar dalam unggahan di akun media sosialnya.
 
Joko Anwar memang tidak menyebutkan secara eksplisit judul film dan rumah produksi yang dikritiknya. Kendati demikian, netizen meyakini kritikan tersebut ditujukan ke rumah produksi Dee Company karena menjadikan kasus kematian mahasiswi PPDS Undip yang menjadi korban perundungan sebagai materi promo film berjudul Dosen Ghaib.
 
Joko Anwar memilih tidak memprotes langsung ke rumah produksi pembuat materi promo film yang mencatut sebuah tragedi.
 
"Nggak bakal paham juga mereka kenapa itu perbuatan yang sangat tak berhati, tak berkelas, dan tak beretika. Karena kemungkinan besar mereka nggak punya. Ya sudah lah. Di negara ini ke siapa juga kita bisa meneladani etika dan hati," keluh Joko Anwar.
 
Netizen pun meyakini rumah produksi Dee Company yang menjadi sasaran kritikan Joko Anwar. Netizen sangat menyayangkan tindakan kurang terpuji dilakukan rumah produksi itu.
 
"Nih bagi yang penasaran. Nggak ada promo film yang lebih menjijikan selain menggunakan tragedi orang untuk promo film yang sama sekali nggak ada korelasinya. Sampai disentil Joko Anwar karena sudah ngawur banget. Nih PH memang sudah problematik dari dulu, sebel amat nggak bisa berubah," komentar salah satu netizen.
 
"Holy shit, ini sudah nggak ada otak dan hati banget!," timpal yang lainnya.
 
"Nggak membenarkan, tapi selain kasus ini itu yang seleb-seleb intan itu juga banyak os2 promosiin brand mereka tapi pake embel-embel simpati terhadap kasus Intan, kalau gue teh kayak aji mumpung banget ogah rugi."
 
Film Dosen Ghaib memiliki tujuan mengangkat pesan untuk dunia pendidikan untuk tidak mendukung praktik dosen killer. Film ini menceritakan tentang dosen yang dikenal keras, galak, dan penuh misteri. 
 
Ada 4 orang mahasiswa yaitu Amelia, Emir, Maya, dan Fattah, yang menjadi korban dari didikan keras Pak Bakti.
 
Mereka gagal dalam mata kuliah yang diajarkannya. Mereka pun diminta untuk mengikuti semester pendek saat liburan dan dilakukan pada malam hari. Mereka pun mendapat hukuman yang sangat keras.
 
Berbeda dari situasi kuliah pada umumnya, situasi kampus sangat sepi. Pelan-pelan, mereka mulai merasakan adanya keanehan karena Pak Bakti ternyata tidak menginjak tanah. (*)

https://www.jawapos.com/music-movie/...en-menjijikkan