- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
TPNPB-OPM Tuding Tentara Indonesia Siksa Warga Sipil di Intan Jaya


TS
mabdulkarim
TPNPB-OPM Tuding Tentara Indonesia Siksa Warga Sipil di Intan Jaya
TPNPB-OPM Tuding Tentara Indonesia Siksa Warga Sipil di Intan Jaya

Yohanes Maharso Joharsoyo
Pasukan TPNPB-OPM menyiapkan prosesi pembakaran mayat Detius Kogoya, personil Komando Daerah Pertahanan (Kodap) VIII Intan Jaya. Detius tewas setelah baku tembak dalam penyerangan di Kampung Madi, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, pada 21 dan 22 Mei 2024. Dalam penyerangan itu kelompok bersenjata ini membakar 12 bilik kios dan sejumlah bangunan sekolah. Dok. Istimewa
Iklan
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim bahwa enam warga sipil di Kabupaten Intan Jaya, Papua, telah disiksa oleh anggota militer Indonesia.
Menurut Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, penyiksaan terjadi saat enam warga sipil tersebut diinterogasi oleh anggota militer Indonesia pada Selasa, 13 Agustus 2024, di Kampung Silatugapa, Distrik Sugapa. Keenam warga sipil yang disebut mengalami penyiksaan hingga mengalami luka-luka dan kritis adalah Melianus Ulau, Martinus Nayagau, Melkias Sondegau, Saul Selegani, Pit Selegani, dan Jimelan Belau.
"Kami menerima laporan dari Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya, Undius Kogoya, yang menginformasikan tentang penyiksaan tersebut," kata Sebby Sambom dalam keterangan resmi yang dikutip pada Kamis, 15 Agustus 2024.
Selain itu, TPNPB-OPM juga mengklaim bahwa lebih dari empat warga sipil diancam oleh anggota militer Indonesia ketika mereka mencoba mencari tahu keberadaan markas dan pasukan TPNPB di Intan Jaya.
Menanggapi insiden ini, TPNPB-OPM mendesak agar tindakan penyiksaan terhadap warga sipil dihentikan. "Kami meminta semua pihak untuk segera menghentikan aksi penyiksaan yang dilakukan oleh militer Indonesia terhadap warga sipil," ujar Sebby Sambom.
TPNPB-OPM juga menuduh pemerintah dan militer Indonesia sebagai pelaku kejahatan kemanusiaan terhadap warga Papua, yang diklaim sebagai tindakan yang telah berlangsung selama lebih dari enam dekade.
Dalam siaran persnya, TPNPB-OPM juga menyerukan kepada komunitas internasional, khususnya organisasi hak asasi manusia global, untuk menghentikan diplomasi dengan Indonesia dan menangkap pemimpin militer serta presiden Indonesia yang dianggap sebagai penjahat kemanusiaan.[/]
Mereka juga meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk bertanggung jawab atas keterlibatannya dalam penyerahan wilayah Papua kepada Indonesia melalui Perjanjian New York pada 15 Agustus 1962, yang menurut TPNPB-OPM cacat hukum internasional.
Tempo telah berupaya meminta konfirmasi pada Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigadir Jenderal TNI Kristomei Sianturi, namun hingga berita ini ditulis, pertanyaan yang diajukan belum direspons.
https://metro.tempo.co/read/1904127/...-di-intan-jaya
TNI AD Bantah Tuduhan TPNPB-OPM Terkait Penyiksaan Warga Sipil di Intan Jaya

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi saat ditemui di Polda Metro Jaya, Rabu, 10 Januari 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Iklan
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia (TNI) membantah tuduhan yang disampaikan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) terkait penyiksaan terhadap enam warga sipil di Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad), Brigadir Jenderal TNI Kristomei Sianturi, mengatakan, setelah melakukan pengecekan dengan komandan-komandan satuan teritorial di lapangan, termasuk Korem dan Dandim Nabire yang membawahi wilayah Intan Jaya, tidak ditemukan adanya insiden seperti yang dituduhkan TPNPB-OPM.
[b]"Saat ini, situasi di Intan Jaya dalam kondisi kondusif dan tidak ada kejadian penyiksaan warga sipil seperti yang diklaim oleh OPM," ujar Kristomei pada Kamis, 15 Agustus 2024.
Kristomei juga menegaskan bahwa TPNPB-OPM kerap melakukan penyesatan informasi dan memanfaatkan situasi. "OPM terbiasa melakukan penyesatan informasi dan pemanfaatan situasi," tambahnya.
Selain itu, Kristomei menginformasikan bahwa saat ini di Nabire tengah berlangsung demonstrasi memperingati 15 Agustus (New York Agreement), yang sedang ditangani oleh kepolisian setempat.
Sebelumnya, TPNPB-OPM mengklaim bahwa enam warga sipil di Kabupaten Intan Jaya, Papua, telah disiksa oleh anggota militer Indonesia.
Menurut Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, penyiksaan terjadi saat enam warga sipil tersebut diinterogasi oleh anggota militer Indonesia pada Selasa, 13 Agustus 2024, di Kampung Silatugapa, Distrik Sugapa. Keenam warga sipil yang disebut mengalami penyiksaan hingga mengalami luka-luka dan kritis adalah Melianus Ulau, Martinus Nayagau, Melkias Sondegau, Saul Selegani, Pit Selegani, dan Jimelan Belau.
"Kami menerima laporan dari Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya, Undius Kogoya, yang menginformasikan tentang penyiksaan tersebut," kata Sebby Sambom dalam keterangan resmi yang dikutip pada Kamis, 15 Agustus 2024.
Selain itu, TPNPB-OPM juga mengklaim bahwa lebih dari empat warga sipil diancam oleh anggota militer Indonesia ketika mereka mencoba mencari tahu keberadaan markas dan pasukan TPNPB di Intan Jaya.
https://metro.tempo.co/read/1904130/...-di-intan-jaya
Tuduhan OPM TNI melakukan penyiksaan orang Papua...
Tapi kalau OPM yang nyiksa terus bunuh selalu klaim intel

Yohanes Maharso Joharsoyo
Pasukan TPNPB-OPM menyiapkan prosesi pembakaran mayat Detius Kogoya, personil Komando Daerah Pertahanan (Kodap) VIII Intan Jaya. Detius tewas setelah baku tembak dalam penyerangan di Kampung Madi, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, pada 21 dan 22 Mei 2024. Dalam penyerangan itu kelompok bersenjata ini membakar 12 bilik kios dan sejumlah bangunan sekolah. Dok. Istimewa
Iklan
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim bahwa enam warga sipil di Kabupaten Intan Jaya, Papua, telah disiksa oleh anggota militer Indonesia.
Menurut Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, penyiksaan terjadi saat enam warga sipil tersebut diinterogasi oleh anggota militer Indonesia pada Selasa, 13 Agustus 2024, di Kampung Silatugapa, Distrik Sugapa. Keenam warga sipil yang disebut mengalami penyiksaan hingga mengalami luka-luka dan kritis adalah Melianus Ulau, Martinus Nayagau, Melkias Sondegau, Saul Selegani, Pit Selegani, dan Jimelan Belau.
"Kami menerima laporan dari Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya, Undius Kogoya, yang menginformasikan tentang penyiksaan tersebut," kata Sebby Sambom dalam keterangan resmi yang dikutip pada Kamis, 15 Agustus 2024.
Selain itu, TPNPB-OPM juga mengklaim bahwa lebih dari empat warga sipil diancam oleh anggota militer Indonesia ketika mereka mencoba mencari tahu keberadaan markas dan pasukan TPNPB di Intan Jaya.
Menanggapi insiden ini, TPNPB-OPM mendesak agar tindakan penyiksaan terhadap warga sipil dihentikan. "Kami meminta semua pihak untuk segera menghentikan aksi penyiksaan yang dilakukan oleh militer Indonesia terhadap warga sipil," ujar Sebby Sambom.
TPNPB-OPM juga menuduh pemerintah dan militer Indonesia sebagai pelaku kejahatan kemanusiaan terhadap warga Papua, yang diklaim sebagai tindakan yang telah berlangsung selama lebih dari enam dekade.
Dalam siaran persnya, TPNPB-OPM juga menyerukan kepada komunitas internasional, khususnya organisasi hak asasi manusia global, untuk menghentikan diplomasi dengan Indonesia dan menangkap pemimpin militer serta presiden Indonesia yang dianggap sebagai penjahat kemanusiaan.[/]
Mereka juga meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk bertanggung jawab atas keterlibatannya dalam penyerahan wilayah Papua kepada Indonesia melalui Perjanjian New York pada 15 Agustus 1962, yang menurut TPNPB-OPM cacat hukum internasional.
Tempo telah berupaya meminta konfirmasi pada Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigadir Jenderal TNI Kristomei Sianturi, namun hingga berita ini ditulis, pertanyaan yang diajukan belum direspons.
https://metro.tempo.co/read/1904127/...-di-intan-jaya
TNI AD Bantah Tuduhan TPNPB-OPM Terkait Penyiksaan Warga Sipil di Intan Jaya

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi saat ditemui di Polda Metro Jaya, Rabu, 10 Januari 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Iklan
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia (TNI) membantah tuduhan yang disampaikan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) terkait penyiksaan terhadap enam warga sipil di Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad), Brigadir Jenderal TNI Kristomei Sianturi, mengatakan, setelah melakukan pengecekan dengan komandan-komandan satuan teritorial di lapangan, termasuk Korem dan Dandim Nabire yang membawahi wilayah Intan Jaya, tidak ditemukan adanya insiden seperti yang dituduhkan TPNPB-OPM.
[b]"Saat ini, situasi di Intan Jaya dalam kondisi kondusif dan tidak ada kejadian penyiksaan warga sipil seperti yang diklaim oleh OPM," ujar Kristomei pada Kamis, 15 Agustus 2024.
Kristomei juga menegaskan bahwa TPNPB-OPM kerap melakukan penyesatan informasi dan memanfaatkan situasi. "OPM terbiasa melakukan penyesatan informasi dan pemanfaatan situasi," tambahnya.
Selain itu, Kristomei menginformasikan bahwa saat ini di Nabire tengah berlangsung demonstrasi memperingati 15 Agustus (New York Agreement), yang sedang ditangani oleh kepolisian setempat.
Sebelumnya, TPNPB-OPM mengklaim bahwa enam warga sipil di Kabupaten Intan Jaya, Papua, telah disiksa oleh anggota militer Indonesia.
Menurut Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, penyiksaan terjadi saat enam warga sipil tersebut diinterogasi oleh anggota militer Indonesia pada Selasa, 13 Agustus 2024, di Kampung Silatugapa, Distrik Sugapa. Keenam warga sipil yang disebut mengalami penyiksaan hingga mengalami luka-luka dan kritis adalah Melianus Ulau, Martinus Nayagau, Melkias Sondegau, Saul Selegani, Pit Selegani, dan Jimelan Belau.
"Kami menerima laporan dari Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya, Undius Kogoya, yang menginformasikan tentang penyiksaan tersebut," kata Sebby Sambom dalam keterangan resmi yang dikutip pada Kamis, 15 Agustus 2024.
Selain itu, TPNPB-OPM juga mengklaim bahwa lebih dari empat warga sipil diancam oleh anggota militer Indonesia ketika mereka mencoba mencari tahu keberadaan markas dan pasukan TPNPB di Intan Jaya.
https://metro.tempo.co/read/1904130/...-di-intan-jaya
Tuduhan OPM TNI melakukan penyiksaan orang Papua...
Tapi kalau OPM yang nyiksa terus bunuh selalu klaim intel


monsterbuster memberi reputasi
1
105
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan