Kaskus

Hobby

ormarrAvatar border
TS
ormarr
Berbicara Seputar Kecerdasan Emosional (Bagian Satu)
Dalam kajian studi Islam persamaan kata dari kecerdasan emosional adalah kondisi batin, keadaan jiwa dalam raga, nafsu, hati dan dorongan hati. Dalam kajian Barat emosi terbagi menjadi empat, yaitu senang, gelisah/takut, marah dan sedih. Di dalam hati manusia terdapat nafsu yang dapat mendorong manusia melakukan berbagai hal negatif. Nafsu tersebut adalah nafs ammarah bissu'. Nafsu tidak selalu berindikasi negatif karena pembagian nafsu dalam Al-Qur'an terbagi tiga. Pertama, nafs lawwamah yaitu dorongan hati yang selalu mengecam diri sendiri. Kedua nafs ammarah bissu' yaitu dorongan hati yang menyebabkan manusia melakukan perbuatan buruk dan nafs muthmainnah yaitu kondisi hati yang tenang. Di dalam hati terdapat nafsu yang dapat mendorong manusia melakukan hal-hal negatif. Nama nafsu tersebut adalah nafsu ammarah bissu'.

Nafsu tidak selalu berindikasi negatif karena pembagian nafsu di dalam Al-Qur'an ada tiga, yaitu nafs lawwamah sebagaimana dalam surah Al-Qiyamah, nafs muthmainnah sebagaimana dalam surah Al-Fajr dan nafs ammarah bissu' sebagaimana dalam surah Yusuf. Berbicara mengenai kecerdasan emosional sangat erat kaitannya dengan kecerdasan intelektual dan spiritual. Apabila tujuan pendidikan dalam lembaga pendidikan formal mengarah kepada tiga ranah tersebut maka dapat membentuk peserta didik menjadi pribadi yang genius dan kreatif secara intelektual dan pandai mengelola emosinya dimanapun dan kapanpun. Kondisi emosi yang stabil dapat memudahkan manusia menganalisis, menalar dan berpikir dengan baik dan benar. 

Kondisi emosional yang tidak stabil dapat menyulitkan kita mengambil keputusan yang tepat ketika membuat pilihan dikarenakan plin plan atau bimbang. Plin plan untuk memulai dan bimbang untuk melanjutkan. Sikap plin plan apabila dibiarkan dapat menyebabkan manusia tidak memiliki pendirian karena suka ikut ikutan walaupun apa yang diikuti salah. Minimnya pengetahuan dapat menyebabkan dan pengalaman dua alasan yang dapat menyebabkan manusia tidak memiliki pendirian atau pegangan dalam hidup. Seberapa banyak pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dan dimiliki menentukan seberapa berkualitasnya pegangan hidup setiap individu yang dijadikan acuan dalam berpikir dan bertindak.

Perkembangan teknologi yang begitu cepat dapat mengundang daya tarik sebagian orang untuk mengikuti hal hal yang tidak bermanfaat dan merugikan diri sendiri maupun orang lain dikarenakan minimnya pengetahuan dan pengalaman. Padahal dengan bantuan teknologi dapat memudahkan kita mencari dan menemukan berbagai pengetahuan agama, sosial dan alam dimanapun dan kapanpun. Kecerdasan spiritual dapat merubah pola pikir atau mindset tolak ukur keberhasilan manusia tidak hanya dalam bentuk materi, tetapi melalui non materi. Contohnya menjadikan uang sebagai sarana untuk bersedekah dan hal hal lainnya yang berhubungan dengan ibadah maupun muamalah.

Bersambung...

Diubah oleh ormarr 01-09-2024 10:15
0
444
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan