Seorang wanita asal Trenggalek, Taryaningsih, telah menunjukkan dedikasi dan komitmen luar biasa dengan menghabiskan gajinya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) untuk mewujudkan impian besar: mendirikan yayasan disabilitas dengan perumahan bersubsidi.

Wanita kelahiran 1986 ini mulai mewujudkan mimpinya pada tahun 2018 dengan membangun perumahan inklusif. Meskipun tantangan modal menjadi halangan terbesar, Taryaningsih tetap teguh dengan misinya. Berasal dari keluarga sederhana dengan latar belakang ekonomi menengah, ia berjuang untuk mewujudkan cita-citanya.

Hingga saat ini, pembangunan perumahan yang sudah mencapai 70% tersebut telah menghabiskan dana sebesar Rp2,8 Milyar. Sebagian besar dana tersebut berasal dari utang pribadi atas nama Taryaningsih sebagai pendiri yayasan.

"Sebagai abdi negara, selama 20 tahun ke depan, saya hanya mendapatkan sisa gaji sebesar Rp200 ribu per bulan, karena sebagian besar dipotong oleh bank. Saya juga meminjam di bank lain dengan agunan rumah pribadi," ungkap Taryaningsih.

Selain itu, Taryaningsih juga meminjam dana dari saudara, teman, beberapa koperasi di Trenggalek, serta rekan-rekan ASN se-Kabupaten Trenggalek melalui program kredit tuntas. Bahkan, demi mewujudkan kawasan inklusif ini, ia juga pernah terpaksa meminjam ke rentenir dengan bunga tinggi sebesar 20% per bulan.

"Mungkin bagi sebagian orang, keputusan ini tampak bodoh karena memaksakan diri. Sebagai seorang guru dari keluarga sederhana, bukan pejabat atau kepala daerah, berutang milyaran untuk mewujudkan kawasan inklusif ini mungkin terlihat tidak masuk akal," tambahnya.

Taryaningsih juga pernah mengalami masa sulit hingga harus berutang beras di toko sembako demi memberi makan teman-teman disabilitas di panti. Yayasan yang ia dirikan memang belum memiliki donatur tetap dan tidak mendapatkan anggaran untuk kebutuhan makanan di panti.

Keberanian dan pengorbanan Taryaningsih untuk mewujudkan yayasan disabilitas ini menjadi inspirasi bagi banyak orang. Dedikasinya dalam memberikan tempat yang layak bagi kaum disabilitas patut diapresiasi dan menjadi contoh nyata kepedulian sosial di tengah keterbatasan.





Info lengkapnya DI SINI