- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ustadz Adi Hidayat Tak Setuju Penggunaan Alat Kontrasepsi bagi Remaja


TS
mnotorious19150
Ustadz Adi Hidayat Tak Setuju Penggunaan Alat Kontrasepsi bagi Remaja

Liputan6.com, Jakarta - Penceramah muda yang juga Direktur Quantum Akhyar Institute, Ustadz Adi Hidayat (UAH), menentang keras penggunaan alat kontrasepsi bagi remaja dan anak usia sekolah.
Ia menyatakan bahwa penggunaan kontrasepsi pada kelompok usia tersebut tidak hanya bertentangan dengan ajaran agama, tetapi juga dapat merusak moral dan karakter generasi muda.
Menurut UAH, pendidikan moral dan agama seharusnya menjadi fokus utama dalam membimbing remaja, bukan kontrasepsi yang dianggapnya sebagai solusi jangka pendek yang tidak efektif.
Baru-baru ini, isu mengenai kontrasepsi bagi remaja menjadi viral dan menimbulkan perdebatan luas di masyarakat.
Banyak pihak yang khawatir bahwa pengenalan kontrasepsi untuk remaja dapat mendorong perilaku yang tidak sesuai dengan norma agama dan budaya.
UAH menegaskan bahwa keluarga dan pendidikan agama memiliki peran penting dalam mencegah perilaku yang menyimpang, serta dalam membentuk generasi yang bermoral dan berkarakter kuat.
Dalam video yang dirilis di akun YouTube-nya, UAH merespons Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Kesehatan yang mendukung pemberian alat kontrasepsi kepada kelompok usia muda.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, pemberian alat kontrasepsi kepada remaja bertentangan dengan nilai-nilai pendidikan dan keagamaan yang seharusnya dijunjung tinggi dalam masyarakat.
"Ini adalah musibah besar jika benar pemberian alat kontrasepsi diusulkan untuk anak sekolah dan remaja sebagai respons terhadap aktivitas seksual di usia muda," ujar UAH dengan penuh kekhawatiran.
Dalam kajiannya, UAH membacakan pasal terkait dari peraturan tersebut dan mengkritik pemerintah karena mengadopsi kebijakan yang, menurutnya, tidak sesuai dengan nilai-nilai ketimuran dan pendidikan karakter yang seharusnya diberikan kepada generasi muda.
"Pengadaan alat kontrasepsi justru memberikan sinyal yang salah kepada remaja, bahwa negara memfasilitasi perilaku yang seharusnya tidak mereka lakukan," tegasnya.
Ustadz Adi Hidayat, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menekankan bahwa pendidikan tentang reproduksi seharusnya lebih fokus pada pencegahan dan pendidikan karakter, bukan pemberian fasilitas yang dapat mendukung perilaku seksual bebas.
"Kita harus kembali kepada undang-undang yang meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia, bukan mengkontradiksinya," jelasnya.
Video yang diunggah tersebut telah menarik perhatian signifikan di media sosial, memicu diskusi luas tentang pendekatan yang seharusnya diambil dalam pendidikan seksual di sekolah.
liputan6.com






lonobono99 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
579
88


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan