Kaskus

News

Novena.LiziAvatar border
TS
Novena.Lizi
Peluang Rahayu Saraswati Dampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Ponakan Prabowo
Peluang Rahayu Saraswati Dampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Ponakan Prabowo
Tayang: Sabtu, 10 Agustus 2024 11:52 WIB
Peluang Rahayu Saraswati Dampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Ponakan Prabowo
Wahyu Saraswati digadang-gadang sebagai sosok yang paling berpeluang mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta karena keponakan Calon Presiden terpilih Prabowo Subianto. 




TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jakarta - Peluang Rahayu Saraswati Djojohdikusumo mendampingi Ridwan Kamil maju Pilkada Jakarta.
Nama Rahayu Saraswati mencuat dari sejumlah tokoh yang dinilai layak disandingkan dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.
Ternyata Rahayu Saraswati yang digadang-gadang berpotensi berpasangan dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta adalah kerabat Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Peluang Rahayu Saraswati itu sebagaimana yang dibeberkan pengamat.
Sementara Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto memberi kode S yang akan menjadi calon wakil gubernur Ridwan Kamil (RK).
Ada beberapa nama yang punya inisial S pernah muncul menjadi cagub dan cawagub Jakarta.
Pengamat komunikasi Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menyebut lima tokoh potensial yang berpeluang jadi cawagub Ridwan Kamil.
Yakni Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, Ahmad Sahroni, Sudirman Said, Sri Mulyani, dan Mardani Ali Sera.


"Dari lima nama tersebut ada tiga nama yang potensial menjadi wakil RK," ucap Jamil, Sabtu (10/8/2024).
"Mereka adalah Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, Ahmad Sahroni, dan Mardani Ali Sera," imbuhnya.
Menurut Jamil, dari tiga nama ini, tampaknya Rahayu Saraswati Djojohadikusumo paling berpeluang menjadi cawagub RK. 
Politisi dari Gerindra ini selain sudah punya nama di Jakarta, juga masih keluarga besar Prabowo Subianto
"Karena itu, untuk memperkuat soliditas KIM, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo tampaknya akan diprioritaskan," katanya. 
"Selain tentunya karena Prabowo sekarang menjadi pusat kekuasaan di tanah air," lanjutnya.
Sementara itu, kata Jamil, terkait Anies Baswedan, peluangnya maju masih terbuka. 
Setidaknya bila salah satu dari Nasdem, PKB, atau PKS tidak masuk ke Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Salah satu dari partai itu masih bisa berkoalisi dengan PDIP untuk mengusung Anies. 
Sebab, secara administrasi masih bisa mengusung pasangan cagub.
"Namun bila Nasdem, PKB, dan PKS semuanya bergabung ke KIM, maka tertutup bagi Anies untuk maju," katanya. 
"Sebab, kursi PDIP tidak cukup untuk mengusung pasangan cagub di Jakarta," imbuhnya. 
"Bahkan bila ditambah PPP dan Perindo pun belum mencukupi," ungkapnya.
"Jadi, PDIP masih berpeluang menyokong Anies bila salah satu dari Nasdem, PKB atau PKS tidak ikut gerbong KIM," katanya lagi. 
"Anies masih terbuka untuk maju pada Pilgub Jakarta 2024," ujar Jamil.
Sementara itu, pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin buka suara terkait wacana Ridwan Kamil (RK) yang akan maju di Pilgub Jakarta melawan kotak kosong.
Menurut Ujang, hal itu tidak baik bagi demokrasi lokal Jakarta
Dia menyayangkan hal tersebut terjadi di mana nantinya warga Jakarta hanya akan disuguhkan dengan satu pilihan melawan benda mati. 
Pernyataan tersebut disampaikan Ujang menguatnya Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus yang dikabarkan akan mengusung RK sebagai calon tunggal.
Ujang mengatakan, jika PKS, NasDem dan PKB nantinya benar-benar bergabung dengan KIM plus. 
Maka hanya tinggal PDIP sendiri sebagai partai di luar KIM Plus. 
Namun, Ujang mengatakan, situasi sulit tetap tidak bisa diatasi. 
Karena kursi PDIP tidak cukup untuk mengusung calon gubernur dan wakil gubernur sendiri.
"Dengan strategi koalisi gemuk, memborong partai membuktikan ahwa ada dorongan kuat untuk melawan kotak kosong. Karena Anies gagal berlayar," jelas Ujang, Sabtu (10/8/2024).
Dengan begitu, Ujang menyebut, warga Jakarta nantinya tidak akan punya pilihan alternatif untuk memilih calon pemimpin Jakarta 2024-2029. Ini juga disebut akan merusak demokrasi. 
"Kompetisi yang sehat itu menghadirkan kompetitor, yaitu ada calon lain dan warga Jakarta harus diberikan pilihan," ungkap dia.
Namun, Pilkada Jakarta akan menjadi tidak sehat, jika warga hanya disodorkan pilihan kotak kosong.
"Yang namanya kotak kosong itu tidak memiliki visi-misi, tidak punya program dan janji-janji. Serta tidak ada gagasan untuk Jakarta lebih baik," jelasnya.



https://lampung.tribunnews.com/2024/08/10/peluang-rahayu-saraswati-dampingi-ridwan-kamil-di-pilkada-jakarta-ponakan-prabowo?page=all#google_vignette

stuntingAvatar border
nn2106Avatar border
nn2106 dan stunting memberi reputasi
2
267
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan