Empat orang yang mengaku sebagai wartawan mengamuk di sebuah warung kopi yang terletak di kawasan Gempol 9 pada Selasa malam (6/8/2024). Insiden ini terjadi ketika para oknum tersebut diduga berada dalam kondisi mabuk berat setelah menenggak minuman keras yang mereka bawa dari luar.

Sayefi, pemilik warung kopi sekaligus tempat karaoke tersebut, menjelaskan bahwa pihaknya tidak menjual minuman keras. Namun, salah satu oknum wartawan tersebut memaksa seseorang untuk membelikan minuman keras, meskipun sudah diperingatkan bahwa tempat tersebut melarang konsumsi minuman beralkohol.

“Di sini tidak menjual minuman keras, tapi salah satu dari mereka memaksa seseorang untuk membeli. Padahal sudah diwanti-wanti kalau di sini tak diperbolehkan untuk minum-minuman,” ujar Sayefi pada Kamis (8/8/2024).

Sayefi melanjutkan bahwa keempat oknum wartawan tersebut sempat menikmati fasilitas karaoke di warung kopinya. Namun, setelah selesai bernyanyi, mereka menolak membayar tagihan sebesar Rp3,8 juta. Para oknum tersebut hanya bersedia membayar Rp1,5 juta dan enggan melunasi sisa tagihan, yang kemudian memicu cekcok antara Sayefi dan para pelaku.

Situasi semakin memanas ketika keempat oknum wartawan itu mulai berbuat onar, termasuk membanting meja di dalam warung. Kejadian ini menambah panjang daftar insiden yang melibatkan oknum-oknum yang mengatasnamakan profesi wartawan di Indonesia.

Peristiwa ini menjadi sorotan karena mencoreng nama baik profesi wartawan dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat yang berada di sekitar lokasi kejadian.





Info lengkapnya DI SINI