

TS
si.matamalaikat
Tiga Hari Maju 30 Km, Pasukan Ukraina Terus Merangsek Maju di Kursk
Quote:
Di saat Ukraina terdesak di berbagai front, pasukan mereka malah membuka front baru di Kursk. Dimulai sejak 6 Agustus 2024, sekitar 2.000 personel Ukraina telah memasuki wilayah teritori Rusia itu. Dalam beberapa video yang beredar di media sosial, warga di wilayah Kursk yang berbatasan dengan Sumy Oblast di Ukraina mulai pergi meninggalkan rumah mereka memakai mobil.
Para blogger militer Rusia di Telegram menyebut evakuasi warga di Kursk tidak terorganisir dengan baik dan sangat kacau. Bahkan bendera Ukraina telah berkibar di gedung administrasi kota. Saluran Telegram Native Sudzha mengatakan kota Sudzha adalah pusat logistik yang vital. Dari Sudzha juga ada jalan ke utara, ke Lgov. Di sepanjang jalan itu Ukraina juga mencoba maju.
Secara umum, menurut saluran tersebut situasinya sulit dan terus memburuk, meskipun laju kemajuan Angkatan Bersenjata Ukraina telah melambat. Yang menarik, saluran tersebut mengatakan pasukan yang maju hanya Brigade ke-22 Angkatan Bersenjata Ukraina. Sementara pasukan cadangan belum memasuki pertempuran.
Dalam sebuah pernyataan, Putin marah dan mengecam tindakan Ukraina yang berani memasuki wilayah Kursk. Putin menyebutnya sebagai tindakan teroris. Sementara itu, pemerintah Ukraina masih diam soal pergerakan pasukannya di wilayah Kursk. Ukraina telah menumpuk banyak pasukan di Sumy Oblast pada bulan Juli, diduga Rusia gagal memahami maksud penumpukan pasukan tersebut. Ada juga laporan jika Rusia menyadari penumpukan pasukan di Sumy Oblast sebagai bagian operasi ofensiv, tapi hal itu diabaikan oleh pejabat militer Rusia.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan telah berhasil memukul mundur serangan di Kursk. Dengan mengatakan sekitar 200-an tentara Ukraina telah gugur dan menghancurkan beberapa kendaraan lapis baja termasuk 8 tank. Tapi, fakta di lapangan malah sebaliknya, para koresponden perang Rusia di Telegram telah mengakui kemajuan pasukan Ukraina di Kursk.
Pasukan Chechnya yang bertugas menjaga perbatasan antara Kursk dan wilayah Ukraina juga mengakui kemajuan pasukan Ukraina. Di sisi lain, The War Zonemengatakan bahwa, tentara swasta Wagner dilaporkan sudah memasuki wilayah Kursk untuk bertempur melawan pasukan Ukraina yang dibantu oleh sukarelawan dari Legiun Georgia.
Unit-unit pasukan Rusia yang lainnya juga dilaporkan sedang dikirim menuju Kursk, unit-unit tambahan itu diambil dari pasukan yang saat ini bertempur di Kharkiv. Rusia juga memindahkan operator drone FPV berpengalaman dari front Zaporizhzhia untuk menuju Kursk, dengan menjanjikan imbalan senilai 220.000 rubel (sekitar US$2.500) per bulan untuk mereka yang mau datang ke Kursk.
Menurut koresponden perang Rusia, Ukraina telah mulai membangun rantai logistik di Kursk, sistem pertahanan udara Buk sudah mulai beroperasi di wilayah itu. Sementara helikopter Ukraina telah wara-wiri menerjunkan pasukan di beberapa tempat. Ada laporan bahwa, kendaraan lapis baja dan howitzer swagerak telah menuju Kursk.
Dalam pernyataan kepada The War Zone, pejabat Amerika tidak mengetahui rencana serangan terhadap Kursk. Saat ini Amerika akan mencoba mempelajari tentang apa yang sebenarnya ingin dicapai Ukraina di Kursk ? Laporan dari The War Zonejuga mengatakan bahwa, Ukraina telah meminta izin Amerika untuk memakai ATACMS guna menyerang pangkalan udara yang ada di Kursk untuk mempertahankan posisi mereka di wilayah itu.
Meski berhasil maju cukup jauh, tapi masih harus dilihat sampai kapan Ukraina bisa bertahan ? Mengingat mereka sebenarnya juga sedang kekurangan orang dan persenjataan. Ada yang beranggapan, serangan ke Kursk digunakan untuk memecah konsentrasi pasukan Rusia dengan membuat front baru, suatu hal yang juga telah dilakukan Rusia di Ukraina.
Agaknya rencana itu ada benarnya, di mana beberapa unit pasukan Rusia yang bertempur di Ukraina sebagain telah dipindahkan menuju Kursk. Selain Kursk, Ukraina juga masih melakukan serangan terhadap wilayah Rusia lainnya, yakni Belgorod. Di sisi Rusia, mereka telah mengirim Su-34 untuk menjatuhkan bom FAB ke posisi pasukan Ukraina yang berada di Sumy Oblast dan Kursk.
Serangan terhadap Kursk ini tentu mengagetkan bukan hanya Rusia, tapi juga Amerika yang jadi donatur senjata uatama Ukraina. Ini juga merupakan sebuah ironi. Pasalnya pasukan Rusia yang berusaha merebut Kharkiv sejak bulan Juni belum mencapai kemajuan yang signifikan, sementara pasukan Ukraina yang baru masuk 3 hari di Kursk sudah bisa merangsek sejauh 30 km dan merebut beberapa pusat administrasi pemerintahan.
Serangan terhadap Kursk mengingatkan kita saat Ukraina berhasil merebut kembali Kharkiv pada akhir 2022 lalu, pola serangannya pun mirip, di mana operasi dilakukan secara senyap tanpa publikasi. Dengan telah masuknya Wagner dan kemungkinan akan dibantu pasukan Checnya, membuat Kursk menjadi front baru yang akan menghadirkan pertempuran panjang sekaligus melelahkan.
Referensi Tulisan: The War Zone
Sumber Foto: sudah tertera
Para blogger militer Rusia di Telegram menyebut evakuasi warga di Kursk tidak terorganisir dengan baik dan sangat kacau. Bahkan bendera Ukraina telah berkibar di gedung administrasi kota. Saluran Telegram Native Sudzha mengatakan kota Sudzha adalah pusat logistik yang vital. Dari Sudzha juga ada jalan ke utara, ke Lgov. Di sepanjang jalan itu Ukraina juga mencoba maju.
Secara umum, menurut saluran tersebut situasinya sulit dan terus memburuk, meskipun laju kemajuan Angkatan Bersenjata Ukraina telah melambat. Yang menarik, saluran tersebut mengatakan pasukan yang maju hanya Brigade ke-22 Angkatan Bersenjata Ukraina. Sementara pasukan cadangan belum memasuki pertempuran.
Dalam sebuah pernyataan, Putin marah dan mengecam tindakan Ukraina yang berani memasuki wilayah Kursk. Putin menyebutnya sebagai tindakan teroris. Sementara itu, pemerintah Ukraina masih diam soal pergerakan pasukannya di wilayah Kursk. Ukraina telah menumpuk banyak pasukan di Sumy Oblast pada bulan Juli, diduga Rusia gagal memahami maksud penumpukan pasukan tersebut. Ada juga laporan jika Rusia menyadari penumpukan pasukan di Sumy Oblast sebagai bagian operasi ofensiv, tapi hal itu diabaikan oleh pejabat militer Rusia.
Quote:
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan telah berhasil memukul mundur serangan di Kursk. Dengan mengatakan sekitar 200-an tentara Ukraina telah gugur dan menghancurkan beberapa kendaraan lapis baja termasuk 8 tank. Tapi, fakta di lapangan malah sebaliknya, para koresponden perang Rusia di Telegram telah mengakui kemajuan pasukan Ukraina di Kursk.
Pasukan Chechnya yang bertugas menjaga perbatasan antara Kursk dan wilayah Ukraina juga mengakui kemajuan pasukan Ukraina. Di sisi lain, The War Zonemengatakan bahwa, tentara swasta Wagner dilaporkan sudah memasuki wilayah Kursk untuk bertempur melawan pasukan Ukraina yang dibantu oleh sukarelawan dari Legiun Georgia.
Unit-unit pasukan Rusia yang lainnya juga dilaporkan sedang dikirim menuju Kursk, unit-unit tambahan itu diambil dari pasukan yang saat ini bertempur di Kharkiv. Rusia juga memindahkan operator drone FPV berpengalaman dari front Zaporizhzhia untuk menuju Kursk, dengan menjanjikan imbalan senilai 220.000 rubel (sekitar US$2.500) per bulan untuk mereka yang mau datang ke Kursk.
Menurut koresponden perang Rusia, Ukraina telah mulai membangun rantai logistik di Kursk, sistem pertahanan udara Buk sudah mulai beroperasi di wilayah itu. Sementara helikopter Ukraina telah wara-wiri menerjunkan pasukan di beberapa tempat. Ada laporan bahwa, kendaraan lapis baja dan howitzer swagerak telah menuju Kursk.
Quote:
Dalam pernyataan kepada The War Zone, pejabat Amerika tidak mengetahui rencana serangan terhadap Kursk. Saat ini Amerika akan mencoba mempelajari tentang apa yang sebenarnya ingin dicapai Ukraina di Kursk ? Laporan dari The War Zonejuga mengatakan bahwa, Ukraina telah meminta izin Amerika untuk memakai ATACMS guna menyerang pangkalan udara yang ada di Kursk untuk mempertahankan posisi mereka di wilayah itu.
Meski berhasil maju cukup jauh, tapi masih harus dilihat sampai kapan Ukraina bisa bertahan ? Mengingat mereka sebenarnya juga sedang kekurangan orang dan persenjataan. Ada yang beranggapan, serangan ke Kursk digunakan untuk memecah konsentrasi pasukan Rusia dengan membuat front baru, suatu hal yang juga telah dilakukan Rusia di Ukraina.
Agaknya rencana itu ada benarnya, di mana beberapa unit pasukan Rusia yang bertempur di Ukraina sebagain telah dipindahkan menuju Kursk. Selain Kursk, Ukraina juga masih melakukan serangan terhadap wilayah Rusia lainnya, yakni Belgorod. Di sisi Rusia, mereka telah mengirim Su-34 untuk menjatuhkan bom FAB ke posisi pasukan Ukraina yang berada di Sumy Oblast dan Kursk.
Quote:
Serangan terhadap Kursk ini tentu mengagetkan bukan hanya Rusia, tapi juga Amerika yang jadi donatur senjata uatama Ukraina. Ini juga merupakan sebuah ironi. Pasalnya pasukan Rusia yang berusaha merebut Kharkiv sejak bulan Juni belum mencapai kemajuan yang signifikan, sementara pasukan Ukraina yang baru masuk 3 hari di Kursk sudah bisa merangsek sejauh 30 km dan merebut beberapa pusat administrasi pemerintahan.
Serangan terhadap Kursk mengingatkan kita saat Ukraina berhasil merebut kembali Kharkiv pada akhir 2022 lalu, pola serangannya pun mirip, di mana operasi dilakukan secara senyap tanpa publikasi. Dengan telah masuknya Wagner dan kemungkinan akan dibantu pasukan Checnya, membuat Kursk menjadi front baru yang akan menghadirkan pertempuran panjang sekaligus melelahkan.
-----------------
Referensi Tulisan: The War Zone
Sumber Foto: sudah tertera
Diubah oleh si.matamalaikat 09-08-2024 16:15






sontoloyo81 dan 8 lainnya memberi reputasi
7
1.3K
33


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan