- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Fakta Baru Demo Maut Bangladesh, Militer Izinkan Hasina Digulingkan


TS
4574587568
Fakta Baru Demo Maut Bangladesh, Militer Izinkan Hasina Digulingkan

Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi di Bangladesh masih panas. Militer di negara tersebut diketahui telah menolak memberi dukungan kepada Perdana Menteri Sheikh Hasina yang melarikan diri ke negara lain.
Menurut penuturan dua perwira militer yang mengetahui hal tersebut, kepala militer Bangladesh telah mengadakan pertemuan dengan para jenderalnya malam sebelum Hasina tiba-tiba melarikan diri dari protes yang mematikan.
Militer Bangladesh memutuskan bahwa pasukan tidak akan menembaki warga sipil untuk menegakkan jam malam yang diminta Hasina. Jenderal Waker-Uz-Zaman kemudian menghubungi kantor Hasina untuk menyampaikan hal ini.
Situasi ini menjelaskan bahwa Hasina tidak lagi mendapat dukungan militer.
"Ada banyak kegelisahan di dalam pasukan," kata Brigjen Purnawirawan M. Sakhawat Hossain mengenai berhentinya dukungan militer kepada Hashina, seperti dikutip Reuters.
"Itulah yang mungkin (memberikan) tekanan pada kepala staf militer, karena pasukan berada di luar dan mereka melihat apa yang terjadi," tambahnya.
Pemerintahan Hasina selama 15 tahun terakhir tidak menoleransi perbedaan pendapat, sehingga hal ini berakhir dengan kekacauan bagi masyarakat Bangladesh.
Jam malam nasional diberlakukan setelah sedikitnya 91 orang tewas pada Minggu (4/8/2024) dan ratusan lainnya luka-luka dalam bentrokan di seluruh negeri.
Hasina, yang telah memerintah Bangladesh selama 20 dari 30 tahun terakhir, terpilih untuk masa jabatan keempat memimpin negara berpenduduk 170 juta jiwa itu pada Januari, setelah menangkap ribuan pemimpin oposisi dan pekerja. Pemilu itu diboikot oleh para pesaing utamanya.
Cengkeramannya yang kuat terhadap kekuasaan telah ditentang oleh protes yang dipicu putusan pengadilan untuk menyediakan pekerjaan pemerintah, yang sangat didambakan di tengah tingginya pengangguran kaum muda, untuk segmen populasi tertentu.
Keputusan itu dibatalkan tetapi demonstrasi dengan cepat berubah menjadi gerakan untuk menggulingkan Hasina.
Zaman belum menjelaskan secara terbuka keputusannya untuk menarik dukungan dari Hasina. Namun skala protes dan jumlah korban tewas sedikitnya 409 orang telah membuat dukungan terhadap Hasina dengan segala cara tidak dapat dipertahankan, menurut tiga mantan perwira senior militer Bangladesh.
sumber
0
153
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan