Dua Respon Berbeda! Yahya Sinwar Gantikan Ismail Haniyeh sebagai Pemimpin Hamas, Israel Cemas namun Amerika Serikat Kalem

Hamas menunjuk Yahya Sinwar sebagai pemimpin politiknya yang baru, menggantikan Ismail Haniyeh yang meninggal dunia. Penunjukan Sinwar disampaikan dalam pernyataan resmi Hamas. Sinwar sebelumnya dikenal sebagai tokoh terkemuka di Hamas dan diduga terlibat dalam beberapa operasi penting, termasuk Badai Al-Aqsa pada Oktober 2023 yang memicu konflik di Gaza. Israel juga menuduhnya sebagai dalang serangan terhadap negaranya. Meskipun Sinwar dianggap sebagai salah satu militan paling dicari oleh Israel, dia dilaporkan berada di Gaza, di mana upaya pembunuhan terhadapnya terus dilakukan.

Langkah terbaru dari organisasi perlawanan tersebut dinilai untuk menjaga perjuangan yang telah mereka lalui selama ini. Namun yang mengejutkan adalah respon dari pihak Israel nih gansist, mereka terlihat cemas. Seperti yang hampir mirip dengan terlihat dari diri letnan kolonel Richard Hecht, yang anggap tokoh Hamas terkuat itu sebagai orang mati berjalan.







Kematian Haniyeh di Teheran, Iran, pekan lalu menyebabkan Hamas memilih Sinwar sebagai penggantinya. Sinwar kini akan memimpin Hamas dalam konteks politik setelah perjalanan panjang organisasi ini dalam memperjuangkan kepentingan Palestina. Dalam konteks politik regional dan internasional, kepemimpinan Sinwar diharapkan dapat membawa perubahan atau keberlanjutan dalam strategi dan tujuan Hamas.

Perubahan kepemimpinan ini juga menjadi titik fokus perhatian karena dapat memengaruhi dinamika politik di Timur Tengah. Dalam kondisi konflik yang terus berlangsung di wilayah tersebut, penunjukan Sinwar menggantikan Haniyeh bisa membawa implikasi baru baik secara lokal maupun global. Diperlukan pemahaman yang mendalam terkait rencana dan langkah-langkah Sinwar selama memimpin Hamas ke depan agar situasi politik dan keamanan di wilayah tersebut dapat diantisipasi dengan baik.


Sumber Tulisan dan Gambar:

detikNews

liputan6