- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
KKB Bunuh dan Bakar Pilot Selandia Baru, Pentolan OPM Malah Salahkan Korban


TS
mabdulkarim
KKB Bunuh dan Bakar Pilot Selandia Baru, Pentolan OPM Malah Salahkan Korban
KKB Bunuh dan Bakar Pilot Selandia Baru, Pentolan OPM Malah Salahkan Korban

Foto/TPNPB JAKARTA - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua Barat telah menyerbu dan membakar sebuah helikopter sipil yang dipiloti warga Selandia Baru, Glen Malcolm Conning. Pilot tersebut telah dibunuh dan jasadnya dibakar, Senin.
Pentolan Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sambom, bukannya menyesal atas pembunuhan pilot tersebut, tapi justru menyalahkannya. Conning, pilot untuk perusahaan penerbangan PT Intan Angkasa Air Service, ditembak dan dibunuh oleh gerombolan KKB segera setelah tiba di Alama, distrik Mimika, provinsi Papua Tengah.
Informasi tentang kematian Conning disampaikan Kepala Operasi Damai Cartenz 2024 Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani.
Perwira polisi itu gerombolan bersenjata KKB membebaskan parta penumpang pribumi Papua di dalam helikopter, termasuk dua petugas kesehatan dan dua anak-anak, sebelum membakar helikopter tersebut dan melarikan diri ke hutan.
"Semua penumpang selamat karena mereka adalah penduduk lokal desa Alama," kata Ramadhani, seraya menambahkan bahwa desa tersebut berada di distrik pegunungan yang hanya dapat dicapai dengan helikopter.
Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) OPM Sebby Sambom mengatakan kepada AP bahwa dia belum menerima laporan apa pun dari para milisi kelompoknya terkait dengan kematian pilot tersebut.
"Namun, jika itu terjadi, itu adalah kesalahannya sendiri karena memasuki wilayah terlarang kami," kata Sambom kepada AP, yang dilansir Selasa (6/8/2024).
"Kami telah mengeluarkan peringatan beberapa kali bahwa wilayah itu berada di bawah zona terlarang kami, wilayah konflik bersenjata yang dilarang untuk didarati pesawat sipil mana pun," ujarnya.
Sambom juga mendesak pemerintah Indonesia untuk menghentikan pembangunan di wilayah tersebut hingga negosiasi dengan pemberontak dapat dilakukan.
Insiden hari Senin tersebut terjadi setelah pilot lain dari Selandia Baru menjadi sasaran di wilayah itu pada tahun lalu. Pada bulan Februari 2023, Philip Mark Mehrtens, seorang pilot asal Christchurch yang bekerja untuk Susi Air, diculik oleh Egianus Kogoya, seorang komandan regional Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Kogoya dan pasukannya menangkap Mehrtens tak lama setelah pesawatnya mendarat di sebuah desa terpencil, menuntut kemerdekaan Papua sebagai imbalan atas pembebasannya.
Awal tahun ini, sebuah video Mehrtens yang berbicara kepada keluarganya dari hutan terpencil tempat dia masih disandera diunggah secara daring
https://international.sindonews.com/...2?showpage=all
Teman Sesama Pilot Heli Lihat WN Selandia Baru Berlumuran Darah Dibunuh KKB
Juhra Nasir - detikNews
Selasa, 06 Agu 2024 14:19 WIB
Satgas Damai Cartenz menampilkan foto pilot helikopter yang tewas dibunuh KKB di Mimika. (dok. Istimewa)
Jakarta - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) menembak mati pilot helikopter berkebangsaan Selandia Baru, Glen Malcolm Conning (50), di Mimika, Papua Tengah. Rekan korban, Geoffrey Foster, turut menyaksikan jenazah Glen berlumuran darah.
"Saksi mata dari peristiwa ini adalah Geoffrey Foster, yang merupakan pilot berkebangsaan Selandia Baru," kata Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024 Kombes Bayu Suseno, dilansir detikSulsel, Selasa (6/8/2024).
Kepada aparat, Geoffrey Foster mengaku melihat baling-baling helikopter milik korban sudah berhenti berputar saat dirinya mendarat di Distrik Alama. Saksi Geoffrey kemudian mendaratkan helikopternya tepat di samping helikopter korban.
Bayu menyebut saksi melihat barang penumpang berserakan. Sementara itu, pilot Glen Malcolm Conning berlumuran darah di dalam helikopter.
"Ketika saksi mendarat dengan jarak sekitar 10 kaki, saksi melihat tas-tas berserakan dan pilot terkulai di kursi dengan darah di sekujur tubuhnya," ujar Bayu.
Melihat hal tersebut, saksi langsung lepas landas kembali. Menurut Bayu, saksi lepas landas kembali karena mengkhawatirkan keselamatan dirinya. Lebih lanjut Kombes Bayu menjelaskan enam penumpang yang selamat masing-masing terdiri atas empat orang dewasa bernama Koraliak Gwijangge, Demianus Pakage, Naomi Kambu, dan Hasmaya. Sementara itu, dua korban selamat lainnya masing-masing bernama Ferni dan Hafidan.
https://news.detik.com/berita/d-7476...h-dibunuh-kkb.
PAPUA TERKINI: Nakes dan Guru Korban KKB Dievakuasi, Layanan Kesehatan di Alama Mimika Lumpuh

Tenaga Kesehatan (Nakes) dan guru dievakuasi dari Distrik Alama menggunakan helikopter Caracal milik TNI Angkatan Udara, Selasa (6/8/2024) sore. KKB membunuh Glen Malcolm Conning, pilot helikopter pada Senin.
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Kristina Rejang
TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA - Tenaga Kesehatan (Nakes) dan guru berhasil dievakuasi dari Alama menggunakan helikopter Caracal milik TNI Angkatan Udara, Selasa (6/8/2024) sore.
Para nakes dan guru tersebut tiba di Lanud dan langsung mengikuti tes kesehatan.
Kepala Puskesmas Alama, Saulus Pokniangge menjelaskan puskesmas Alama sudah dimekarkan sejak tahun 2014 ketika dari Puskesmas Jila.
"Jadi tahun 2014 di mekarkan dan tahun 2015 sudah beroperasi sampai hari ini, sampai baru kemarin kejadian ini, selama ini berjalan baik," katanya ketika diwawancarai di Lanud Yohanes Kapiyau, Selasa (6/8/2024).
Saulus menjelaskan ia sendiri bertugas sudah sejak tahun 2018, karena situasi tersebut menghambat pelayanan kesehatan di Alama.
"Saat ini semua tenaga kesehatan sudah dievakuasi di Timika, tidak ada pelayanan karena situasi ini," ungkapnya.

Tampak empat tenaga kesehatan merupakan penumpang Helikopter Intan Angkasa diserang orang tak dikenal di distrik Alama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Senin (5/8/2024). (Tribun-Papua.com/Istimewa)
Ia menjelaskan, puskesmas yang melayani 13 kampung tersebut biasanya dikunjungi rata-rata 30an pasien sehari.
Sebelumnya, jenazah Glen Malcolm Conning (50), pilot helikopte rIntan Angkasa Air Serviceyang dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Alama, akhirnya dievakuasi ke RSUD Mimika, Papua Tengah, Selasa (6/8/2024).
KKB menyandera Glen Malcolm Conning serta merusak helikopter serta isinya di Alama pada Senin (5/8/2024).
Sadisnya, KKB membakar Conning serta helikopter tersebut.
Seorang pilot helikopter, Geoffrey Foster, rekan kerja korban, menyaksikan Conning bersimbah darah sebelum akhirnya tewas diunuh.
Foster juga tengah menerbangkan helikopter di waktu yang berdekatan.
"Ketika saksi tiba di sekitar bandara Alama, saksi melihat helikopter jenis IWN, MD.500 ER PK., sudah mendarat di landasan dan baling-balingnya sudah tidak berputar," ungkap Kepala Satgas Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani, melalui keterangan tertulis yang diterima Tribun-Papua.com, Selasa (6/8/2024).
"Saksi kemudian mengitari helikopter tersebut dengan jarak kurang lebih 1000 kaki di atas permukaan tanah, kemudian turun untuk mendarat di samping helikopter," sambungnya.
Sesaat mencapai tanah, saksi yang juga berasal dari Selandia Baru, kemudian melihat situasi yang tidak biasa.
Foster melihat barang-barang yang diduga berasal dari dalam helikopter Conning berserakan di tanah.

Jenasah Pilot Helikopter Intan Angkasa, Glen Malcolm Conning korban pembunuhan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) dievakuasi ke RSUD Mimika, Selasa (6/8/2024). (Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela)
Di momen itulah Foster melihat Conning dalam keadaan bersimbah darah.
"Ketika saksi hendak mendarat dengan jarak sekitar 10 kaki, saksi melihat tas-tas berserakan dan pilot terkulai di kursi dengan darah di sekujur tubuhnya."
"Melihat hal tersebut, saksi langsung lepas landas kembali dan tidak jadi mendarat," kata Faizal.
Setelah menjauh dari area bandara, saksi melihat sekelompok orang berkumpul di depan rumah sakit yang sedang dibangun.
Distrik Alama merupakan salah satu wilayah di Mimika yang masih terisolasi, dan hanya bisa dijangkau melalui transportasi udara.
Jarak tempuh dari Bandara Mozes Kilangin menuju Distrik Alam berkisar 50 menit penerbangan.
Adapun Conning menerbangkan helikopter milik PT Intan Angkasa Service, dengan mengangkut empat penumpang.
Ia mengangkut empat penumpang yaitu dua orang dewasa (nakes) dan satu bayi serta satu anak dari Bandara Moses Kilangin Timika tujuan Distrik Alama. (*)
https://papua.tribunnews.com/2024/08...mpuh?page=all.
TPNPB Tembak Mati Pilot Selandia Baru, Satgas Damai Cartenz: Rencana Pembebasan Pilot Susi Air Hanya Propaganda

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka OPM). Foto: TPNPB-OPM
IKLAN
TEMPO.CO, Jakarta - Satgas Damai Cartenz-2024 menyatakan rencana Kelompok Kriminal Bersenjata TPNPB-OPM untuk membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens hanyalah propaganda belaka.
"Itu hanya propaganda belaka. Nyatanya hari ini terjadi lagi kan? Pilot asing dibunuh oleh KKB di Distrik Alama, Kabupaten Mimika," ujar Kepala Humas Satgas Operasi Damai Cartenz, Kombes Bayu Suseno, Selasa, 6 Agustus 2024.
Tak lama setelah rencana pembebasan pilot Susi Air itu, hanya berselang beberapa hari kemudian, TPNPB menembak mati pilot asal Selandia Baru. Alasan mereka, karena si pilot masuk wilayah perang.
Bayu Suseno mengaku pesimistis terhadap kabar pembebasan Philip Mark Mehrtens oleh TPNPB-OPM itu. Sebab, ujarnya, aparat keamanan kerap menerima informasi berulang kali sejak tahun lalu, tapi pembebasan itu tidak pernah dilakukan.
"Tetapi pada realitanya tidak pernah terwujud," kata Bayu. Menurut dia, kabar pembebasan pilot Susi Air oleh TPNPB-OPM itu bagian dari propaganda untuk menarik simpati masyarakat.
Sebagai langkah penegakan hukum, TNI-Polri serta jajaran Polres Mimika telah menyiapkan pasukan Brimob dan Kopassus untuk dikirim ke TKP dan melaksanakan operasi penyisiran di Distrik Alama. "Hari ini, Selasa, 6 Agustus 2024, pasukan akan dikirim ke TKP menggunakan helikopter dan pesawat milik TNI AU melalui Lanud Timika untuk melakukan penyisiran, olah TKP, serta mengumpulkan saksi dan bukti di TKP," ucap Bayu.
Juru bicara Markas Pusat Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, mengatakan keputusan untuk membebaskan Philip, dihasilkan melalui diskusi dan pertemuan dengan para petinggi pusat TPNPB-OPM.
Sebby bercerita, sejak Februari 2024 atau tepat satu tahun Egianus menyandera Philip di tanah Nduga, Markas Pusat TPNPB-OPM sebetulnya sudah meminta agar Egianus Kogoya segera membebaskan Philip.
Egianus Kogoya adalah Panglima Komando Daerah Pertahanan III Ndugama-Derakma.
Alasannya, proyek pertukaran Philip dengan kemerdekaan Papua tidak sejalan dengan prinsip perjuangan milisi Papua Merdeka. Namun, saat itu Egianus belum menyetujui permintaan markas pusat.
Sebby Sambom, mengatakan tujuan awal menyandera Philip, ialah untuk menarik perhatian Internasional, agar Indonesia dapat ditarik ikut dalam pengadilan Internasional setelah dituding melakukan pelanggaran hak asasi manusia di Papua.
"Tetapi, sekarang kami tidak akan jadikan pilot untuk itu. Demi kemanusiaan, kami dan panglima akan bebaskan," kata dia.
Melalui rekaman video yang disampaikan Sebby Sambom, Egianus berpesan agar tokoh gereja dan masyarakat di Nduga maupun Papua yang ingin membebaskan Philip dapat bertemu secara langsung dengan dirinya.
Ia meminta agar tokoh gereja dan masyarakat tidak menyampaikan pernyataan apa pun di media-media ihwal pembebasan ini. Alasannya, Egianus khawatir momentum ini menjadi peluang bagi TNI-Polri untuk menemukan lokasinya.
"Silakan berhadapan dengan saya. Pilot dibebaskan atas kemanusiaan. Berhadapan dengan saya di lapangan, tidak ada TNI-Polri," ucap Egianus.
Philip Mark Mehrtens ditangkap milisi Egianus saat mendaratkan pesawat Susi Air jenis Pilatus Porter PC-6 di lapangan terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Sebelum menyandera Philip, Egianus dan milisinya membakar pesawat Susi Air dengan kode penerbangan PK-BVY yang terbang dari Bandar Udara Mozes Kilangin, Timika tersebut. Ia membawa Philip ke belantara hutan Papua hingga hari ini, atau hampir 1 tahun 6 bulan lamanya ia disandera.
https://metro.tempo.co/read/1900554/...ng_page_direct
Kekejaman KKB membunuh dan membakar pilot WNA NZ ....
nasib pilot Philip gimana ini?

Foto/TPNPB JAKARTA - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua Barat telah menyerbu dan membakar sebuah helikopter sipil yang dipiloti warga Selandia Baru, Glen Malcolm Conning. Pilot tersebut telah dibunuh dan jasadnya dibakar, Senin.
Pentolan Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sambom, bukannya menyesal atas pembunuhan pilot tersebut, tapi justru menyalahkannya. Conning, pilot untuk perusahaan penerbangan PT Intan Angkasa Air Service, ditembak dan dibunuh oleh gerombolan KKB segera setelah tiba di Alama, distrik Mimika, provinsi Papua Tengah.
Informasi tentang kematian Conning disampaikan Kepala Operasi Damai Cartenz 2024 Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani.
Perwira polisi itu gerombolan bersenjata KKB membebaskan parta penumpang pribumi Papua di dalam helikopter, termasuk dua petugas kesehatan dan dua anak-anak, sebelum membakar helikopter tersebut dan melarikan diri ke hutan.
"Semua penumpang selamat karena mereka adalah penduduk lokal desa Alama," kata Ramadhani, seraya menambahkan bahwa desa tersebut berada di distrik pegunungan yang hanya dapat dicapai dengan helikopter.
Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) OPM Sebby Sambom mengatakan kepada AP bahwa dia belum menerima laporan apa pun dari para milisi kelompoknya terkait dengan kematian pilot tersebut.
"Namun, jika itu terjadi, itu adalah kesalahannya sendiri karena memasuki wilayah terlarang kami," kata Sambom kepada AP, yang dilansir Selasa (6/8/2024).
"Kami telah mengeluarkan peringatan beberapa kali bahwa wilayah itu berada di bawah zona terlarang kami, wilayah konflik bersenjata yang dilarang untuk didarati pesawat sipil mana pun," ujarnya.
Sambom juga mendesak pemerintah Indonesia untuk menghentikan pembangunan di wilayah tersebut hingga negosiasi dengan pemberontak dapat dilakukan.
Insiden hari Senin tersebut terjadi setelah pilot lain dari Selandia Baru menjadi sasaran di wilayah itu pada tahun lalu. Pada bulan Februari 2023, Philip Mark Mehrtens, seorang pilot asal Christchurch yang bekerja untuk Susi Air, diculik oleh Egianus Kogoya, seorang komandan regional Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Kogoya dan pasukannya menangkap Mehrtens tak lama setelah pesawatnya mendarat di sebuah desa terpencil, menuntut kemerdekaan Papua sebagai imbalan atas pembebasannya.
Awal tahun ini, sebuah video Mehrtens yang berbicara kepada keluarganya dari hutan terpencil tempat dia masih disandera diunggah secara daring
https://international.sindonews.com/...2?showpage=all
Teman Sesama Pilot Heli Lihat WN Selandia Baru Berlumuran Darah Dibunuh KKB
Konten Sensitif

Juhra Nasir - detikNews
Selasa, 06 Agu 2024 14:19 WIB
Satgas Damai Cartenz menampilkan foto pilot helikopter yang tewas dibunuh KKB di Mimika. (dok. Istimewa)
Jakarta - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) menembak mati pilot helikopter berkebangsaan Selandia Baru, Glen Malcolm Conning (50), di Mimika, Papua Tengah. Rekan korban, Geoffrey Foster, turut menyaksikan jenazah Glen berlumuran darah.
"Saksi mata dari peristiwa ini adalah Geoffrey Foster, yang merupakan pilot berkebangsaan Selandia Baru," kata Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024 Kombes Bayu Suseno, dilansir detikSulsel, Selasa (6/8/2024).
Kepada aparat, Geoffrey Foster mengaku melihat baling-baling helikopter milik korban sudah berhenti berputar saat dirinya mendarat di Distrik Alama. Saksi Geoffrey kemudian mendaratkan helikopternya tepat di samping helikopter korban.
Bayu menyebut saksi melihat barang penumpang berserakan. Sementara itu, pilot Glen Malcolm Conning berlumuran darah di dalam helikopter.
"Ketika saksi mendarat dengan jarak sekitar 10 kaki, saksi melihat tas-tas berserakan dan pilot terkulai di kursi dengan darah di sekujur tubuhnya," ujar Bayu.
Melihat hal tersebut, saksi langsung lepas landas kembali. Menurut Bayu, saksi lepas landas kembali karena mengkhawatirkan keselamatan dirinya. Lebih lanjut Kombes Bayu menjelaskan enam penumpang yang selamat masing-masing terdiri atas empat orang dewasa bernama Koraliak Gwijangge, Demianus Pakage, Naomi Kambu, dan Hasmaya. Sementara itu, dua korban selamat lainnya masing-masing bernama Ferni dan Hafidan.
https://news.detik.com/berita/d-7476...h-dibunuh-kkb.
PAPUA TERKINI: Nakes dan Guru Korban KKB Dievakuasi, Layanan Kesehatan di Alama Mimika Lumpuh

Tenaga Kesehatan (Nakes) dan guru dievakuasi dari Distrik Alama menggunakan helikopter Caracal milik TNI Angkatan Udara, Selasa (6/8/2024) sore. KKB membunuh Glen Malcolm Conning, pilot helikopter pada Senin.
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Kristina Rejang
TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA - Tenaga Kesehatan (Nakes) dan guru berhasil dievakuasi dari Alama menggunakan helikopter Caracal milik TNI Angkatan Udara, Selasa (6/8/2024) sore.
Para nakes dan guru tersebut tiba di Lanud dan langsung mengikuti tes kesehatan.
Kepala Puskesmas Alama, Saulus Pokniangge menjelaskan puskesmas Alama sudah dimekarkan sejak tahun 2014 ketika dari Puskesmas Jila.
"Jadi tahun 2014 di mekarkan dan tahun 2015 sudah beroperasi sampai hari ini, sampai baru kemarin kejadian ini, selama ini berjalan baik," katanya ketika diwawancarai di Lanud Yohanes Kapiyau, Selasa (6/8/2024).
Saulus menjelaskan ia sendiri bertugas sudah sejak tahun 2018, karena situasi tersebut menghambat pelayanan kesehatan di Alama.
"Saat ini semua tenaga kesehatan sudah dievakuasi di Timika, tidak ada pelayanan karena situasi ini," ungkapnya.

Tampak empat tenaga kesehatan merupakan penumpang Helikopter Intan Angkasa diserang orang tak dikenal di distrik Alama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Senin (5/8/2024). (Tribun-Papua.com/Istimewa)
Ia menjelaskan, puskesmas yang melayani 13 kampung tersebut biasanya dikunjungi rata-rata 30an pasien sehari.
Sebelumnya, jenazah Glen Malcolm Conning (50), pilot helikopte rIntan Angkasa Air Serviceyang dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Alama, akhirnya dievakuasi ke RSUD Mimika, Papua Tengah, Selasa (6/8/2024).
KKB menyandera Glen Malcolm Conning serta merusak helikopter serta isinya di Alama pada Senin (5/8/2024).
Sadisnya, KKB membakar Conning serta helikopter tersebut.
Seorang pilot helikopter, Geoffrey Foster, rekan kerja korban, menyaksikan Conning bersimbah darah sebelum akhirnya tewas diunuh.
Foster juga tengah menerbangkan helikopter di waktu yang berdekatan.
"Ketika saksi tiba di sekitar bandara Alama, saksi melihat helikopter jenis IWN, MD.500 ER PK., sudah mendarat di landasan dan baling-balingnya sudah tidak berputar," ungkap Kepala Satgas Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani, melalui keterangan tertulis yang diterima Tribun-Papua.com, Selasa (6/8/2024).
"Saksi kemudian mengitari helikopter tersebut dengan jarak kurang lebih 1000 kaki di atas permukaan tanah, kemudian turun untuk mendarat di samping helikopter," sambungnya.
Sesaat mencapai tanah, saksi yang juga berasal dari Selandia Baru, kemudian melihat situasi yang tidak biasa.
Foster melihat barang-barang yang diduga berasal dari dalam helikopter Conning berserakan di tanah.

Jenasah Pilot Helikopter Intan Angkasa, Glen Malcolm Conning korban pembunuhan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) dievakuasi ke RSUD Mimika, Selasa (6/8/2024). (Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela)
Di momen itulah Foster melihat Conning dalam keadaan bersimbah darah.
"Ketika saksi hendak mendarat dengan jarak sekitar 10 kaki, saksi melihat tas-tas berserakan dan pilot terkulai di kursi dengan darah di sekujur tubuhnya."
"Melihat hal tersebut, saksi langsung lepas landas kembali dan tidak jadi mendarat," kata Faizal.
Setelah menjauh dari area bandara, saksi melihat sekelompok orang berkumpul di depan rumah sakit yang sedang dibangun.
Distrik Alama merupakan salah satu wilayah di Mimika yang masih terisolasi, dan hanya bisa dijangkau melalui transportasi udara.
Jarak tempuh dari Bandara Mozes Kilangin menuju Distrik Alam berkisar 50 menit penerbangan.
Adapun Conning menerbangkan helikopter milik PT Intan Angkasa Service, dengan mengangkut empat penumpang.
Ia mengangkut empat penumpang yaitu dua orang dewasa (nakes) dan satu bayi serta satu anak dari Bandara Moses Kilangin Timika tujuan Distrik Alama. (*)
https://papua.tribunnews.com/2024/08...mpuh?page=all.
TPNPB Tembak Mati Pilot Selandia Baru, Satgas Damai Cartenz: Rencana Pembebasan Pilot Susi Air Hanya Propaganda

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka OPM). Foto: TPNPB-OPM
IKLAN
TEMPO.CO, Jakarta - Satgas Damai Cartenz-2024 menyatakan rencana Kelompok Kriminal Bersenjata TPNPB-OPM untuk membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens hanyalah propaganda belaka.
"Itu hanya propaganda belaka. Nyatanya hari ini terjadi lagi kan? Pilot asing dibunuh oleh KKB di Distrik Alama, Kabupaten Mimika," ujar Kepala Humas Satgas Operasi Damai Cartenz, Kombes Bayu Suseno, Selasa, 6 Agustus 2024.
Tak lama setelah rencana pembebasan pilot Susi Air itu, hanya berselang beberapa hari kemudian, TPNPB menembak mati pilot asal Selandia Baru. Alasan mereka, karena si pilot masuk wilayah perang.
Bayu Suseno mengaku pesimistis terhadap kabar pembebasan Philip Mark Mehrtens oleh TPNPB-OPM itu. Sebab, ujarnya, aparat keamanan kerap menerima informasi berulang kali sejak tahun lalu, tapi pembebasan itu tidak pernah dilakukan.
"Tetapi pada realitanya tidak pernah terwujud," kata Bayu. Menurut dia, kabar pembebasan pilot Susi Air oleh TPNPB-OPM itu bagian dari propaganda untuk menarik simpati masyarakat.
Sebagai langkah penegakan hukum, TNI-Polri serta jajaran Polres Mimika telah menyiapkan pasukan Brimob dan Kopassus untuk dikirim ke TKP dan melaksanakan operasi penyisiran di Distrik Alama. "Hari ini, Selasa, 6 Agustus 2024, pasukan akan dikirim ke TKP menggunakan helikopter dan pesawat milik TNI AU melalui Lanud Timika untuk melakukan penyisiran, olah TKP, serta mengumpulkan saksi dan bukti di TKP," ucap Bayu.
Juru bicara Markas Pusat Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, mengatakan keputusan untuk membebaskan Philip, dihasilkan melalui diskusi dan pertemuan dengan para petinggi pusat TPNPB-OPM.
Sebby bercerita, sejak Februari 2024 atau tepat satu tahun Egianus menyandera Philip di tanah Nduga, Markas Pusat TPNPB-OPM sebetulnya sudah meminta agar Egianus Kogoya segera membebaskan Philip.
Egianus Kogoya adalah Panglima Komando Daerah Pertahanan III Ndugama-Derakma.
Alasannya, proyek pertukaran Philip dengan kemerdekaan Papua tidak sejalan dengan prinsip perjuangan milisi Papua Merdeka. Namun, saat itu Egianus belum menyetujui permintaan markas pusat.
Sebby Sambom, mengatakan tujuan awal menyandera Philip, ialah untuk menarik perhatian Internasional, agar Indonesia dapat ditarik ikut dalam pengadilan Internasional setelah dituding melakukan pelanggaran hak asasi manusia di Papua.
"Tetapi, sekarang kami tidak akan jadikan pilot untuk itu. Demi kemanusiaan, kami dan panglima akan bebaskan," kata dia.
Melalui rekaman video yang disampaikan Sebby Sambom, Egianus berpesan agar tokoh gereja dan masyarakat di Nduga maupun Papua yang ingin membebaskan Philip dapat bertemu secara langsung dengan dirinya.
Ia meminta agar tokoh gereja dan masyarakat tidak menyampaikan pernyataan apa pun di media-media ihwal pembebasan ini. Alasannya, Egianus khawatir momentum ini menjadi peluang bagi TNI-Polri untuk menemukan lokasinya.
"Silakan berhadapan dengan saya. Pilot dibebaskan atas kemanusiaan. Berhadapan dengan saya di lapangan, tidak ada TNI-Polri," ucap Egianus.
Philip Mark Mehrtens ditangkap milisi Egianus saat mendaratkan pesawat Susi Air jenis Pilatus Porter PC-6 di lapangan terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Sebelum menyandera Philip, Egianus dan milisinya membakar pesawat Susi Air dengan kode penerbangan PK-BVY yang terbang dari Bandar Udara Mozes Kilangin, Timika tersebut. Ia membawa Philip ke belantara hutan Papua hingga hari ini, atau hampir 1 tahun 6 bulan lamanya ia disandera.
https://metro.tempo.co/read/1900554/...ng_page_direct
Kekejaman KKB membunuh dan membakar pilot WNA NZ ....
nasib pilot Philip gimana ini?




primawidhie dan mnotorious19150 memberi reputasi
2
732
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan