- Beranda
- Komunitas
- News
- Militer
Tragedi di Tengah Gurun Pasir, Tentara Swasta Wagner Dibantai Milisi di Mali


TS
si.matamalaikat
Tragedi di Tengah Gurun Pasir, Tentara Swasta Wagner Dibantai Milisi di Mali
Quote:
Setelah kematian pemimpinnya Yevgeny Prigozhin dalam sebuah kecelakaan pesawat, tentara swasta Wagner kini berada dibawah kendali Kementerian Pertahanan Rusia. Mereka digunakan sebagai perwakilan Rusia untuk memperkuat pengaruh Beruang Merah di benua Afrika. Salah satu daerah operasi Wagner adalah Mali, sebuah negara yang kini dipimpin oleh junta militer. Wagner hadir di Mali pada Desember 2021 atas undangan pihak junta untuk menumpas para milisi/pemberontak di negara tersebut.
Tapi, tragedi pahit dialami kelompok tentara swasta tersebut ketika mereka harus mengaku kalah dan pada akhirnya dibantai oleh kelompok milisi Tuareg di Mali pada akhir Juli kemarin. Foto-foto dan video yang diunggah oleh kelompok milisi menunjukkan pasukan Wagner tegeletak di tengah gurun pasir dalam keadaan sudah meninggal.
Beberapa kendaraan angkut personel dan truk logistik berhasil dirampas, dan sebagian lainnya mengalami kerusakan akibat pertempuran. Selain menewaskan pasukan Wagner, penyergapan oleh milisi juga menewaskan tentara nasional Mali. Dalam sebuah pernyataan pada 29 Juli 2024, Wagner mengatakan pasukannya telah bertempur bersama tentara Mali dari tanggal 22 - 27 Juli. Dalam pertempuran itu, Wagner dipimpin oleh Sergei Shevchenko, yang tanda panggilannya adalah "Pond", di dekat Tinzaouaten. Lokasinya di wilayah utara Mali dan berbatasan dengan Aljazair.
Namun, badai pasir yang terjadi kemudian memungkinkan milisi untuk berkumpul kembali dan menambah jumlah mereka menjadi 1.000 orang. Tembakan besar-besaran dikakukan ke arah posisi Wagner. Dalam pernyataan resminya, Wagner mengatakan bahwa Pond yang memimpin pasukan Wagner terbunuh dalam penyergapan tersebut. Selain kehilangan tentara, pihak Mali juga kehilangan satu helikopter yang jatuh pada 26 Juli 2024 di wilayah Kidal. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.
Menurut informasi yang didapatkan Reuters, total ada 84 tentara Wagner dan 47 tentara Mali yang gugur saat bertempur dengan kelompok milisi. Sementara itu di dekat Moskow, warga Rusia menaruh bunga di tugu peringatan yang dibuat saat Prigozhin meninggal. Mereka menaruh bunga di depan foto tentara Wagner yang gugur di Mali.
Sebagai tambahan informasi bagi Agan, pemberontak/milisi Tuareg adalah kelompok yang telah menaklukan tiga kota utama di Mali utara, dan kini mengambil alih kendali penuh atas wilayah Sahara yang luas tersebut. Kelompok ini disebut telah berafiliasi dengan Al Qaeda.
Kelompok Tuareg dipimpin oleh Gerakan Nasional untuk Pembebasan Azawad (MNLA), bertujuan membebaskan bagian utara di Mali. Tuareg menyebut wilayah utara di Mali sebagai Azawad, mereka menganggapnya sebagai tempat peradaban nomaden. Pemberontakan telah dimulai sejak Januari 2012. Pada tanggal 1 April 2024, Tuareg merebut tiga kota di wilayah tersebut yakni Kidal, Gaom dan Timbuktu. Jumlah anggota MNLA terus bertambah setelah jatuhnya rezim Muammar Gaddafi di Libya pada 2011.
Berita terbaru dari BBC Newsmengatakan bahwa, Mali telah memutus hubungan diplomatik dengan Ukraina. Hal itu disebabkan karena salah satu pejabat intelijen militer Ukraina Andriy Yusov mengakui bahwa negaranya telah memberikan informasi kepada milisi Tuareg untuk melakukan penyergapan terhadap Wagner, hal itu dikuatkan dengan pihak milisi yang berfoto dengan menbentangkan bendera Ukraina dan Mali. Sejauh ini belum bisa dipastikan apakah benar militer Ukraina telah membantu memberi informasi dan strategi untuk menyergap Wagner ? Kabar tersebut masih simpang siur.
Sejauh ini, prestasi terbaik Wagner adalah merebut wilayah Kidal pada November 2023. Namun, wilayah itu kembali jatuh ke tangan milisi Tuareg pada April 2024. Dari kejadian ini membuktikan jika perang di tengah gurun pasir merupakan tantangan yang berat, apalagi lawannya adalah milisi lokal yang sudah hafal wilayah tersebut. Di sisi lain, penyergapan di Mali merupakan kerugian terbesar Wagner di Afrika yang pernah dipublikasikan.
Referensi Tulisan: 1, 2& 3
Sumber Foto: sudah tertera
Tapi, tragedi pahit dialami kelompok tentara swasta tersebut ketika mereka harus mengaku kalah dan pada akhirnya dibantai oleh kelompok milisi Tuareg di Mali pada akhir Juli kemarin. Foto-foto dan video yang diunggah oleh kelompok milisi menunjukkan pasukan Wagner tegeletak di tengah gurun pasir dalam keadaan sudah meninggal.
Beberapa kendaraan angkut personel dan truk logistik berhasil dirampas, dan sebagian lainnya mengalami kerusakan akibat pertempuran. Selain menewaskan pasukan Wagner, penyergapan oleh milisi juga menewaskan tentara nasional Mali. Dalam sebuah pernyataan pada 29 Juli 2024, Wagner mengatakan pasukannya telah bertempur bersama tentara Mali dari tanggal 22 - 27 Juli. Dalam pertempuran itu, Wagner dipimpin oleh Sergei Shevchenko, yang tanda panggilannya adalah "Pond", di dekat Tinzaouaten. Lokasinya di wilayah utara Mali dan berbatasan dengan Aljazair.
Namun, badai pasir yang terjadi kemudian memungkinkan milisi untuk berkumpul kembali dan menambah jumlah mereka menjadi 1.000 orang. Tembakan besar-besaran dikakukan ke arah posisi Wagner. Dalam pernyataan resminya, Wagner mengatakan bahwa Pond yang memimpin pasukan Wagner terbunuh dalam penyergapan tersebut. Selain kehilangan tentara, pihak Mali juga kehilangan satu helikopter yang jatuh pada 26 Juli 2024 di wilayah Kidal. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.
Quote:
Menurut informasi yang didapatkan Reuters, total ada 84 tentara Wagner dan 47 tentara Mali yang gugur saat bertempur dengan kelompok milisi. Sementara itu di dekat Moskow, warga Rusia menaruh bunga di tugu peringatan yang dibuat saat Prigozhin meninggal. Mereka menaruh bunga di depan foto tentara Wagner yang gugur di Mali.
Sebagai tambahan informasi bagi Agan, pemberontak/milisi Tuareg adalah kelompok yang telah menaklukan tiga kota utama di Mali utara, dan kini mengambil alih kendali penuh atas wilayah Sahara yang luas tersebut. Kelompok ini disebut telah berafiliasi dengan Al Qaeda.
Kelompok Tuareg dipimpin oleh Gerakan Nasional untuk Pembebasan Azawad (MNLA), bertujuan membebaskan bagian utara di Mali. Tuareg menyebut wilayah utara di Mali sebagai Azawad, mereka menganggapnya sebagai tempat peradaban nomaden. Pemberontakan telah dimulai sejak Januari 2012. Pada tanggal 1 April 2024, Tuareg merebut tiga kota di wilayah tersebut yakni Kidal, Gaom dan Timbuktu. Jumlah anggota MNLA terus bertambah setelah jatuhnya rezim Muammar Gaddafi di Libya pada 2011.
Quote:
Berita terbaru dari BBC Newsmengatakan bahwa, Mali telah memutus hubungan diplomatik dengan Ukraina. Hal itu disebabkan karena salah satu pejabat intelijen militer Ukraina Andriy Yusov mengakui bahwa negaranya telah memberikan informasi kepada milisi Tuareg untuk melakukan penyergapan terhadap Wagner, hal itu dikuatkan dengan pihak milisi yang berfoto dengan menbentangkan bendera Ukraina dan Mali. Sejauh ini belum bisa dipastikan apakah benar militer Ukraina telah membantu memberi informasi dan strategi untuk menyergap Wagner ? Kabar tersebut masih simpang siur.
Sejauh ini, prestasi terbaik Wagner adalah merebut wilayah Kidal pada November 2023. Namun, wilayah itu kembali jatuh ke tangan milisi Tuareg pada April 2024. Dari kejadian ini membuktikan jika perang di tengah gurun pasir merupakan tantangan yang berat, apalagi lawannya adalah milisi lokal yang sudah hafal wilayah tersebut. Di sisi lain, penyergapan di Mali merupakan kerugian terbesar Wagner di Afrika yang pernah dipublikasikan.
--------------
Referensi Tulisan: 1, 2& 3
Sumber Foto: sudah tertera





mukagedek dan 12 lainnya memberi reputasi
13
1.7K
33


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan