- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
AS: Iran Bisa Serang Israel Hari Ini


TS
ahlimiliterahli
AS: Iran Bisa Serang Israel Hari Ini
AS: Iran Bisa Serang Israel Hari Ini, Balas Kematian Ismail Haniyeh
Reporter
Tempo.co - DS
Editor
Dewi Rina Cahyani
Senin, 5 Agustus 2024 15:43 WIB


Komite Solidaritas Palestina dan Yaman (KOSPY) long march dari Kantor PBB Kawasan MH. Thamrin sampai ke Kedutaan Besar Amerika Serikat AS, Sabtu, 3 Agustus 2024. Mereka menuntut agar dihentikannya genosida terhadap Gaza, serta massa juga mengecam pembunuhan terhadap pemimpin Gaza dan Palestina yang dilakukan Zionis Israel, termasuk pembunuhan terhadap mantan Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyeh di Teheran. Tempo/Martin Yogi Pardamean
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah memperingatkan rekan-rekannya dari negara-negara G7 bahwa serangan oleh Iran dan Hizbullah terhadap Israel dapat dimulai paling cepat pada hari Senin. Namun harian terkemuka Times of Israel melaporkan bahwa pemerintah yang dipimpin Benjamin Netanyahu dapat menyerang lebih dulu ke Iran untuk mencegah serangan di wilayah Israel.
Menurut laporan tersebut, badan intelijen utama Israel, Mossad dan Shin Bet, serta pimpinan mereka masing-masing, David Barnea dan Ronen Bar, merupakan bagian dari pertemuan yang diadakan oleh Netanyahu yang juga dihadiri oleh Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Kepala Staf IDF Herzi Halevi.
Hizbullah, yang didirikan pada awal 1980-an dengan dukungan Iran, merupakan perwakilan pertama Iran di Timur Tengah. Hizbullah didanai dan dipersenjatai oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), dan memiliki ideologi inti yang sama dengan Teheran serta merekrut anggota terutama dari populasi Muslim Syiah Lebanon .
Iran pada hari Sabtu mengatakan bahwa Hizbullah akan meningkatkan serangannya ke wilayah Israel, yang berpotensi menargetkan lebih dari sekadar instalasi militer. Meningkatnya ketegangan yang cepat ini menyusul pembunuhan baru-baru ini oleh Israel terhadap seorang komandan militer senior Hizbullah, Fuad Shukr. Pada 30 Juli 2024, Israel menyerang daerah pemukiman padat penduduk di Beirut selatan, menewaskan Shukr dan lima warga sipil.
Situasinya semakin rumit dengan pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, sebuah tindakan yang dikaitkan dengan Israel. Hingga kini, Israel belum mengkonfimasi ihwal pembunuhan Ismail Haniyeh.
Kekhawatiran meningkat drastis, karena pertikaian lintas batas selama berbulan-bulan berisiko berubah menjadi konflik skala penuh antara Hizbullah dan Israel. Kedua musuh bebuyutan itu terakhir kali terlibat dalam perang yang menghancurkan pada musim panas tahun 2006, saat Israel mengebom satu-satunya bandara penumpang Lebanon di Beirut.
Hizbullah telah melakukan baku tembak hampir setiap hari dengan pasukan Israel. Targetnya adalah militer Israel.
Serangan dilakukan sejak pecah perang antara Israel Hamas pada 7 Oktober 2023 di Gaza.
Menanggapi perkembangan ini, Antony Blinken mengadakan panggilan telepon dengan menteri luar negeri G7 untuk mengoordinasikan upaya diplomatik yang bertujuan meredakan situasi, menurut laporan Axios.
https://www.google.com/url?sa=t&sour...NOqOxeWEc2qD2s
Terungkap, Hamas 'Menyesal' Serang Israel 7 Oktober
Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Senin, 05/08/2024 14:30 WIB
Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan 7 Oktober terhadap Israel oleh Hamas dipandang oleh banyak orang dalam organisasi tersebut sebagai "salah perhitungan". Ini dilaporkan telah menyebabkan konsekuensi parah bagi Gaza dan merusak upaya pembangunan negara Palestina selama beberapa dekade.
Hal ini dimuat The Economist, sebagaimana dilaporkan RT, dikutip Senin (5/8/2024). Publikasi tersebut mengutip seorang jurnalis Palestina dengan "sumber yang dekat dengan pemimpin Hamas" Mohammed Daraghmeh.
"Setelah pembunuhan kepala politik Hamas Ismail Haniyeh, kelompok militan Palestina tersebut menghadapi perbedaan pendapat internal dan potensi perubahan saat mereka menilai kembali strategi dan kepemimpinan mereka," kata jurnalis itu.
"Para pemimpin Hamas menyadari bahwa 7 Oktober adalah salah perhitungan," tambahnya.
Menurut The Economist lagi, perang sepuluh bulan dengan Israel telah mengurangi reputasi Hamas dalam menjaga ketertiban di Gaza. Di mana dukungan terhadap aturan kelompok tersebut di daerah kantong Palestina itu anjlok hingga di bawah 5%.
The Economist juga menggambarkan perubahan pikiran yang tampak jelas dalam Hamas. Bukan sebagai gerakan jihadis tapi politik.
"Sementara beberapa orang dalam kelompok itu merayakan serangan tahun lalu pada bulan Oktober sebagai pencapaian militer, orang-orang Hamas yang lebih pragmatis ingin organisasi itu dibentuk kembali," jelasnya.
"Sebagai gerakan politik daripada tetap menjadi "sekelompok gerilyawan jihadis," tambahnya.
"Salah satu calon utama untuk menggantikan Haniyeh - Khalil al-Haya - telah menyarankan bahwa Hamas dapat melucuti senjatanya."
Perlu diketahui Haniyeh dan pengawalnya tewas di Teheran, Iran pekan lalu. Dalam investigasi terbaru Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Haniyeh tewas akibat dirudal "proyektil jarak pendek" yang menyebabkan "ledakan hebat" di luar wisma tempat ia menginap.
Dalam sebuah pernyataan, IRGC mengklaim sebuah pernyataan bahwa proyektil jarak pendek yang dilaporkan menewaskan Haniyeh memiliki hulu ledak sekitar tujuh kilogram, berdasarkan "investigasi dan penelitian yang dilakukan". IRGC juga menyebut Israel "akan secara tegas menerima tanggapan atas kejahatan ini," yang merupakan "hukuman berat" yang akan datang pada "waktu, tempat, dan cara yang tepat".
Israel tidak mengonfirmasi atau membantah keterlibatannya dalam pembunuhan tersebut. Pada hari Kamis, militer Israel mengonfirmasi bahwa pemimpin sayap militer Hamas, Mohammed Deif tewas dalam serangan udara di Gaza bulan lalu.
(sef/sef)
https://www.google.com/url?sa=t&sour...mxmqw-s1R6DE4z
Siap-siap Iran Serang Israel Hari Ini Balas Kematian Bos Hamas Haniyeh
CNN Indonesia
Senin, 05 Agu 2024 13:43 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Amerika Serikat meyakini Iran akan menyerang Israel hari ini dalam waktu 24 hingga 48 jam sebagai balasan kematian bos Hamas Ismail Haniyeh.
Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken menyampaikan dugaan itu ke negara-negara kelompok 7 (G7) melalui video konferensi, Minggu (4/8),
"Serangan oleh Iran dan Hizbullah terhadap Israel bisa dimulai paling cepat pada hari Senin [5/8]," demikian laporan Axios, mengutip tiga sumber.
Dalam video konferensi itu, menurut para sumber, Blinken mengatakan AS yakin serangan Iran tak bisa dihindari usai komandan top Hizbullah tewas di Beirut dan Haniyeh di Teheran.
Namun, Blinken tak yakin serangan dan skala seperti apa yang bakal dimainkan Iran.
Blinken lalu mengatakan mereka perlu melakukan tekanan diplomatik ke Iran dan mencegah dampak serangan sekecil mungkin.
Iran dan proksinya termasuk Hizbullah mengancam akan menghukum Israel yang dituduh menjadi dalang kematian Haniyeh.
Haniyeh tewas di wisma kenegaraan di Teheran, Iran pada 31 Juli. Dia berkunjung ke negara ini untuk menghadiri pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian.
Hasil penyelidikan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengungkapkan Haniyeh tewas karena serangan proyektil jarak pendek berisi hulu ledak sekitar 7 kg dari luar tempat menginap.
Sementra itu, media yang berbasis di Amerika Serikat New York Times merilis laporan yang menyebut Haniyeh tewas karena bom.
Bom tersebut, menurut laporan NYT, telah ditanam di dekat kediaman Haniyeh dua bulan sebelum insiden pembunuhan.
Para pengamat meyakini kematian Haniyeh akan memicu serangan baru entah dari Iran atau proksi mereka ke Israel.
Kematian pemimpin Hamas ini juga mempersulit gencatan senjata yang sedang diupayakan untuk menghentikan agresi Israel di Gaza. Haniyeh merupakan salah satu delegasi dari pihak Hamas dalam negosiasi gencatan senjata.
(isa/bac)
https://www.google.com/url?sa=t&sour...m61RVzmx7Ru9jL
God bye Israel!






gogribe dan 3 lainnya memberi reputasi
4
546
18


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan