Jakarta -

Ekspor kimchi asal Korea Selatan mencapai rekor tertinggi pada paruh pertama 2024, mencapai 23.900 ton senilai US$ 83,8 juta atau Rp 1,34 triliun (kurs Rp 16.100). Capaian ini didorong semakin populernya masakan Negeri Ginseng tersebut di kancah global, terutama Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Mengutip Yonhap, Senin (5/7/2024), berdasarkan data Layanan Bea Cukai Korea dan Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corp, ekspor kimchi mencapai 23.900 ton selama enam bulan pertama 2024 atau naik 4,8% dari tahun sebelumnya.

Ekspor kimchi terus meningkat selama 10 tahun terakhir. Pada 2015, ekspor kimchi 11.500 ton dan naik menjadi 11.900 ton pada 2016, kemudian naik lagi menjadi 20.300 ton pada 2020, hingga pada 2022 ekspor kimchi tembus 22.200 ton.

Dari segi nilai, ekspor kimchi mencapai US$ 83,8 juta untuk paruh pertama 2024, tertinggi kedua setelah US$ 86,7 miliar pada 2021.

Peningkatan ekspor kimchi disebabkan oleh meningkatnya permintaan dari Amerika Utara dan Eropa. Di AS, ekspor kimchi melonjak 20% per tahun menjadi 6.600 ton pada paruh waktu 2024, sementara ke Kanada melonjak 34% per tahun menjadi 900 ton. Di Belanda juga melonjak menjadi 34% per tahun menjadi 1.300 ton pada semester-I.

Berdasarkan nilai, ekspor kimchi ke AS mencapai rekor US$ 24,1 juta, naik 18,9% dari tahun sebelumnya, diikuti oleh Belanda US$ 5,6 juta, Inggris US$ 4,2 juta, dan Kanada US$.3,8 juta. Sementara itu, Jepang sebagai pembeli terbanyak kimchi Korea Selatan telah membeli 9.600 ton senilai US$ 28,3 juta pada enam bulan terakhir.

detik.com