- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Temuan Kerangka Ibu dan Anak di Bandung Barat, Misteri Tak Ada Bau Terpecahkan


TS
mabdulkarim
Temuan Kerangka Ibu dan Anak di Bandung Barat, Misteri Tak Ada Bau Terpecahkan

zoom-inlihat fotoSoal Temuan Kerangka Ibu dan Anak di Bandung Barat, Misteri Tak Ada Bau Menyengat Terpecahkan
Tribun Jabar/ Hilman Kamaludin
Suasana di rumah lokasi penemuan kerangka ibu dan anak di Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (29/7/2024)
TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal temuan kerangka ibu dan anak di dalam rumah di Kompleks Tanimulya Indah, RT 10/15, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.
Selama bertahun-tahun tetangga tak curiga ada warganya yang meninggal lantaran tak mencium bau tak sedap.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto.
Terkait penyebab tak ada bau menyengat yang keluar, ia mengungkapkan disebabkan oleh sejumlah hal.
"Memang masyarakat juga tidak mencium bau yang mencurigakan karena mungkin bisa saja dari suhu cuaca dan dari kelembaban seperti yang disampaikan oleh tim forensik," kata Tri.
Selain itu, warga menganggap rumah itu dijual karena terdapat bukti tulisan 'dijual' yang terpajang di depan rumah tersebut, sehingga rumah ibu dan anak itu dianggap sudah dalam keadaan kosong.
"Kedua memang tidak ada yang mencurigakan karena di depan rumahnya itu dituliskan di jual, sehingga masyarakat sekitar tidak mencurigai," ucapnya.
Sebelumnya, kematian ibu dan anak tersebut tidak diketahui karena tidak tercium bau mayat oleh tetangga hingga akhirnya mereka ditemukan sudah menjadi kerangka di dalam kamar.
Ketua RT 10, Bambang Daryanto mengatakan, selama ini pihaknya memang tidak mendapat laporan dari warga terkait adanya bau bangkai dari rumah ibu dan anak tersebut.
"Enggak ada bau apapun, bau bangkai atau hal yang mencurigakan itu sama sekali enggak ada," ujarnya saat ditemui di Kompleks Tanimulya, Kamis (1/8/2024).
Atas hal tersebut, warga pun tidak mengetahui bahwa di rumah itu ada Indah dan Elia, apalagi pada tahun 2018 lalu, keduanya sempat meminta surat pindah sekaligus berpamitan keluar dari rumah itu.
"Jadi dia ini pernah pamit untuk kerja di tempat lain, bilangnya mau kerja ke Sumedang. Kalau sebelumnya dia kerja di sini di katering," kata Bambang.
Warga setempat, Ai Suryati (54) mengatakan, meski bertetangga dekat dengan ibu dan anak itu, tetapi selama ini tidak menemukan hal yang janggal dari rumah tersebut termasuk mencium bau bangkai.
"Jadi selama ini memang biasa saja. Makanya kita juga kaget kalau ternyata di dalam ada orangnya," kata Ai.
Jejak Terakhir Korban
Diwartakan sebelumnya, ibu dan anak bernama Iguh Indah Hayati (55) dan Elia Immanuel (24) tersebut ditemukan sudah jadi kerangka dalam kamar hingga temuan ini menggegerkan warga setempat karena mereka menganggap keduanya sudah pindah.
AKBP Tri Suhartanto mengatakan, dari keterangan RT bahwa ibu dan anak ini sempat meminta keterangan surat pindah pada tahun 2018 dan menyampaikan mereka akan pindah dari rumah tersebut.
"Kedua memang tidak ada yang mencurigakan karena di depan rumahnya itu dituliskan di jual, sehingga masyarakat sekitar tidak mencurigai," kata Tri.
Kemudian warga juga tidak mencium bau mayat dari rumah tersebut karena ada berbagai faktor yang bisa menyebabkan mayat ibu dan anak tidak mengeluarkan bau yang menyengat hingga akhirnya jadi kerangka.
Sementara suami Iguh Indah yang bernama Mudjoyo Tjandra, kata Tri, meninggalkan rumah tersebut sekitar tahun 2014/2015, kemudian kontak terakhir dengan anaknya pada 2018 di bulan November.
"Kemudian Desember sudah tidak ada respon dan sudah tidak ada balasan. Kita mencari tempos dari November sampai Desember 2018, jadi ini yang sedang kita proses penyelidikannya," kata Tri.
https://www.tribunnews.com/regional/...cahkan?page=2.
Polisi Analisis Pesan Kekecewaan Korban Kerangka Manusia Semasa Hidup ke Suaminya

Korban kecewa dengan janji-janji suaminya yang tidak pernah ditepati.
Sejumlah pesan diduga ditulis oleh dua orang korban Iguh Indah Hayati (55 tahun) dan Elia Putra (24 tahun) yang telah menjadi kerangka manusia terpampang di tembok dinding rumah mereka di Perumahan Tanimulya, Kabupaten Bandung Barat. Pesan tersebut diduga ditujukan untuk suami dan ayah korban Mudjoyo Tjandra.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Sejumlah pesan diduga ditulis oleh dua orang korban Iguh Indah Hayati (55 tahun) dan Elia Putra (24 tahun) yang telah menjadi kerangka manusia terpampang di tembok dinding rumah mereka di Perumahan Tanimulya, Kabupaten Bandung Barat. Pesan tersebut diduga ditujukan untuk suami dan ayah korban Mudjoyo Tjandra.
Seperti diketahui dua kerangka manusia ditemukan di sebuah rumah di perumahan Tanimulya, Kabupaten Bandung Barat, Senin (29/7/2024). Pesan yang diduga ditulis kedua korban terpampang di dinding tembok dan beredar di media sosial.
Kerangka Manusia di Bandung Barat
Pesan tersebut ditujukan kepada suami dan ayah korban. Mereka kecewa dengan janji-janji suaminya yang tidak pernah ditepati.
"Surat untuk Mudjoyo"
"Kalau buat janji, jangan bikin janji kalau gak bisa menepati janji. Aku mau sekolah katanya mau membiayai sekolah tapi semua itu dusta. Catatan, akan kubawa sampai mati semua janji manismu," mengutip tulisan di dinding tembok rumah ditemukan kedua kerangka tersebut.
"Aku hanya minta uang sekolah, tapi kau seperti itu, katanya raihlah cita cita setinggi langit tapi kau tidak dukung aku dengan biaya sekolah. Maafkan aku tidak bisa menjadi anak yang sempurna karena manusia tidak ada yang sempurna. Termasuk istrimu saja kau tinggalkan karena kau menuntut dia menjadi sempurna dan menjadi sangat sempurna. Ketahuilah hanya tuhan yang sempurna," mengutip tulisan yang diduga ditulis kedua korban.
Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartono mengatakan tim tengah melakukan pemeriksaan terhadap barang bukti USB yang didapat di rumah ditemukannya dua kerangka manusia tersebut. Ia mengatakan USB tersebut berisi tulisan yang hampir sama dengan tulisan di dinding tembok dan buku.
"Isinya berpesan kekecewaan terhadap keluarga, kehidupan. Itu semuanya yang ada di dalam USB," ucap dia, Kamis (1/8/2024).
Tri mengaku masih melakukan analisis terhadap pesan kekecewaan yang ditujukan kepada suami korban. Pihaknya juga tengah mencocokan tulisan yang ada di dinding tembok rumah dengan tulisan yang dibuat sehari-hari.
"Sampai saat ini kami menganalisa (kekecewaan) terhadap suaminya. Terkait dengan kekecewaan, kekeluargaan dan kehidupan cuma sekedar itu," kata dia.
Sejauh ini, pihaknya sudah memeriksa sebelas orang saksi yaitu nama-nama yang tertera di tulisan di dinding, suami korban, ketua RT, ketua RW, tetangga dan keluarga korban.
https://rejabar.republika.co.id/beri...up-ke-suaminya
Ini korban apakah mengakhiri hidup karena sudah putus asa, namun malangnya jenazah korban tak ada yang tahu dan ketahuan pas suaminya kembali ke rumah?
Terlebih kabarnya rumah tekat tempat sampah jadi warga tak bisa membedakan bau bangkai dan bau sampah




quae dan servesiwi memberi reputasi
2
803
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan