- Beranda
- Komunitas
- News
- Citizen Journalism
Bapanas: Masyarakat Jangan Makan Nasi Berlebihan, Biar Tak Impor Beras Terus!


TS
harrywjyy
Bapanas: Masyarakat Jangan Makan Nasi Berlebihan, Biar Tak Impor Beras Terus!

Sumber Gambar
Selamat Datang di Thread TS!

Isu ketergantungan Indonesia pada impor beras dan upaya menguranginya melalui program penghematan pangan yang digagas oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) merupakan langkah strategis yang patut diapresiasi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami pemborosan pangan yang cukup signifikan, yaitu sekitar 30 persen dari total pangan yang diproduksi. Jumlah ini setara dengan pemenuhan pangan bagi 60-125 juta rakyat Indonesia, angka yang mengindikasikan potensi besar untuk memperbaiki efisiensi dan mengurangi ketergantungan pada impor beras.
Sarwo Edhy, Sekretaris Utama Bapanas, mengemukakan bahwa dengan mengurangi pemborosan pangan sebesar 20 persen, kebutuhan beras nasional yang mencapai 31 juta ton per tahun dapat dipenuhi tanpa perlu melakukan impor. Hal ini menunjukkan bahwa selain aspek produksi, aspek konsumsi dan pengelolaan pangan juga krusial dalam memastikan ketahanan pangan nasional. Penghematan pangan tidak hanya mengurangi kebutuhan impor, tetapi juga memperbaiki keseimbangan supply dan demand, serta mengurangi tekanan pada produksi pangan lokal.

Sumber Gambar
Kebutuhan masyarakat Indonesia akan beras mencapai 2,6 juta ton per bulan, angka yang cukup besar dan menuntut manajemen yang efisien. Menghemat 20 persen dari pangan yang terbuang berarti Indonesia bisa menghemat hingga 6 juta ton beras, yang setara dengan jumlah impor yang dihindari. Ini menjadi bukti bahwa kebijakan yang berfokus pada efisiensi penggunaan sumber daya dapat memberikan dampak positif yang signifikan, baik secara ekonomi maupun lingkungan.
Namun, upaya ini memerlukan kesadaran dan partisipasi aktif dari masyarakat. Kebiasaan boros pangan sering kali tidak disadari oleh banyak orang, sehingga kampanye edukasi dan sosialisasi menjadi penting. Pemerintah bersama dengan berbagai pihak terkait perlu memperkuat pesan tentang pentingnya mengurangi pemborosan pangan dan mempromosikan gaya hidup yang lebih hemat dan berkelanjutan. Edukasi ini bisa dimulai dari lingkup keluarga, sekolah, hingga masyarakat luas.

Sumber Gambar
Selain itu, peran teknologi dan inovasi dalam pengelolaan pangan juga tidak bisa diabaikan. Teknologi bisa membantu dalam mengurangi pemborosan melalui peningkatan efisiensi distribusi, penyimpanan, dan pengolahan pangan. Misalnya, penggunaan aplikasi yang dapat membantu masyarakat dalam merencanakan konsumsi pangan sehari-hari, atau teknologi yang memperpanjang masa simpan produk pangan. Inovasi dalam bidang ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya pengurangan pemborosan pangan.
Secara keseluruhan, langkah yang diambil oleh Bapanas untuk mengurangi ketergantungan pada impor beras melalui penghematan pangan merupakan kebijakan yang tepat dan perlu didukung oleh semua lapisan masyarakat. Keberhasilan program ini tidak hanya akan mengurangi tekanan ekonomi akibat impor, tetapi juga mendukung ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan. Diperlukan kolaborasi yang erat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mencapai tujuan ini. Jika berhasil, Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara lain dalam mengelola sumber daya pangan dengan bijaksana dan berkelanjutan.
Sumber Valid (baca baik-baik):
Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3
Terima Kasih Sudah Mampir, Jangan Lupa Komen danCendolnya Gan!









krukov dan 11 lainnya memberi reputasi
12
1.2K
68


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan