Kaskus

News

amekachiAvatar border
TS
amekachi
Joker Belum di Gampar! 4 Oknum ASN di Kampar Tertawa saat Isi Bensin 10 Ribu di SPBU















Joker Belum di Gampar! 4 Oknum ASN di Kampar Tertawa saat Isi Bensin 10 Ribu di SPBU
Ilustrasi Joker, karakter dalam film yang mengalami gangguan delusional, termasuk waham kebesaran yang menganggap dirinya sangat hebat dan sangat berkuasa/Sumber gambar: Klikdokter



Joker Belum di Gampar! 4 Oknum ASN di Kampar yang Tertawa Isi Bensin 10 Ribu di SPBU, Kini Permintaan Maafnya Ditolak Netizen

Saat lagi membahas tentang suku Koryo atau etnis Koryoin, orang-orang asal Korea yang sudah ratusan tahun bermigrasi ke berbagai wilayah di negara Uni Soviet. Ada kaskuser yang memberi jawaban atas ungkapan kenapa orang Soviet atau Rusia itu sangat jarang untuk tertawa, bahkan untuk sekedar senyum saja.

Dia katakan jika orang banyak tertawa ini adalah tanda otaknya lemah, dan setelah dicari-cari kebenarannya. Kemungkinan yang diungkapkannya benar lho gansist, dalam dunia kedokteran ada yang namanya Pseudobulbar Affect. Sebuah kondisi dimana penderita yang mengalaminya sering tertawa dan menangis bahkan tanpa menyadari tingkahnya tersebut, kalau di film itu mirip Joker.


Quote:




Joker Belum di Gampar! 4 Oknum ASN di Kampar Tertawa saat Isi Bensin 10 Ribu di SPBU
Seperti yang terjadi di Kampar baru-baru ini gansist, diketahui terdapat unggahan yang memperlihatkan 4 oknum ASN guru SMP sedang isi bensin di sebuah SPBU, namun disertai gelak tawa yang sangat keras dari mereka, pun 4 oknum ASN tersebut hanya isi bensin 10 ribu doang.

Menurut Aidil, Kepala Disdikpora Kampar pada (25/4) pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait kasus ini. Dan para oknum ini pun sebenarnya sudah beri klarifikasi dan permintaan maaf atas tindakannya, namun netizen di media sosial menolak permohonan maaf tersebut.

"Klarifikasinya tidak sah!" Tulis akun @daffahaqiqi29 yang ditimpali oleh netizen lainnya.



Joker Belum di Gampar! 4 Oknum ASN di Kampar Tertawa saat Isi Bensin 10 Ribu di SPBU
Perlu diingat bahwa setiap orang memiliki batasan sensitivitas yang berbeda. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu mempertimbangkan apakah tawa kita akan membawa kebahagiaan atau justru menyakiti perasaan orang lain. Menjaga sikap yang bijak dan sensitif terhadap perasaan orang lain merupakan langkah penting untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan penuh saling pengertian.

Jika kita merasa tertawa di luar batas yang seharusnya, penting untuk meminta maaf dan merasa bertanggung jawab atas perbuatan kita. Berempati dan menghargai perasaan orang lain merupakan tindakan mulia yang akan membantu membangun hubungan yang positif dan penuh penghargaan. Ingatlah, tawa seharusnya menjadi sarana kebahagiaan dan kedekatan, bukan alat untuk melukai atau menyakiti orang lain.


Sumber Tulisan dan Gambar:

Tribunnews

Alodokter
ananghermanAvatar border
bukatelapakAvatar border
krukovAvatar border
krukov dan 5 lainnya memberi reputasi
6
994
40
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan