- Beranda
- Komunitas
- Story
- Heart to Heart
LEMBAH PENDERITAAN


TS
Dheaafifah
LEMBAH PENDERITAAN
Aku sering berpikir tentang hidup yang penuh dengan warna. Hidup ini tidak hanya terdiri dari satu jenis saja; tidak selalu sedih, tidak selalu gembira. Sudah menjadi fitrah jika ada gelap pasti ada terang, ada kiri pasti ada kanan. Seperti semua orang, aku juga pernah merasakan masa-masa gembira di mana waktu terasa sangat cepat. Tertawa lepas tanpa masalah, semua keinginan terpenuhi, rasanya begitu indah.

Namun, tidak selalu seperti itu. Ada masa-masa sulit yang seolah tidak berpihak kepadaku. Dunia terasa gelap, dan waktu berjalan sangat lambat. Di masa-masa ini, aku merasa semua orang menjauhiku, dan seringkali, aku merasa ingin menyerah, hanya pasrah. Hidup tidak selalu indah dan berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Kadang-kadang, aku merasa lelah, jatuh, hampa, tanpa tujuan, bahkan merasa tidak mampu.
Ketika menghadapi masa sulit, aku dihadapkan pada dua pilihan: menyerah atau berjuang. Semakin lama aku mengeluh, semakin lambat langkahku. Semakin aku menyalahkan keadaan, semakin sempit jalan keluar dari masa sulit itu sendiri. Berdiam diri hanya membuat masalah semakin besar. Aku tahu, bukan hanya aku yang pernah merasakan masa-masa sulit ini. Semua orang pernah mengalaminya, hanya saja mereka mampu menyembunyikan rasa sakit dan tetap tenang untuk bisa berpikir jernih dan menemukan jalan keluar.
Hidup seringkali menghadirkan tantangan yang tidak terduga, meskipun kita sudah sangat siap. Tapi, aku tahu, pilihan kita sekarang hanya satu: memenangkan peperangan ini. Setiap manusia diciptakan dengan perangnya masing-masing, dan aku harus memenangkan perangku. Kesulitan tidak bisa dihindari, tapi aku bisa memilih untuk tidak meratapi nasib. Aku harus menemukan keberanian untuk melepaskan apa yang tidak bisa diubah.
Aku percaya bahwa manusia adalah makhluk paling tinggi dengan otak yang bisa berpikir dan hati yang bisa merasa. Kita itu istimewa dan berharga. Jadi, aku harus terus berjuang, tidak boleh berhenti di tengah jalan. Tidak ada kesuksesan yang dibangun dengan kemudahan; kesuksesan selalu dibangun dari kerja keras dan ketabahan menghadapi kesulitan. Kesulitanlah yang membuat kita lebih kuat dan lebih dewasa.
Aku terima kesulitanku, aku rangkul kesulitanku, dan aku berdoa, "Wahai masalahku, aku tahu kamu teramat berat, tapi aku tidak akan mundur walau sejengkal pun, karena aku punya Tuhan yang Maha Besar." Aku tidak boleh melemah, karena dalam diriku tersimpan kekuatan besar. Aku percaya, Tuhan selalu memberi pelangi di setiap badai, senyum di setiap tetes air mata, berkah di setiap cobaan, dan jawaban dalam setiap doa.
Tenanglah, semua akan berlalu dan semuanya akan baik-baik saja. Doaku untuk perjuangan ini, semoga Tuhan selalu memberikan kekuatan.
Gambar : google

Namun, tidak selalu seperti itu. Ada masa-masa sulit yang seolah tidak berpihak kepadaku. Dunia terasa gelap, dan waktu berjalan sangat lambat. Di masa-masa ini, aku merasa semua orang menjauhiku, dan seringkali, aku merasa ingin menyerah, hanya pasrah. Hidup tidak selalu indah dan berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Kadang-kadang, aku merasa lelah, jatuh, hampa, tanpa tujuan, bahkan merasa tidak mampu.
Ketika menghadapi masa sulit, aku dihadapkan pada dua pilihan: menyerah atau berjuang. Semakin lama aku mengeluh, semakin lambat langkahku. Semakin aku menyalahkan keadaan, semakin sempit jalan keluar dari masa sulit itu sendiri. Berdiam diri hanya membuat masalah semakin besar. Aku tahu, bukan hanya aku yang pernah merasakan masa-masa sulit ini. Semua orang pernah mengalaminya, hanya saja mereka mampu menyembunyikan rasa sakit dan tetap tenang untuk bisa berpikir jernih dan menemukan jalan keluar.
Hidup seringkali menghadirkan tantangan yang tidak terduga, meskipun kita sudah sangat siap. Tapi, aku tahu, pilihan kita sekarang hanya satu: memenangkan peperangan ini. Setiap manusia diciptakan dengan perangnya masing-masing, dan aku harus memenangkan perangku. Kesulitan tidak bisa dihindari, tapi aku bisa memilih untuk tidak meratapi nasib. Aku harus menemukan keberanian untuk melepaskan apa yang tidak bisa diubah.
Aku percaya bahwa manusia adalah makhluk paling tinggi dengan otak yang bisa berpikir dan hati yang bisa merasa. Kita itu istimewa dan berharga. Jadi, aku harus terus berjuang, tidak boleh berhenti di tengah jalan. Tidak ada kesuksesan yang dibangun dengan kemudahan; kesuksesan selalu dibangun dari kerja keras dan ketabahan menghadapi kesulitan. Kesulitanlah yang membuat kita lebih kuat dan lebih dewasa.
Aku terima kesulitanku, aku rangkul kesulitanku, dan aku berdoa, "Wahai masalahku, aku tahu kamu teramat berat, tapi aku tidak akan mundur walau sejengkal pun, karena aku punya Tuhan yang Maha Besar." Aku tidak boleh melemah, karena dalam diriku tersimpan kekuatan besar. Aku percaya, Tuhan selalu memberi pelangi di setiap badai, senyum di setiap tetes air mata, berkah di setiap cobaan, dan jawaban dalam setiap doa.
Tenanglah, semua akan berlalu dan semuanya akan baik-baik saja. Doaku untuk perjuangan ini, semoga Tuhan selalu memberikan kekuatan.
Gambar : google




daftarmasuk dan kadrun.melet memberi reputasi
0
42
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan