Program makan siang gratis baru saja dimulai di sebuah sekolah dasar di Jakarta. Program ini mencakup penyediaan nasi, lauk pauk, buah, dan susu dalam bentuk paket yang dapat dipesan melalui platform makanan online. Setiap siswa mendapatkan satu kotak susu UHT dengan volume 200 mililiter dan satu paket makanan. Makan siang adalah nasi, tumis sawi putih, lima atau enam potong daging ayam krispi, dan sepotong buah pepaya. Sekitar pukul 09.00 WIB, paket makanan ditata di halaman sekolah sebelum siswa mengantre untuk mendapatkan makanan gratis.

Uji coba makan siang gratis ini berhasil, kata kepala sekolah. Menurutnya, paket makanan yang dibuat sudah memenuhi syarat empat sehat lima sempurna, dengan nasi, lauk, buah, dan susu. Untuk memastikan bahwa siswa tetap bersih sebelum makan, sekolah juga menyediakan tempat cuci tangan dan tisu.
Sebelum program ini dimulai, siswa biasanya membawa bekal dari rumah yang tidak sehat, seperti nasi dengan sosis goreng atau nugget, dan minuman berwarna. Dengan program makan siang gratis, anak-anak dapat makan makanan yang lebih bergizi.

Salah satu inisiatif yang dicanangkan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto adalah program makan siang gratis. Program ini akan dimasukkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 dengan anggaran sebesar Rp 71 triliun. Salah satu pembicaraan yang muncul adalah tentang efisiensi anggaran, yang mencakup kemungkinan menurunkan biaya per anak dari Rp 15.000 menjadi Rp 7.500. Tujuannya adalah agar program ini dapat mencapai lebih banyak anak tanpa meningkatkan dana yang sudah ada.

Heriyanto Irawan, ekonom Verdhana Sekuritas, mengatakan bahwa Prabowo ingin memaksimalkan program makan bergizi gratis dalam batas anggaran yang ada. Heriyanto menyatakan bahwa langkah efisiensi ini merupakan upaya pemerintah yang baik untuk memastikan anggaran negara tetap sehat.

Selain itu, untuk memberikan fleksibilitas waktu, Habiburokhman, Waketum Partai Gerindra, menyarankan perubahan nama program menjadi "Makan Bergizi Gratis". Dia menyatakan bahwa siswa TK dan SD kelas 1-2 di beberapa wilayah telah pulang sebelum makan siang. Oleh karena itu, program ini dapat menjadi lebih fleksibel dalam menyediakan makanan bergizi pada waktu yang tepat, seperti pagi hari, atau membawa makanan berbuka puasa ke rumah selama Ramadan.
Diharapkan program makan sehat gratis ini, yang akan berlangsung selama dua belas hari, akan berdampak positif pada kesehatan dan gizi anak-anak di sekolah dasar di Indonesia.