Kaskus

Story

ryanmallay2000Avatar border
TS
ryanmallay2000
Jangan katakan "Tuhan berdusta hari ini" karena doa mu tak terkabulkan
Semua orang sudah pasti berkeinginan hidup mapan dan selalu memohon kepada Tuhan agar semua keinginannya dapat terpenuhi. Namun tidak demikian realita hidup, terkadang ada doa yang terbatalkan atau tertunda dan dikala itu seseorang yang tak memahami menyalahkan Tuhan nya.

"Tuhan berdusta hari ini", ujar seorang temanku.
"Kenapa Kawan? koq kamu berpikir begitu?" tanyaku. 

Ia menceritakan bahwa kemarin ia berdoa agar hari ini mendapat rejeki sehingga ia bisa membayar biaya pengobatan isterinya namun isterinya belum bisa keluar dari rumah sakit. Dokter meminta waktu untuk obsevasi penyakit isrinya, dia meminta untuk keluar dari rumah sakit karena sudah tidak memiliki biaya.

"Kamu tidak boleh mengatakan Tuhan berdusta hari ini hanya karena doamu belum terkabulkan", aku memberinya sebuah nasehat.

Sesungguhnya Tuhan itu Maha mengabulkan seluruh doa hamba-Nya bahkan Malaikat juga ikut memohon agar Tuhan mengabulkannya. Namun bila Tuhan belum mengabulkan doa tersebut, janganlah menghakimi Tuhan tetapi interopeksi dirilah, seberapa kedekatan kita kepada Tuhan melalui ibadah? apakah ada perilaku kita yang menyakiti orang lain sehingga doa belum terjamah? karena setiap kita berdoa, semua mahkluk juga mendengarkannya, terkadang orang yang tersakiti belum ihklas doa kita dikabulkan. Atau mungkin usaha kita yang masih kurang? karena doa itu terkabul tidak serta merta tiba disaat tangan mengadah.

"Ayo kita sama-sama kembali berdoa, kita ajak yang lain ikut berdoa", aku mengajaknya ketempat panti asuhan untuk sama-sama berdoa. 
setelah tiba di panti asuhan itu, kami disambut oleh pengurus panti dan kami berbincang-bincang. Tidak kami sangka ternyata salah satu donatur panti asuhan itu adalah dokter yang menangani isteri temanku itu.

"Dokter itu orang yang baik, dahulu beliau juga penghuni panti ini", pengurus panti itu bercerita ternyata kisah hidup dokter itu tidak lebih beruntung dari nasib kami berdua.

Sepulang pengajian dari panti asuhan, aku mengajak temanku itu untuk ziarah ke makam orang tuanya. "Kenapa kita ke sini?", tanyanya.
"Kita berdoa di sini!" jawabku.
"Tidakkah salah? bukankah ini bagian dari syirik?", dia berpendapat.
"Tergantung?", jawabku singkat.
"Tergantung bagaimana?" tanyanya dengan penasaran.
"Tergantung niat dan perbuatanmu, kalau kamu meminta kepada kuburan dan mendewakan makam ini, tergolong perbuatan syirik, tapi kalau kamu mendoakan orang tuamu yang telah meninggal ini, berarti anak yang berbhakti", aku menjelaskannya.
"Justru sebenarnya aku yang minta didoakan, kenapa harus aku yang mendoakan?", tanyanya lagi.
"Jangan kamu salah menafsirkan, saat yang paling dekat kita dengan Tuhan yaitu dikala kita mendoakan orang tua kita sendiri, disaat kamu mendoakan orang tuamu, kamu tidak perlu berteriak, tanpa berbisikpun, Tuhan mendengar jeritan hatimu", aku menjelaskan kepadanya. dan ia pun bersedia berdoa dengan khusuk.

Seorang temanku menghampiriku ketika hendak keluar dari pemakaman tersebut, dia menyapaku dan kami sempat berbincang-bincang. aku terkaget ada satu wasiat dari almarhum orang tuanya yang harus aku terima.

sejujurnya aku tidak pernah meminta imbalan apapun, tetapi malam itu ketika orang tuanya kecelakaan, tidak sengaja aku melintas, karena aku mengenal orang itu adalah orang tua temanku, aku segera membawanya ke rumah sakit, walau nyawanya tidak tertolong, tapi temanku tidak melupakan itu.

"Maaf, Bro,.. bukan saya tidak mau menerima tapi bolehkah wasiat itu saya sedekahkan ke teman saya ini?", aku mengenalkan temanku yang sedang mendapat musibah tersebut.
"Silakan Bro,.. kewajibanku menyampaikan wasiat, silakan saja", jawabnya. sebuah amplop yang aku tidak tahu berapa isinya, langsung aku serahkan ke temanku yang sedang kesusahan itu.

Beberapa hari kemudian, isteri temanku itu sudah membaik dan bisa keluar dari rumah sakit. kepadanya kembali saya mengatakan "jangan berkata Tuhan berdusta hari ini hanya karena engkau tak sabar menanti hari esok". sejatinya setiap doa pasti didengar-Nya namun Dia tidak serta merta mengabulkan karena memberi kesempatan kepada kita untuk berbuat kebaikan terlebih dahulu. tetaplah bersyukur kepada-Nya, bila dengan serta merta Dia kabulkan setiap doa, niscaya kelak tak lagi ada yang berdoa.
bukhoriganAvatar border
bukhorigan memberi reputasi
1
24
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan