Kisah Perjalanan Panjang Pulang Kampung Orang Koryo! Orang Korea di Negara Korea, Namun Sulit Diterima Penduduk Lokal Korea

Etnis Koryo atau Koryoin, dalam bahasa Kiril disebut Koryo Saram merupakan komunitas etnis Korea yang tinggal di negara-negara bekas Uni Soviet, terutama di Kazakhstan. Mereka memiliki sejarah panjang yang mencakup perjalanan dari Korea ke berbagai wilayah di bekas negara terluas di dunia tersebut, berawal untuk lari dari kependudukan kekaisaran Jepang di negeri mereka, hingga sampai saling berpencar ribuan kilometer jauhnya. Sekarang jumlah suku Koryo ada sekitar 500 ribu jiwa, dengan yang terbanyak adalah di negara Ukraina mencapai 176 ribu jiwa.

Sebenarnya etnis ini sudah ada di tanah Rusia jauh sebelum berdirinya negara Uni Soviet dan mereka bermigrasi ke wilayah Rusia yang dekat dengan Semenanjung Korea, atau area sekitar Semenanjung Kamchatka. Namun disaat rezim Stalin berkuasa, diadakan kebijakan pembersihan perbatasan yang mengakibatkan etnis tersebut berpencar ke seluruh penjuru Uni Soviet. Pemimpin kedua setelah Lenin itu beranggapan jika warga Koryo akan mudah terhasut dan bergabung dengan Jepang, apabila seandainya tiba-tiba tentara kekaisaran Jepang menginvasi Uni Soviet.







Berbagai masalah pun muncul setelahnya, masyarakat Korea Selatan terkesan memberi sambutan dingin untuk menanggapi perpindahan tersebut. Dari masalah semisal anak-anak Koryoin yang tidak bisa mengikuti pelajaran, seperti diungkapkan kepada BBC, oleh Kim Yana seorang anak Koryo kelahiran Uzbekistan dan paling menguasai bahasa Korea di kelas.

"Jika saya tidak menerjemahkan semua mata pelajaran dengan bahasa Rusia, maka semua anak tak akan bisa mengikutinya!" Ucap murid SD Dunpo di Aslan, sebuah kota dekat Seoul tersebut.




Hingga pada perbedaan karakteristik orang Korea dengan orang dari negara-negara bekas Uni Soviet tersebut, seperti diungkapkan oleh Ni Denis yang dulu berasal dari Uzbekistan. Denis memperkirakan bahwa sepertinya orang Korea tidak suka bertetangga dengan orang Koryo. Menurut Denis orang Korea melihat dirinya pemarah karena tidak tersenyum, padahal orang Koryo memang seperti itu, selalu terlihat serius dan bukan berarti ia sedang marah.

Pertengkaran antara orang atau anak Koryo dan Korea Selatan pun kerap terjadi, namun lebih sering dimenangkan oleh anak Koryo yang lebih kasar daripada penduduk lokal. Serta anggapan disertai penolakan oleh masyarakat Korea, salah satu masyarakat dengan etnis paling homogen di dunia, yang menganggap orang Koryo berbeda dengan orang Korea, kondisi seperti ini membuat segregasi diantara kedua etnis tersebut semakin nyata.


Sumber Tulisan dan Gambar:

BBC

Korea Times