Cerdas! Dilecehkan oleh Supir Taksi Online, Begini Tindakan Korban yang Disabilitas

Beranda
Komunitas
Entertainment
Gosip Nyok!
Cerdas! Dilecehkan oleh Supir Taksi Online, Begini Tindakan Korban yang Disabilitas

amekachi

20-07-2024 08:53

Cerdas! Dilecehkan oleh Supir Taksi Online, Begini Tindakan Korban yang Disabilitas

Cerdas! Dilecehkan oleh Supir Taksi Online, Begini Tindakan Korban yang Mengalami Disabilitas

Yang namanya tindak kriminalitas pelecehan seksual di kendaraan umum memang sangat kerap terjadi di Indonesia ya gansist, untuk mengingatkan kita kembali jika pas dalam situasi lagi di saat yang sama. Banyak kejadian, korban dan pelaku pun silih-berganti, pelaku dihukum sedangkan korban entah direhabilitasi penangkapan akibat traumanya atau tidak. Yang pastinya, kasus semacam itu hampir tiap hari bermunculan.

Seperti yang baru saja terjadi di Jakarta nih gansist, pelakunya dengan keji menyasar seorang anak disabilitas. Saat mengantarkan korbannya pakai mobil untuk pulang ke rumah di Tebet, sebenarnya keadaan dalam mobil biasa-biasa saja, sopir yang dikenal oleh rekan dengan sebutan Pak Haji ini nggak menampakkan gelagat buruk.

Kejadian kurang ajar justru terjadi saat korban mau turun dari mobil, sebagai seorang yang disabilitas tentu kesulitan untuk keluar mobil, korban langsung minta bantuin diturunkan ke Pak Haji tuh, tiba-tiba Pak Haji nyeletuk:

"Jangankan memegang tangan doang, gendong kamu pun saya mau!"

Quote:

Habis berkata seperti itu, pak haji langsung memapah tubuh korban, namun yang tak disangka, ia pun mencium korban 2 kali. Namun korban hanya diam saja karena ketakutan dan tak berani melawan, setelah pelaku pergi, baru ulah pak haji tersebut dilaporkan ke Polda Metro Jaya.

Polisi berhasil menangkap seorang sopir taksi online berusia 50 tahun yang diduga melakukan pelecehan terhadap seorang penumpang wanita penyandang disabilitas. Kejadian tersebut terjadi setelah korban menggunakan jasa taksi online pada Selasa, 8 Juli 2024.

Sopir taksi online tersebut, yang identitasnya hanya diungkap sebagai HI, mengakui bahwa hasrat seksualnya muncul saat melihat korban, yang dalam laporan polisi disebut sebagai C. Motif dari tindakan pelecehan ini kemudian terkuak melalui pengakuan sang sopir.

Perempuan penyandang disabilitas sering kali menjadi korban pelecehan atau kekerasan seksual. Kasus ini menjadi sorotan karena menunjukkan pentingnya perlindungan terhadap kelompok rentan seperti penyandang disabilitas. Tindakan sopir taksi online tersebut harus dijadikan peringatan bahwa keamanan penumpang, terutama yang berkebutuhan khusus, harus dijamin dalam setiap pelayanan transportasi.

Polisi telah menindaklanjuti laporan dari korban dan berhasil menangkap pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kejadian ini juga mengingatkan kita semua akan pentingnya kesadaran dan kepatuhan terhadap norma-norma sosial yang menjunjung tinggi hak asasi setiap individu.

Kasus ini memberikan kita pelajaran bahwa sebagai masyarakat, kita harus bersatu dalam menjaga keamanan dan kenyamanan bersama. Semua pihak, termasuk penyedia jasa transportasi, diharapkan untuk menjunjung tinggi etika dan menghormati setiap penumpang tanpa kecuali.

Sedangkan keterangan dari media Disway, ini cukup lengkap. Sebenarnya sudah ada juga perlakuan kurang menyenangkan dalam mobil saat pelaku mengantarkan korban. Namun hanya bersifat verbal, seperti bertanya tentang umur, setelah dijawab umur korban 55 tahun, pelaku langsung menggoda dengan pernyataan memungkiri jika tidak percaya umur korban 55 tahun, hingga sampai pada situasi saat akan keluar dari mobli taksi tersebut.

Diketahui korban ini, ibu C sudah 14 tahun mendapatkan musibah mengalami stroke. Tindakannya sangat cerdas dalam menghadapi situasi nih gansist beliau ini, sebenarnya dari tampang pun terlihat wanita berpendidikan, diam kemudian laporkan.

Biasanya dalam melihat terjadinya tindak pelecehan seksual, saya selalu ungkap untuk jangan takut untuk melawan, bahkan sampai ngomong, kalau kita berani maka orang lain takut dan kalau kita takut maka orang lain akan berani. Sebenarnya salah juga, situasi dan kondisi setiap orang yang jadi korban pelecehan seksual tiap kasus sangat berbeda, apalagi dari sudut pandang orang yang hanya melihatnya dari pemberitaan saja. emoticon-Embarrassment