KOMPAS.com - Sejumlah orang penasaran, apakah paus sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik di seluruh dunia digaji untuk menjalankan tugas-tugasnya?

Diketahui, paus yang memimpin 1,2 miliar umat Katolik memiliki tugas yang luas, terutama yang terkait dengan agama.

Simak jawabannya sampai bagaimana Gereja Katolik mendukung pemimpin spiritualnya dari sudut pandang finansial lewat artikel berikut ini. 

Sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik, Paus tidak menerima gaji dalam pengertian tradisional seperti yang diterima oleh pegawai atau pekerja di sektor swasta atau publik.

Meskipun tidak menerima gaji, paus diberi berbagai fasilitas dan dukungan untuk menjalankan tugas-tugasnya sebagai pemimpin Gereja Katolik di dunia.

Ini mencakup kebutuhan sehari-hari seperti tempat tinggal, makanan dan pakaian, yang semuanya disediakan oleh Negara Kota Vatikan.

Untuk diketahui, selain sebagai pemimpin umat Katolik, dalam kapasitasnya sebagai pemimpin sekuler, paus adalah kepala Vatikan, sebuah negara berdaulat yang seluruh wilayahnya berada di dalam Kota Roma, Italia.

Pada tahun 2001 silam, terdapat rumor yang mengatakan bahwa Paus Yohanes Paulus II mendapat gaji yang layak. Namun, Juru bicara Vatikan menepis hal tersebut.

“Juru bicara Vatikan, Joaquín Navarro-Valls, mengakhiri spekulasi mengenai gaji Paus, dengan mengatakan, 'Paus tidak dan tidak pernah menerima gaji','" tulis laporan New York Times, seperti dikutip dari Heraldmalaysia.com, Jumat (12/7/2024).

Paus tekankan pentingnya kesederhanaan

Paus hidup dengan gaya hidup yang sangat sederhana dan sering kali menekankan pentingnya kemiskinan dan kesederhanaan.

Apalagi, Paus Fransiskus saat ini merupakan anggota Serikat Yesus, yang mengikrarkan kaul kemiskinan ketika ia pertama kali memasuki komunitas religiusnya.

Meskipun tidak digaji, tapi paus disebut memiliki akses yang besar terhadap dana amal yang dia bagikan untuk yang membutuhkan.

Misalnya, Paus Fransiskus pernah mendonasikan 500.000 dolar AS dari dana “Peter’s Pence” untuk membantu hampir 75.000 orang di Meksiko.

Ini hanyalah salah satu dari sekian banyak sumbangan yang rutin dia berikan, terutama ke daerah yang baru dilanda bencana alam, korban perang, kekeringan, atau bencana lainnya.

Paus seharusnya hidup berdasarkan teladan Yesus, yang juga tidak memiliki gaji dan bergantung pada kemurahan hati orang lain untuk memenuhi kebutuhannya selama menjalankan pelayanannya, sebagaimana disebutkan dalam Kitab Suci.

kompas.com