WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa dia membuat kesalahan ketika mengatakan kepada para pendukungnya untuk menempatkan saingannya, Donald Trump, di "sasaran tembak". Dia juga menyoroti bahwa Trump secara teratur menggunakan retorika yang menghasut dan berbohong dalam debat mereka bulan lalu. Dilansir dari Reuters, sehari setelah mendesak warga Amerika untuk menurunkan suhu politik setelah upaya pembunuhan terhadap Trump, Biden memperbarui kritiknya terhadap tindakan Trump.

Ini mulai dari peran Trump pada 6 Januari 2021 ketika para pendukungnya menyerang Gedung Kongres AS, hingga penggunaan retorika yang menghasut dan meremehkan secara teratur. "Itu adalah kesalahan menggunakan kata itu," kata Biden dalam sebuah wawancara dengan Lester Holt dari NBC, mengacu pada komentar "tepat sasaran".

"Maksud saya fokus pada hal itu, fokus pada apa yang dia lakukan. Fokus pada jumlah kebohongan yang dia katakan dalam debat." Ditekan tentang penampilan debatnya yang goyah pada 27 Juni yang membuat harapannya untuk terpilih kembali diragukan, Biden mengkonfrontasi Holt "Di mana posisi Anda dalam hal ini," kata Biden sambil mencondongkan tubuhnya ke depan. "Mengapa pers tidak membicarakan semua kebohongan yang dia katakan?" Pada tanggal 8 Juli, Biden, 81 tahun, berbicara dengan beberapa donatur terbesarnya dan mengatakan bahwa mereka perlu mengalihkan fokus kampanye pemilu dari dirinya dan penampilan debatnya yang buruk ke Trump, calon presiden dari Partai Republik pada pemilu 5 November. "Saya memiliki satu tugas dan itu adalah mengalahkan Donald Trump. Kita sudah selesai membicarakan debat. Saatnya untuk menempatkan Trump di sasaran yang tepat," katanya.

Beberapa anggota Partai Republik memusatkan perhatian pada komentar tersebut.

Mereka menyalahkan Biden karena telah menciptakan iklim percobaan pembunuhan terhadap Trump.

Biden sendiri telah berulang kali mengecam kekerasan politik.

sumber