- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
10 Tahun MH17 Ditembak Jatuh, Australia Bersumpah Tuntut Rusia!


TS
4574587568
10 Tahun MH17 Ditembak Jatuh, Australia Bersumpah Tuntut Rusia!

Canberra -
Pemerintah Australia bersumpah akan meminta pertanggungjawaban Rusia atas ditembak jatuhnya pesawat maskapai Malaysia Airlines MH17 sekitar 10 tahun lalu. Nyaris 300 orang, termasuk puluhan warga negara Australia, tewas dalam insiden mematikan yang terjadi di atas wilayah Ukraina bagian timur yang dilanda konflik saat itu.
Seperti dilansir AFP, Rabu (17/7/2024), tekad Canberra untuk menuntut pertanggungjawaban Moskow itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Penny Wong saat berbicara dalam acara peringatan 10 tahun ditembak jatuhnya MH17.
Penegasan Wong itu disampaikan di hadapan keluarga korban dan para pejabat tinggi yang menghadiri acara peringatan yang digelar di parlemen Australia.
Pada 17 Juli 2014 lalu, pesawat jenis Boeing 777 yang dioperasikan maskapai Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17 terjatuh di wilayah Ukraina bagian timur saat mengudara dari Amsterdam, Belanda menuju ke Kuala Lumpur, Malaysia.
Terungkap kemudian bahwa pesawat penumpang itu ditembak jatuh oleh rudal BUK jenis permukaan-ke-udara buatan Rusia. Semua orang yang ada di dalam pesawat, totalnya mencapai 298 orang, tewas.
Di antara korban tewas, terdapat sedikitnya 38 warga negara Australia.
"Australia tidak akan tergoyahkan dalam komitmen kita untuk menuntut pertanggungjawaban Rusia," tegas Wong dalam pernyataannya di gedung parlemen di Canberra.
"Saya berkomitmen kembali untuk memperjuangkan kebenaran, keadilan, dan akuntabilitas atas kebiadaban yang dilakukan pada 17 Juli 2014," ucapnya.
"Kesedihan tidak pernah sepenuhnya hilang dari kita, tapi waktu dan cinta bisa mengurangi bebannya," imbuh Wong.
Nama-nama warga Australia yang tewas dalam tragedi MH17 itu dibacakan dalam acara peringatan tersebut, sementara para keluarga korban meletakkan bunga emas pada karangan bunga di lokasi. Banyak yang berhenti sejenak atau menyeka air mata saat prosesi itu berlangsung.
Pengadilan Belanda menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup secara in-absentia kepada tiga pria yang menjadi terdakwa dalam kasus ini, atas peran mereka dalam menembak jatuh pesawat penumpang itu di wilayah Ukraina yang dikuasai separatis pro-Rusia pada tahap awal perang yang membuat Moskow merebut Crimea.
Australia dan Belanda sedang mengajukan gugatan terhadap Rusia kepada Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan kewenangan penegakan hukum yang terbatas.
Rusia telah membantah terlibat dalam insiden tersebut.
Paul Guard, yang kehilangan orang tuanya dalam penerbangan tersebut, mengatakan bahwa 10 tahun terakhir merupakan "jalan yang panjang" dan dia menginginkan agar Rusia mengakui tanggung jawabnya.
"Saya selalu menyalahkan konflik itu sendiri untuk tragedi ini. Saya merasa tidak ada siapa pun yang bermaksud menjatuhkan sebuah pesawat penumpang," ucap Guard saat berbicara kepada televisi nasional Australia, ABC.
sumber
0
112
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan