Kaskus

News

4574587568Avatar border
TS
4574587568
Iran Bantah Rencana Bunuh Trump: Tuduhan Tak Berdasar-Jahat!
Iran Bantah Rencana Bunuh Trump: Tuduhan Tak Berdasar-Jahat!

Teheran -

Pemerintah Iran membantah keras laporan intelijen Amerika Serikat (AS) yang menyebut pihaknya berencana membunuh mantan Presiden Donald Trump, untuk membalas kematian jenderal top mereka. Teheran menyebut laporan semacam itu sebagai "tuduhan tidak berdasar dan jahat".

Seperti dilansir Press TV dan Reuters, Rabu (17/7/2024), bantahan itu disampaikan oleh misi Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setelah laporan media-media AS, terutama CNN, menyebut Washington menerima informasi intelijen dalam beberapa pekan terakhir soal rencana Teheran membunuh Trump.

"Tuduhan ini tidak berdasar dan jahat," tegas Misi Tetap Republik Islam Iran untuk PBB dalam tanggapan atas laporan media tersebut.

Informasi intelijen soal rencana Iran membunuh Trump itu mendorong Secret Service meningkatkan pengamanan terhadap mantan Presiden AS, yang mengalami luka-luka usai lolos dari percobaan pembunuhan saat kampanye di Pennsylvania pada akhir pekan lalu.

Informasi intelijen soal rencana pembunuhan oleh Iran itu disebut tidak terkait dengan percobaan pembunuhan Trump di Pennsylvania tersebut.

Misi Iran untuk PBB dalam pernyataannya menjelaskan bahwa Teheran menganggap Trump sebagai "penjahat yang harus diadili" terkait pembunuhan komandan Garda Revolusi Iran Qasem Soleimani tahun 2020 lalu.

"Dari sudut pandang Republik Islam Iran, Trump adalah seorang penjahat yang harus diadili dan dihukum di pengadilan karena memerintahkan pembunuhan Jenderal Soleimani. Iran telah memilih jalur hukum untuk membawanya ke pengadilan," tegas Misi Iran untuk PBB dalam pernyataannya.

Bantahan juga disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, yang dalam pernyataan terpisah menegaskan tekad Teheran untuk mengadili Trump secara hukum atas kematian Soleimani.

Kanani dalam pernyataannya mengatakan bahwa Iran "dengan tegas menolak tuduhan keterlibatan dalam serangan bersenjata baru-baru ini terhadap Trump". Dia juga membantah klaim yang menuduh Teheran menyembunyikan niat untuk melakukan tindakan semacam itu terhadap sang mantan Presiden AS tersebut.

Menurut Kanani, Iran menganggap klaim semacam itu sebagai "produk dari tujuan dan niat politik yang jahat".

Lebih lanjut, Kanani menegaskan bahwa Teheran tetap "bertekad untuk menuntut Trump atas peran langsungnya dalam pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani".

Mending Soleimani yang menjabat sebagai komandan Pasukan Quds pada Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), bertugas memimpin dan mengawasi operasi militer Iran di luar negeri. Pada 3 Januari 2020, Soleimani bersama seorang komandan milisi Irak dan beberapa pengawal tewas akibat serangan drone AS di dekat Bandara Internasional Baghdad, yang diperintahkan oleh Trump.

sumber
aniestoxicAvatar border
mnotorious19150Avatar border
mnotorious19150 dan aniestoxic memberi reputasi
2
459
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan