Angkatan Udara AS (USAF) pada bulan Mei 2024 telah mulai menggunakan drone intai baru bernama ULTRA. Sekilas namanya mirip nama susu yang dijual disini ya Gan. Tapi, ULTRA ini punya akronim yakni Unmanned Long-endurance Tactical Reconnaissance Aircraft.Foto penampakan ULTRA pertama kali diposting oleh dvidshub.net pada 7 Mei 2024, ini adalah lembaga yang masih menjadi bagian dari departemen pertahanan AS. Dalam keterangan foto disebutkan drone sedang berada di wilayah operasi US Central Command. Lebih tepatnya drone ditempatkan di Pangkalan Udara Al Dhafra di Uni Emirat Arab.

Artikel dari dvidshub.net menyebutkan ULTRA bisa terbang selama 80 jam, lebih lama dari MQ-9 Reaper yang bisa terbang secara maksimal sampai 27 jam. Drone yang bentuknya menyerupai glider ini dikembangkan oleh Air Force Research Laboratory bersama Dzyne Technologies, sebuah perusahaan asal California. Latar belakang pengembangan ULTRA disebabkan karena biaya operasioanl Reaper terlalu mahal, selain itu drone ini juga telah beberapa kali berhasil ditembak jatuh oleh milisi di Timur Tengah.

Dari segi harga drone baru ini bisa dibilang murah. Sebagai perbandingan, satu drone Reaper seharga US$30 juta, sementara 4 unit ULTRA sehaga US$35 juta. Dalam proposal anggaran 2025, USAF berencana membeli 4 unit drone ULTRA. Di sisi lain, pihak Dzyne mengatakan suku cadang untuk ULTRA akan tersedia secara komersial, sementara biaya operasionalnya tetap murah.



ULTRA punya bentang sayap 24,9 meter dan berat 1.360 kilogram, untuk payload yang bisa dibawa adalah 181 kg. Sebagai tambahan, enduranceterbang ULTRA bergantung pada jenis muatan yang dibawanya. Untuk ketinggian terbang maksimum 7.620 meter serta punya kecepatan jelajah 130 km per jam.

Pentagon mengibaratkan MQ-9 Reaper sebagai sebuah Ferrari yang mahal, dan mereka menyadari tidak perlu menerbangkan drone semacam ini di Timur Tengah. Mereka lebih memilih menerbangkan ULTRA yang dianalogikan sebagai sebuah pickup-truck yang murah. Belum diketahui sampai kapan ULTRA akan berada di Uni Emirat Arab, tetapi penggunaan ULTRA oleh Angkatan Udara AS telah menawarkan kemampuan baru dalam misi ISR (Intelligence, surveillance and reconnaissance) yang berbiaya murah.






Referensi Tulisan: dvidshub.net
Sumber Foto: USAF