Kaskus

News

4574587568Avatar border
TS
4574587568
Teori Konspirasi Penembakan Trump Makin Liar, Sengaja dan Propaganda?
Teori Konspirasi Penembakan Trump Makin Liar, Sengaja dan Propaganda?

Jakarta, CNBC Indonesia - Teori konspirasi terus bermunculan di media sosial usai penembakan Donald Trump pada Sabtu (13/7/2024) lalu. Mantan presiden Amerika Serikat (AS) selamat meski terluka di bagian telinga.
Media sosial penuh dengan tagar #staged, #fakeassassination, dan #stagedshooting atau lebih singkatnya menyebut insiden tersebut sebagai buatan atau palsu. Teori konspirasi sendiri muncul akibat ketidakpercayaan terhadap Trump.

X, platform media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, menjadi titik tumpu skeptisisme pasca-penembakan. Satu unggahan di X, dengan tagar #staged, mempertanyakan apakah peluru benar-benar menembus telinga Trump. Unggahan itu telah dilihat lebih dari 500.000 kali. 


"Jika peluru itu menyerempetnya, ke mana peluru itu akan pergi karena peluru itu akan terus terbang ke arah orang-orang itu?" tanyanya.
Sebagian besar komentar skeptis bergantung pada analisis gambar dan rekaman yang diambil oleh media resmi di rapat umum Pennsylvania.
Tweet lain dari akun yang mengkritik Trump telah dilihat 2,1 juta kali hingga Senin, meskipun tidak menyertakan salah satu tagar yang tersebar di internet.
"Seorang kandidat presiden 'tertembak' di wajah dan reaksi kolektif kita sebagai sebuah negara adalah tertawa karena tidak ada yang pernah terlihat begitu palsu," katanya. 


Salah satu kesimpulan yang diambil para ahli dari unggahan ini adalah bahwa unggahan tersebut menunjukkan teori konspirasi tidak memihak dan bukan hanya ciri wacana sayap kanan.
Sejak Covid dan gelombang skeptisisme yang ditimbulkannya, telah menjadi standar bagi banyak orang daring untuk meragukan pandangan konsensus dan menafsirkan peristiwa dengan cara yang merasionalisasi pandangan dunia mereka sendiri.

"Teori konspirasi tidak terbatas pada satu keyakinan politik," kata Imran Ahmed, kepala eksekutif Center for Countering Digital Hate, sebuah kelompok kampanye, seperti dikutip The Guardian, Selasa (16/7/2024).
Ahmed menambahkan bahwa sudut pandang tersebut merupakan upaya untuk "menempatkan peristiwa dalam narasi yang masuk akal bagi kita" dan yang "memperkuat keyakinan dan bias kita".
"Karena emosi yang tinggi di sekitar pemilihan [AS], hal itu memperkuat keinginan orang untuk menyesuaikan apa yang terjadi dengan narasi yang telah ditentukan sebelumnya yang memuaskan perspektif politik mereka dengan cara apapun," katanya.
Hal ini berjalan seiring dengan ketidakpercayaan terhadap media, meskipun sebagian besar komentar skeptis seputar penembakan tersebut mengandalkan analisis gambar dan rekaman yang diambil oleh outlet media resmi di rapat umum Pennsylvania.
Teori penembakan Trump telah dikonsumsi dalam skala besar sejak Sabtu. Postingan di X, Facebook, Instagram, dan TikTok yang menggunakan tagar teori konspirasi mungkin telah dilihat hingga 595 juta kali dalam waktu 11 jam setelah penembakan, menurut Cyabra, sebuah firma analisis disinformasi Israel. Tagar konspirasi menerima 404.000 "keterlibatan" mengacu pada suka (like), komentar, dan unggah ulang.


sumber
indrastridAvatar border
indrastrid memberi reputasi
1
414
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan