Sumber Gambar

Selamat Datang di Thread TS!



Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah lama menjadi salah satu kekuatan moral dan sosial di Indonesia, sering kali mengambil peran dalam menyikapi isu-isu penting termasuk eksploitasi sumber daya alam. Dalam konteks ini, sidang bahtsul masail yang difasilitasi oleh PBNU menjadi platform penting di mana para kiai mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap dampak negatif dari aktivitas eksploitasi ini. Meskipun beberapa kiai mengakui adanya sedikit manfaat ekonomi dari bisnis ini, mereka juga menekankan bahwa kerusakan lingkungan yang diakibatkannya tidak dapat diabaikan, terutama dalam konteks hukum syar'i yang memandang lingkungan sebagai amanah yang harus dijaga.

Rais Syuriyah PBNU, KH A Ishomuddin dan KH Azizi, dalam sidang bahtsul masail, dengan tegas menyampaikan kesepakatan bahwa aktivitas eksploitasi sumber daya alam di Indonesia yang menyebabkan kerusakan lingkungan seharusnya diharamkan. Ini mencerminkan komitmen mereka untuk mempertahankan nilai-nilai lingkungan hidup yang berkelanjutan, sejalan dengan prinsip-prinsip agama Islam yang mereka anut.

Namun, ketika Ketua PBNU, Ulil Abshar Abdalla, menerima konsesi tambang dari pemerintah, pandangannya menimbulkan kontroversi internal. Ulil memandang bahwa izin pengelolaan tambang yang diberikan oleh pemerintah adalah halal dan merupakan hibah yang sah untuk diterima oleh PBNU. Argumennya bahwa izin tersebut bukanlah permintaan dari PBNU atau ormas lainnya mencerminkan perspektif bahwa keputusan tersebut bisa diterima atau ditolak sesuai dengan kebijakan organisasi.


Screenshot Pribadi

Perbedaan pendapat ini menunjukkan bahwa PBNU, meskipun memiliki kesatuan dalam menghadapi masalah eksploitasi sumber daya alam, tetap menghadapi tantangan dalam konsistensi sikap dan keputusan internalnya. Penyesuaian antara nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi dan realitas ekonomi serta politik menjadi titik fokus dalam mengembangkan pendekatan yang konsisten dan berkelanjutan terhadap masalah lingkungan.

Dalam konteks ini, konsistensi PBNU dalam menghadapi tantangan eksploitasi sumber daya alam di masa lalu dan saat ini menjadi hal yang perlu dievaluasi lebih lanjut. Pengalaman ini memberikan pelajaran bahwa dalam menghadapi kompleksitas isu lingkungan, organisasi keagamaan seperti PBNU perlu terus mempertajam pandangan dan kebijakan yang tidak hanya mengakomodasi kebutuhan ekonomi tetapi juga mempertahankan integritas nilai-nilai agama dan lingkungan hidup.

Sumber Valid (baca baik-baik):
Link Referensi 1 , Link Referensi 2

Terima Kasih Sudah Mampir, Jangan Lupa Komen danCendolnya Gan!