- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Israel Serang Sekolah di Kamp Nuseirat, 15 Orang Tewas


TS
4574587568
Israel Serang Sekolah di Kamp Nuseirat, 15 Orang Tewas

Jakarta -
Pasukan Israel menyerang sekolah Abu Araban di kamp pengungsian Nuseirat, Gaza tengah. Akibat serangan itu, 15 orang meninggal dunia dan puluhan orang lainnya dilaporkan terluka.
Dilansir AFP, Senin (15/7/2024), serangan terhadap situs Abu Araban yang dikelola PBB di Kamp Nuseirat adalah yang kelima terhadap sebuah sekolah yang berubah menjadi tempat penampungan dalam delapan hari.
"Sekolah Abu Araban menampung ribuan pengungsi," kata juru bicara Badan Pertahanan Sipil di Gaza yang dikuasai Hamas, Mahmud Bassal, kepada AFP. Dia menambahkan bahwa sebagian besar korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.
Militer Israel mengatakan angkatan udaranya menyerang militan Hamas Palestina, yang dituduh sebagai teroris yang beroperasi di area gedung sekolah Abu Araban UNRWA di Nuseirat.
Dikatakan bahwa bangunan itu "berfungsi sebagai tempat persembunyian" dan basis untuk "serangan" terhadap pasukan Israel.
Gambar-gambar AFPTV menunjukkan bangunan tiga lantai itu berdiri, dengan pakaian dan selimut terbentang di atas pagarnya. Sebuah tembok berlogo PBB telah meledak, dan ruangan-ruangan di dalamnya rusak.
Pada 6 Juli, pesawat Israel menghantam sekolah Al-Jawni, yang juga dikelola oleh badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di Nuseirat. UNRWA mengatakan sekitar 2.000 orang berlindung di sana pada saat itu.
Keesokan harinya, empat orang tewas dalam serangan di sekolah Keluarga Kudus yang dikelola gereja di Kota Gaza, di utara wilayah tersebut.
Pada hari Senin, Israel menyerang sekolah Nuseirat lainnya. Israel lagi-lagi mengatakan bahwa serangan terhadap sekolah tersebut menargetkan teroris.
Keesokan harinya, sumber rumah sakit mengatakan sedikitnya 29 orang tewas dalam serangan di pintu masuk sekolah Al-Awda di kawasan Khan Yunis, Gaza selatan.
Israel mengatakan Hamas menggunakan sekolah, rumah sakit, dan infrastruktur publik lainnya untuk tujuan militer. Hamas membantah tuduhan tersebut.
Setelah serangan Al-Jawni, juru bicara UNRWA Juliette Touma mengatakan bahwa ketika perang dimulai, pihaknya menutup sekolah dan menjadikannya sebagai tempat penampungan pengungsi.
"Kami menutup sekolah dan sekolah menjadi tempat penampungan," ucapnya.
sumber
0
74
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan